Pilpres 2024

Bagaimana Peluang Ganjar Pranowo di 2024? Sekjen PDIP: Megawati yang akan Ambil Keputusan

Sembari menunggu keputusan Megawati, pengurus pusat PDIP akan menyiapkan seluruh kader dan jaringannya agar benar-benar bekerja di tengah rakyat.

dok. Humas Pemprov Jateng
Saat disinggung soal peluang Ganjar Pranowo dimajukan sebagai capres, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mempersilakan rakyat menilainya sendiri. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya belum memikirkan siapa yang akan diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

PDIP menyerahkan keputusan itu kepada ketua umumnya, Megawati Sukarnoputri, sedangkan kader partai melaksanakan konsolidasi dan penguatan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bernegara.

"Siapa yang akan menjadi capres dan cawapres nanti, demokrasi kami telah menetapkan Ibu Megawati yang akan mengambil keputusan," kata Hasto di sela Gowes Bareng PDIP bersama wartawan, di Jakarta Pusat, Sabtu (10/4/2021).

Baca juga: Bukan Serahkan Diri, Buronan Densus 88 Nouval Farisi Dibekuk Usai Diadukan Orang Tuanya Sendiri

Hasto menambahkan, sembari menunggu keputusan Megawati, pengurus pusat PDIP akan menyiapkan seluruh kader dan jaringannya agar benar-benar bekerja di tengah rakyat.

Saat ini, lanjut Hasto, PDIP hanya fokus membangun konsolidasi kebangsaan untuk mengatasi pandemi Covid-19.

"Kita juga menyiapkan hal-hal yang diperlukan bagi presiden yang akan dipilih rakyat pada 2024."

Baca juga: Terduga Teroris yang Diciduk di Pasar Rebo Pernah Siapkan Tempat Uji Coba Peledakan Bom di Bogor

"Apa yang diperlukan agar ke depan tidak ada lagi persoalan ideologi."

"Agar Pancasila benar-benar sebagai way of life kita sebagai dasar dan tujuan bernegara."

"Karena itulah terkait dengan Pilpres, kami menyiapkan seluruh perangkat kepartaian terlebih dahulu dengan melakukan konsolidasi jauh lebih penting," paparnya.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 Indonesia 9 April 2021: Dosis Pertama 9.784.278, Suntikan Kedua 4.943.231

Saat disinggung kembali soal peluang Ganjar Pranowo dimajukan sebagai capres, Hasto mempersilakan rakyat menilainya sendiri.

Menurut Hasto, rakyat bisa melihat sendiri mana pemimpin yang berani memikul tanggung jawab, ketegasan, prinsip, dan rekam jejak yang jelas.

"Untuk itu, semuanya silakan bekerja dengan sebaik-baiknya di tengah rakyat."

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 9 April 2021: 5.265 Pasien Baru, 6.277 Sembuh, 121 Meninggal

"Karena pemimpin itu punya tanggung jawab juga untuk menjawab panggilan sejarah."

"Dan itulah nanti akan tiba saatnya siapa yang akan menjadi capres dari PDI Perjuangan ke depan," ucapnya.

Sebelumnya, lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei.

Baca juga: Diduga Terkait Terduga Teroris Condet, Seorang Pria Diciduk Densus 88 di Pasar Rebo Usai Salat Jumat

Temuan secara umum menyatakan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meraih suara terbanyak dari anak muda, berdasarkan simulasi 17 nama yang disodorkan dalam survei.

Pertanyaan yang diajukan dalam survei tersebut adalah "Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Anda pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut ini?"

Baca juga: Polisi Tak Temukan Unsur Pidana, DPR Minta PPATK Buka 92 Rekening FPI yang Diblokir

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, dari 17 nama yang disodorkan, Anies mendapat suara tertinggi, yakni 15,2 persen.

Sedangkan pada peringkat kedua, kata Burhanuddin, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan 13,7 persen.

Kalau ditanya kepada anak muda 17 nama, yang paling tinggi meskipun dalam kisaran margin of error, kata Burhanuddin, secara umum tidak ada nama yang dominan.

Baca juga: Besok Sidang Rizieq Shihab Digelar Offline, 1.985 Personel Aparat Gabungan Bakal Jaga PN Jaktim

Nama-nama yang meraih suara di bawah dua persen, kata Burhanuddin, di antaranya Erick Tohir, Tito Karnavian, Puan Maharani, dan Gatot Nurmantyo.

Lalu, Khofifah Indar Parawansa, KH Maruf Amin, Budi Gunawan, Bambang Soesatyo, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar.

Hal tersebut ia sampaikan dalam rilis survei bertajuk Suara Anak Muda Terhadap Isu-isu Sosial Politik Bangsa secara virtual, Minggu (21/3/2021).

Baca juga: Apa Kabar Dua Laporan Terhadap Abu Janda di Bareskrim? Ini Kata Polri

"Tetapi di antara 17 nama, yang paling tinggi secara absolut itu Anies Baswedan di angka 15, 2 persen."

"Ganjar 13,7 persen. Bedanya tidak signifikan."

"Ridwan Kamil 10,2 persen. Sandiaga Uno 9,8 persen. Pak Prabowo 9,5 persen, AHY 4,1 persen."

Baca juga: Megawati: Yang Ngomong Jokowi Mau Jabat 3 Periode Itu yang Sebetulnya Kepengin

"Yang lain di bawah dua persen," beber Burhanuddin.

Secara umum, temuan survei tersebut juga menyatakan pemilih Presiden Joko Widodo menyebar.

Sementara, lanjut dia, Anies paling banyak mendapat dukungan di antara mereka yang mencoblos Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.

Baca juga: RT Lamp Saliva Mampu Deteksi Varian Covid-19 dari Inggris B117 Lewat Air Liur

Survei tersebut dilaksanakan pada 4 sampai 10 Maret 2021.

Survei dilakukan melalui kontak telepon kepada responden, mengingat situasi pandemi Covid-19.

Populasi survei adalah generasi Z yang lahir pasca-reformasi, yang berusia 17 tahun sampai 21 tahun.

Baca juga: Megawati Ungkap Risma Tambah Kurus dan Sering Menangis Sejak Jadi Mensos

Sampel survei sebanyak 1.200 responden, yang dipilih secara acak dari sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.

Survei dilakukan dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden.

Dan, memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. (Reza Deni)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved