Berita Jakarta
Fly Over Tapal Kuda di Lenteng Agung dan Tanjung Barat Bakal Dilengkapi Jalur Sepeda
Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan jalur sepeda di fly over (FO) Tapal Kuda di Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan jalur sepeda di fly over (FO) Tapal Kuda di Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
Bahkan FO itu akan diuji coba selama enam hari dari 1-6 April 2021 mendatang.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakart Hari Nugroho mengatakan, pihaknya telah memperhitungkan keberadaan jalur sepeda di FO tersebut.
Menurut Hari Nugroho, ketinggian FO tidak melebihi 10 meter sehingga diperbolehkan ada jalur sepeda sesuai peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“FO itu sepanjang ketinggian tidak lebih dari 10 meter, itu masih aman. Ketinggian FO itu kan nggak sampai 10 meter,” ujar Hari, Selasa (30/3/2021).
Baca juga: Jajal Jalur Sepeda Tour de Samosir, Menparekraf: Jalurnya Asik
Baca juga: Soal Pemanfaatan Jalur Sepeda, Ariza Sebut Pemprov DKI Bakal Buat Regulasi
Berdasarkan peraturan Kementerian PUPR tersebut, kata dia, DKI memutuskan membangun jalur sepeda di jalan layang tersebut.
Dia mengimbau, pesepeda tidak berhenti di atas jembatan karena bisa mengancam keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Hari menyarankan, pesepeda yang ingin berswa foto agar memanfaatkan jembatan penyeberangan orang (JPO) di dekat FO.
“Nggak boleh berhenti karena ada larangannya dan yang boleh hanya melintas," kata Hari.
“Kalau mau selfie atau foto-foto masuknya ke JPO saja, kan JPO-nya sudah jadi tuh. Tapi JPO yang Tanjung Barat ya, kalau Lenteng Agung belum," katanya.
Baca juga: Masih Banyak Pesepeda di Jakarta Tak Pakai Jalur Sepeda di Kawasan Sudirman Thamrin
Baca juga: Pengguna Sepeda Merasa Aman dengan Adanya Pembatas di Jalur Sepeda yang Dibuat Pemprov DKI
Hari menambahkan, JPO di FO Lenteng Agung sebelumnya ada kendala terutama dalam pembebasan lahan.
Namun, dia memastikan persoalan itu telah selesai hingga saat ini petugas tengah melakukan pengerjaan konstruksi JPO.
“Sekarang persoalan itu sudah clear (selesai), jadi tinggal bikin konstruksinya. Sementara di Tanjung Barat kan nggak begitu, bahkan lift sudah jadi sehingga tinggal uji coba saja," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, FO Tanjung Barat memiliki panjang total 1.120 meter.
Rinciannya sisi selatan 470 meter, sisi utara 580 meter dengan lebar 8 meter dan masing-masing flyover setinggi 6,5 meter.
Sedangkan fly over Lenteng Agung mempunyai panjang total 880 meter, di sisi barat depan Kampus IISIP Jakarta 430 meter dan sisi timur 450 meter.
Baca juga: Bersepeda di Luar Jalur Sepeda Permanen Terancam Sanksi Penjara 15 Hari atau Denda Rp 100.000
Baca juga: Pengamat Tata Kota Kritisi Kebijakan DKI soal Pembangunan Jalur Sepeda
Regulasi jalur sepeda
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan jalur khusus pesepeda. Namun, pesepeda masih melintas di luar jalur yang telah ditentukan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan, saat ini masih ada kekurangan di lapangan tentang jalur sepeda.
Namun, kata Ariza, Pemprov DKI tengah menyiapkan regulasi, menyiapkan koridor.
Dia berharap, warga patuh terhadap regulasi tersebut.
“Tentu memang masih ada kekurangannya terkait disiplin masyarakat. Semuanya tidak bisa di limpahkan kepada Pemprov. Kami butuh kerja sama yang baik dari masyarakat,” katanya, Minggu (7/3/2021).
Menurut Ariza, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu kerjasama baik dengan semua pihak atas penerapan jalur sepeda dan kesadaran bersama.
“Yang pesepeda di jalurnya, tidak boleh menggunakan jalur lain. Sepeda motor juga jangan mengganggu jalur sepeda. Jadi masing-masing,” katanya.
Baca juga: Bersepeda di Luar Jalur Sepeda Permanen Terancam Sanksi Penjara 15 Hari atau Denda Rp 100.000
Baca juga: Pengamat Tata Kota Kritisi Kebijakan DKI soal Pembangunan Jalur Sepeda
Semua kebijakan telah diatur, baik itu kereta, LRT, MRT, ada busway, angkot, taksi, bahkan ojek sampai sepeda motor telah diatur agar dapat tertata baik.
“Tugas Pemprov membuat master plan transportasi sebaik mungkin. Dan alhamdulillah kita sudah keluar dari 10 besar dari kota macet,” ujarnya.
Dia bersyukur, DKI Jakarta terus meningkatkan jumlah jalur sepeda, bahkan tahun ini pihaknya telah mengembangkan jalur sepeda hingga sampai 80 kilometer.
"Kami ingin bahwa ke depan masyarakat kita menggunakan sepeda tidak hanya untuk kepentingan olahraga, rekreasi, tetapi ke depan bisa menjadi alat transportasi,” ucapnya.
Salah satu pesepeda yang ditemui, Irfan (32) mengatakan, dia sempat keluar jalur sepeda karena banyak pesepeda di jalur sepeda.
“Kalau Minggu kan memang ramai ya. Berbeda kalau hari biasa atau hari kerja lebih lengang, jadi kayak tadi saya keluar ya karena jalur penuh, jadi mau nggak mau keluar jalur untuk mendahului,” kata Irfan, Minggu (7/3/2021).
Irfan mengapresiasi mengenai langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menyediakan jalur khusus kepada pesepeda di jalan Ibu Kota Jakarta.
"Kalau saya sih senang ya dengan adanya jalur sepeda ini. Jadi kita punya jalur sendiri. Lebih amanlah,” katanya.
Pesepeda lainnya, Dewi (27) mengatakan, tidak mengetahui pesepeda dilarang keluar jalur yang telah ditentukan.
Dia bersama rekannya sempat keluar jalur di sekitar jalur sepeda Thamrin. “Saya kurang tahu. Kalau nggak boleh. Tapi bagus sih kalau gitu,” kata Dewi singkat.