Berita Jakarta

Cerita Anies tentang Jokowi yang Pusing Ngurusin Pintu Stasiun saat Jadi Gubernur DKI

Anies Baswedan menyebut Presiden RI Joko Widodo ketika menjadi Gubernur DKI tahun 2012-2014 lalu sempat pusing menata pintu stasiun

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive.com/Fitriyandi Al Fajri
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

“Kota besar di dunia manapun menggunakan cara ini (pengintegrasian). Jadi ini adalah bagian daripada kita meningkatkan daya saing Indonesia, termasuk Jakarta untuk sama dengan negara lain,” kata Menhub di kantornya beberapa waktu lalu.

Hal itu dikatakan Menhub saat menyaksikan penandatanganan perjanjian pemegang saham sistem integrasi pembayaran antar moda transportasi di Jakarta..

Salah satu bukti nyata pengintegrasian manajemen transportasi ini adalah penataan empat stasiun yang telah dilakukan pada 17 Juni 2020 lalu.

Di antaranya stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Sudirman. Selanjutnya, PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ), perusahaan patungan DKI dengan Kemenhub ini, akan melakukan penataan di lima stasiun lainnya.

Rinciannya Stasiun Manggarai, Stasiun Tebet, Stasiun Gondangdia, Stasiun Palmerah dan Stasiun Jakarta Kota.

Baca juga: Polisi Geruduk Markas Pemuda Pancasila Cibodas setelah Dilaporkan Jadi Tempat Nyabu dan Jualan Miras

“Merubah stasiun-stasiun menjadi suatu kegiatan antar moda, di situ ada kereta api, bus Transjakarta, ojol, kopaja, restoran dan sebagainya,” ungkapnya.

“Di situlah kami anggap sebagai TOD (transit oriented development), ini menunjukkan bahwa tingkat kemudahan masyarakat dari titik satu ke titik lainnya,” lanjutnya.

Kata dia, pembayaran terintegrasi tentu sangat memudahkan penumpang. Dia membayangkan akan menyulitkan penumpang, bila antar moda memiliki kebijakan pembayarannya sendiri-sendiri.

“Bisa dibayangkan kalau kita mau pergi kemana-mana kartunya (pembayaran non-tunai) ada lima jenis. Kalau ini cukup satu, atau dengan device (alat) kita bisa melakukan kegiatan atau naik angkutan umum,” imbuhnya.

Baca juga: Aa Gym Cabut Gugatan Cerai padahal Sudah Jatuhkan Talak Tiga, Pihak Teh Ninih Bingung

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali membentuk badan baru untuk mengintegrasikan sistem ticketing atau pembayaran transportasi umum di Ibu Kota. Badan ini dibentuk sebagai tindak lanjut dari pengintegrasian sistem transportasi umum dari perusahaan patungan kedua lembaga tersebut, yakni PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).

“Pengintegrasian ini nanti akan melahirkan sebuah institusi, PT JakLingko Indonesia yang akan mengintegrasikan tarif dan tiket,” kata Anies di Kemenhub.

Dalam kesempatan itu hadir Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Mereka menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama pengintegrasian sistem pembayaran yang diteken oleh Direktur Utama PT Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta William Sabandar, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto, Direktur PT MITJ Tuhiyat. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved