Penembakan di Mabes Polri
Serangan di Mabes Polri, IPW Sebut Jaringan Teroris Ingin Pamerkan Pasukan Khusus 'Inong Baleh'
Kata Neta, kelompok teroris kini punya pasukan khusus, yakni pasukan 'Inong baleh'atau pasukan perempuan.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Feryanto Hadi
Baca juga: Dua Youtuber Sebar Hoaks Aksi Penjarahan saat Kilang Minyak Terbakar, Ketakutan saat Diciduk Polisi
Baca juga: JADI SOROTAN, Ada Sejumlah Kesamaan Isi Surat Wasiat Terduga Teroris di Makasar dan di Mabes Polri
Baca juga: Terduga Teroris di Mabes Polri Disebut 6 Kali Letupkan Tembakan, Tak Ada Laporan Polisi Terluka
Baca juga: Terlibat Bentrok Berdarah dengan Pendekar PSHT, 3 Anggota Kelompok Kupang Dilarikan ke Rumah Sakit
Baca juga: UPDATE, Warga Cengkareng yang Dibakar Hidup-hidup Tetangga Akibat Persoalan Asmara, Meninggal Dunia
Baca juga: Detik-detik Kelompok Kupang Bentrok Sengit dengan Pendekar PSHT di Tangerang, Empat Orang Terluka
Isi Map Kuning yang Dibawa Saat Beraksi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit angkat bicara terkait aksi penyerangan di Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) sore ini sekitar pukul 16.30 WIB.
Dalam konferensi pers yang ditayangkan melalui siaran langsung Kompas TV, Listyo menjelaskan kalau pelaku merupakan seorang wanita berinisial ZA (25).
"Pelaku adalah seorang mantan mahasiswa, di-DO saat semester 5," katanya dalam konferensi pers.
Lanjutnya, dari hasil penggeledahan, diduga ZA telah didoktrin dengan paham-paham dari organisasi teroris internasional, ISIS.
Hal itu dibuktikan dengan ZA membuat Instagram dan memposting foto bendera ISIS.
"Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat, atau diposting 21 jam lalu. Dimana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait perjuangan jihad," ucapnya.
Selain itu, Listyo juga menjelaskan terkait pelaku membawa seperti map kuning saat melancarkan aksi.
"Map kuning ada amplop bertuliskan kata-kata tertentu," ucap Listyo.
Namun Listyo enggan membeberkan kata-kata tertentu apa yang dimaksud.
Selain postingan terkait ISIS, ZA juga sempat membuat surat wasiat yang ditujukan untuk anggota keluarganya.
"Kita temukan juga surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahas kalau yang bersangkutan akan pamit," ungkapnya.
Pihaknya sudah memerintahkan kepada Kadensus 88 Anti Teror untuk mendalami dan mengusut tuntas terhadap kemungkinan jaringan yang terkait dengan tersangka.
Datang Berdua Bersama Pria
Dikutip dari TribunJakarta.com, terduga pelaku menggunakan sebuah mobil berwarna silver sebelum melakukan aksinya.
Saksi yang melihat aksi penyerangan tersebut melihat terduga teroris tersebut datang melalui pintu belakang Mabes Polri bersama seorang pria.
Ari (27), seorang juru parkir di dekat mabes Polri mengaku melihat pelaku datang bersama seorang pria menggunakan mobil.
"Yang saya lihat mereka pakai mobil," kata Ari saat ditemui di lokasi dikutip dari TribunJakarta.com.
Ari mengaku lupa merk mobil yang digunakan terduga teroris. Namun, ia ingat warna mobil tersebut.
"Pokoknya minibus gitu, warna silver," ujar dia.
Ari yang berprofesi sebagai juru parkir mengatakan tidak melihat mobil terduga teroris masuk melalui pintu utama.
"Kayaknya dia masuk dari pintu belakang, yang dekat PUPR. Saya kan di sini (pintu utama) dari pagi, itu saya nggak lihat," tutur Ari.
"Ada dua yang saya lihat, laki-laki satu, perempuan satu," kata Ari di lokasi.
Namun, lanjut Ari, hanya terduga teroris perempuan yang melakukan penyerangan.
"Yang turun dari mobil si perempuannya, dia bawa senjata, cuma saya nggak tahu jenisnya apa," ujar dia.
Sementara itu, Ari menyebut terduga teroris laki-laki tidak turun dari mobil.
"Sampai sekarang masih dicari kayaknya," ucap Ari.
Ia menjelaskan, peristiwa penyerangan oleh orang tak dikenal yang diduga teroris itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.
Ketika itu, Ari yang berpofesi sebagai tukang parkir sedang memindahkan mobil milik anggota Polri.
Mobil tersebut terparkir tepat di depan Mabes Polri.
Tak lama kemudian, ia mendengar suara tembakan dari area parkir Mabes Polri.
"Setelah tembakan pertama, saya keluar dari mobil. Itu saya lihat langsung terorisnya," ujar Ari saat ditemui di lokasi.
Menurut Ari, terduga teroris itu merupakan seorang perempuan.
Ia juga membawa senjata api.
"Dia sempat nembak dua sampai tiga kali di parkiran," ujar dia.
Setelah itu, sambungnya, terduga teroris tersebut lari ke arah lobi utama Mabes Polri.
"Kejar-kejaran tuh dari parkiran sampai lobi. Nah kenanya di dekat lobi si terorisnya," ucap Ari.
Terduga teroris itu pun ambruk terkena timah panas yang ditembakkan polisi.