Sekolah Tatap Muka

Banyak Mata Pelajaran yang Butuh Praktik, SMKN 60 Jakarta Bersyukur Belajar Tatap Muka di Sekolah

SMK Negeri 60 Jakarta yang terletak di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat bersyukur diizinkan kembali menggelar sekolah tatap muka.

Penulis: Desy Selviany |
Warta Kota/Desy Selviany
SMKN 60 bersyukur bisa menyelenggarakan sekolah tatap muka kembali karena banyak mata pelajaran yang membutuhkan belajar praktik di sekolah. 

WARTAKOTALIVE.COM, KEBONJERUK - SMK Negeri 60 Jakarta yang terletak di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat bersyukur diizinkan kembali menggelar sekolah tatap muka.

Sekolah tatap muka terbatas membantu siswa yang hendak mempersiapkan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK).

Rencananya UKK akan berlangsung 19 April 2021 mendatang.

Baca juga: Assesmen Berjalan, Sekolah Uji Coba Belajar Tatap Muka di Jakarta Utara Bisa Bertambah

Kepala Sekolah SMK Negeri 60 Jakarta Dadan mengatakan bahwa saat ini sekolah tersebut sudah satu pekan lebih menjalankan piloting sekolah tatap muka terbatas.

Pihak SMK Negeri 60 Jakarta memprioritaskan sekolah tatap muka bagi kelas XII yang hendak melaksanakan UKK.

Dengan begitu kelas X masih menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan kelas XI masih menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Baca juga: VIDEO Uji Coba Belajar Tatap Muka di Jakarta Barat Digelar di 13 Lokasi Sekolah

Dari total 207 siswa kelas XII, setiap harinya hanya 50 sampai 78 siswa yang ikuti belajar tatap muka.

Hal itu kata Dadan dilakukan agar jaga jarak benar-benar terlaksana di setiap ruang laboratorium.

Setiap siswa yang masuk ke sekolah memang diutamakan untuk siswa yang mendapatkan jadwal praktik di laboratorium.

Baca juga: Wali Kota Jaktim Pastikan Sekolah yang Gelar Belajar Tatap Muka Penuhi Syarat Protokol Kesehatan

Khususnya di bidang perhotelan dan tata boga. Sebab kata Dadan, kedua bidang itu memang masih sulit menjalankan praktek belajar secara daring karena keterbatasan alat.

"Kalau bidang perjalanan wisata kan bisa dionlinekan belajar praktiknya seperti resevervasi dan tikecting. Tapi kalau untuk tata boga dan praktik hotel memang masih sulit di daringkan," jelas Dadan saat ditemui di ruangannya Kamis (15/4/2021).

Dadan dan para siswa mengaku bersyukur sekolah itu masuk ke dalam piloting projek sekolah tatap muka.

Baca juga: Di Jakarta Barat, Guru di Sekolah Belajar Tatap Muka Wajib Sudah Disuntik Vaksin Covid-19

Karena dengan praktik langsung, maka siswanya tidak lagi mengalami kendala dari keterbatasan alat praktik yang mayoritas hanya ada di laboratorium sekolah.

Diharapkan dengan dimulainya praktik ini, siswa tidak gelagapan saat ikuti UKK yang berlangsung 19 April 2021 nanti.

Sampai saat ini, Dadang memastikan protokol kesehatan (Prokes) tetap mereka laksanakan dengan baik.

Baca juga: Siswa Canggung hingga Senang Bertemu Teman, Saat Uji Coba Belajar Tatap Muka di SDN Pondok Kelapa 05

Misalnya saja mewajibkan siswa cuci tangan dengan sabun setiap hendak masuk ke dalam gedung sekolah.

Sebuah wastafel cuci tangan berderet telah dibangun di dekat gerbang sekolah.

Selain itu beberapa wastafel lain di sebar di setiap koridor sekolah. Setiap wastafel selalu dilengkapi dengan sabun cuci tangan.

Setiap depan kelas juga disediakan handsanitizer yang selalu terisi penuh.

Baca juga: Persiapan Protokol Kesehatan Ketat pada Anak saat Sekolah Tatap Muka Kembali Digelar

Pihak sekolah juga menyediakan masker cadangan bagi siswa yang maskernya basah atau harus diganti.

Semua keperluan untuk protokol kesehatan itu memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan.

SMK Negeri 60 Jakarta juga masih taat melakukan penyemprotan disinfektan rutin setiap Selasa dan Kamis.

SMKN 60 menjalankan protokol kesehatan saat sekolah tatap muka kembali digelar. Sebuah spanduk besar terpampang mengingatkan semua agar menjalankan protokol kesehatan di sekolah.
SMKN 60 menjalankan protokol kesehatan saat sekolah tatap muka kembali digelar. Sebuah spanduk besar terpampang mengingatkan semua agar menjalankan protokol kesehatan di sekolah. (Warta Kota/Desy Selviany)

Di hari itu, sekolah ditutup.

Hanya kepala sekolah dan pegawai tata usaha yang masuk ke dalam gedung.

Sementara guru dan siswa harus belajar di rumah selagi gedung disemprot cairan disinfektan.

Siswa hanya masuk sekolah belajar tatap muka Senin, Rabu, Jumat.

Siswa hanya belajar sedari pukul 07.30 WIB sampai 11.30 WIB.

Waktu belajar itu dipangkas dari di hari normal dimulai pukul 06.30 WIB sampai 15.00 WIB.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved