Aksi Terorisme

Zakiah Aini Tak Kunjung Pulang Sejak Pagi dan Tidak Kasih Kabar, Keluarga Sempat Ingin Lapor Polisi

Kasdi mengatakan, sejak Rabu pagi ZA sempat pamit kepada kedua orang tuanya untuk keluar rumah.

TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Ali, ayah terduga teroris Zakiah Aini, saat ditemui di rumahnya di Jalan Lapangan Tembak, Gg Taqwa No 3 Rt 003/019 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Keluarga Zakiah Aini sempat ingin melapor kepada polisi, sebelum wanita berumur 25 tahun itu melakukan aksi teror di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).

Sebab, ZA tak kunjung pulang setelah pamit pergi sejak pagi hari, dan tak kunjung memberi kabar.

"Kata keluarganya sih tadinya sudah mau lapor ke kepolisian."

Baca juga: Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Mabes Polri Seorang Perempuan

"Dari jam 9 pagi sampai magrib belum pulang-pulang," ungkap Kasdi, ketua RT setempat, saat ditemui wartawan di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021).

Kasdi mengatakan, sejak Rabu pagi ZA sempat pamit kepada kedua orang tuanya untuk keluar rumah. Namun, ZA tak memberi tahu tujuannya pergi.

"Jam setengah 9 keluar katanya 'mah, saya mau keluar sebentar.' Tapi sampai seharian, sampai magrib, sampai meninggal itu enggak ada kabar," ucap Kasdi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Terduga Teroris Ditembak Mati Saat Terobos Masuk Mabes Polri

Kasdi pun tak mengetahui saat ZA pergi keluar rumah bersama seseorang atau tidak.

"Karena kalau tidak ada yang jemput tidak mungkin, kalau pakai motor kan wajar, tapi kan enggak tahu," jelasnya.

Ali, ayah ZA, tak bisa menahan kesedihannya setelah tahu anaknya melakukan aksi di teror di Mabes Polri.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 30 Maret 2021: Pasien Baru Tambah 5.937, Sembuh 5.635 Orang, 104 Wafat

Pantauan Tribunnews, Ali tampak mengendarai sepeda motor matic berwarna ungu menuju kediamannya di Jalan Lapangan Tembak, Gg Taqwa No 3 RT 003/019 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Saat berhenti di halaman rumahnya, Rabani Harahap yang merupakan rekan Ali, menghampirinya.

Saat itu, Rabani langsung menyodorkan tangannya kepada Ali untuk mengucapkan belasungkawa atas kejadian di Mabes Polri tersebut.

Baca juga: Pemerintah Tolak Sahkan Hasil KLB Partai Demokrat, Kubu Moeldoko Bakal Lawan di PTUN

Kepada Rabani, Ali menceritakan tak menyangka anaknya bakal melakukan aksi tersebut.

Keduanya berdialog dalam bahasa Mandailing.

Suara dan bibir Ali pun terlihat bergetar saat menceritakan kepada Rabani, bahwa ia tak menyangka anaknya melakukan aksi teror di Mabes Polri.

Baca juga: Pemerintah Tolak Sahkan KLB Partai Demokrat, AHY: Terima Kasih Bapak Joko Widodo

Keduanya berbincang kurang lebih sekitar 5 menit di halaman depan rumah.

Ali beberapa kali terlihat menunduk saat bercerita kepada Rabani.

"Tadi kami ngobrol, saya sampaikan kenapa bisa anaknya seperti itu? Kan dia anaknya nurut," kata Rabani saat menceritakan isi percakapannya bersama Ali.

Baca juga: Menkumham Tegaskan Tak Bisa Proses Ulang Permohonan Pengesahan KLB Partai Demokrat

Rabani pun mengatakan, Ali tak tahu dan tak menyangka anaknya bisa melakukan hal itu.

"Tadi dijawab sih bilang tidak tahu dan tak menyangka," ucap Rabani menirukan jawaban Ali.

Usai berbincang dengan Rabani, Ali pun menolak untuk diwawancarai awak media.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 Indonesia 31 Maret 2021: Penyuntikan Dosis Pertama Tembus 8.010.163 Orang

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengonfirmasi identitas perempuan yang menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) petang adalah Zakiah Aini (ZA).

Berikut ini pernyataan lengkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menjelaskan aksi teror tersebut:

Sekitar pukul 16.30 WIB tadi telah kita lakukan tindakan tegas terhadap pelaku teror yang mencoba melakukan aksi di Mabes Polri.

Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Terduga Teroris Ditembak Mati Saat Terobos Masuk Mabes Polri

Adapun kronologinya kurang lebih jam 16.30 WIB tadi ada seorang wanita yang berjalan masuk dari pintu belakang.

Kemudian yang bersangkutan mengarah ke pos gerbang utama yang ada di Mabes Polri.

Yang bersangkutan kemudian menanyakan di mana keberadaan kantor pos.

Baca juga: Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Mabes Polri Seorang Perempuan

Dan kemudian diberikan pelayanan oleh anggota dan ditunjukkan arah kantor pos tersebut.

Kemudian wanita tersebut meninggalkan pos tersebut.

Namun kemudian yang bersangkutan kembali dan melakukan penyerangan terhadap anggota yang ada di pos siaga, dengan melakukan penembakan sebanyak 6 kali.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Sisa 5, Bali Terbanyak

2 kali tembakan kepada anggota di dalam pos.

2 kali ke anggota di luar, dan menembak lagi kepada anggota yang ada di belakangnya.

Kemudian terhadap tindakan tersebut dilakukan tindakan tegas terukur kepada yang bersangkutan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Black Box Rekaman Suara Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Akhirnya Ditemukan

Kemudian dari hasil olah TKP, ditemukan identitas yang bersangkutan bernama ZA umur 25 tahun.

Alamat di Jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Kemudian kita cek berdasarkan identifikasi sidik jari dan face recognition, ternyata memang identitas sesuai.

Baca juga: Kapolri Putuskan 1.062 Polsek Tak Lagi Lakukan Penyidikan, Tak Termasuk Wilayah Polda Metro Jaya

Kemudian dari hasil profiling terhadap yang bersangkutan, maka yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS.

Yang dibuktikan dengan postingan yang bersangkutan di sosmed.

Tersangka ini mantan mahasiswa di salah satu kampus dan drop out pada saat di semester 5.

Baca juga: KISAH Deputi VII BIN Diancam Dibunuh Usai Tewasnya 6 Pengawal Rizieq Shihab, Ponsel Sampai Macet

Kemudian dari hasil pendalaman dan penggeledahan, kita dapatkan beberapa temuan terkait barang yang dibawa.

Yang bersangkutan bawa map kuning, di dalamnya ada amplop bertuliskan kata-kata tertentu.

Dan kemudian juga yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat ataupun diposting 21 jam yang lalu.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Menyusut Jadi 7, Papua Cuma Dua

Di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait dengan masalah bagaimana perjuangan jihad.

Kita temukan juga saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit.

Jadi saya sudah perintahkan kepada Kadensus untuk mendalami dan usut tuntas terhadap kemungkinan adanya kelompok jaringan yang terkait dengan tersangka ini.

Baca juga: CVR Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan Selasa 30 Maret 2021 Pukul 20.00, Tak Jauh dari Penemuan FDR

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya sampaikan ke seluruh anggota untuk tetap beri pelayanan kepada masyarakat.

Namun demikian tingkatkan kewaspadaan, tingkatkan sistem pengamanan baik di markas komando, maupun pada saat laksanakan tugas di lapangan.

Jadi kami minta untuk rekan-rekan seluruhnya tetap beri pelayanan total kepada masyarakat. (Fransiskus Adhiyuda)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved