Terorisme

YLBHI Memuji Penanganan Terorisme oleh Pemerintah yang Sudah Lebih Baik

YLBHI menilai upaya pemerintah dalam menangani persoalan terorisme di Tanah Air, semakin baik ke depannya.

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Budi Malau
Seminar Nasional tentang penanganan terorisme, yang digelar Institut Demokrasi Republikan (IDR), di Jakarta, Sabtu (10/4/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menilai upaya pemerintah dalam menangani persoalan terorisme di Tanah Air, semakin baik ke depannya.

Penanganan terorisme pada hampir semua tingkatan, dianggap telah baik dan tepat.

Hal itu dikatakan Ketua Advokasi YLBHI Muhammad Isnur saat Seminar Nasional yang digelar Institut Demokrasi Republikan (IDR), di Jakarta, Sabtu (10/4/2021).

"Terkait penanganan terorisme saya bersyukur, banyak upaya yang berhasil ditangani aparat dan pemerintah," ujar Isnur di seminar bertajuk Menguatnya Ekstrimisme dan Tantangan Penanganan Terorisme di Indonesia, tersebut.

Baca juga: Mantan Direktur Pencegahan BNPT: Bencana Alam Bisa Jadi Pintu Masuk Radikalisme dan Terorisme

Baca juga: Lewat Diskusi Virtual, Aliansi Cipayung Plus DKI Jakarta Serukan Lawan Radikalisme dan Terorisme

Penanganan teroris di tiap tingkatan lebih baik dan dilakukan secara komperehensif.

"Penanganan di tiap tingkatan, mulai penangkapan, lalu proses pengadilan, dan proses di lapas, sudah baik," katanya. 

Penanganan perkara terorisme yang komprehensif atau menyeluruh ini, menurut Isnur dinilai penting oleh YLBHI.

Sehingga diharapkan ke depannya persoalan itu bisa tuntas sepenuhnya.

"Atau, dengan kata lain, mantan narapidana kasus terorisme atau napiter yang telah bebas dari penjara, tak mengulangi perbuatannya kembali," ujarnya.

Adapun salah satu cara yang bisa ditempuh, kata Isnur ialah memastikan mata pencaharian eks napiter usai menjalani hukuman. 

Baca juga: Kepala BNPT: Terorisme Musuh Negara yang Nyata, Seluruh Sumber Daya Harus Diberdayakan

Baca juga: Zulfikar Achmad Minta Terorisme Tak Dikaitkan dengan Agama: Mereka Tak Punya Iman dan Akal Sehat

"Ini penting sebenarnya bagaimana men-treatment, bagaimana melayani, bagaimana memproses orang yang sudah terlibat yang sudah terpapar selesai jalani pemidanaan di lembaga pemasyarakatan. Orang ini keluar menjadi orang seperti Ustaz Sofyan Tsauri," kata Isnur. 

"Harus dianalisis dan diawasi dengan ketat bahkan dengan treatment ekonomi," tambahnya. 

Di kesempatan sama, Guru Besar UIN Syarief Hidyatullah Jakarta, Profesor Sukron Kamil menyebut tantangan penanganan masalah terorisme terutama di Indonesia, ialah adanya pemahaman keagamaan yang menjadi latar belakang aksi tersebut. 

"Tantangan penanganan terorisme yaitu faktor pemahaman keagamaan tertentu, yakni fundamentalisme dakhwais sebagai basis fundamentalisme politis," katanya. 

Selain itu, terorisme lahir dari adanya faktor ketidakadilan global dan nasional. Atas itu, upaya penanganannya harus berkaca pada sebab-sebab tersebut. 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved