All England 2021
Kurniahu Gideon Berharap Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Tidak Berlama-Lama Meratapi Kegagalan
Kurniahu Gideon berharap Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya tidak berlama-lama meratapi kegagalan raih gelar juara di All England 2021 di Inggris.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hampir setahun berlatih keras demi meraih juara All England 2021, harapan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya sirna setelah tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur di ajang bergengsi tersebut tepat di hari pertama pertandingan yaitu pada, Rabu (17/3/2021).
The Minions, julukan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya yang sebelumnya berambisi untuk mencetak hattrick di All England 2021 pun kecewa berat.
Pasalnya, mereka sudah memenangi All England di tahun 2017 dan 2018.
Baru kali ini, mereka mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan di laga internasional sekelas All England.
Padahal, keduanya telah bermain rubber game demi saat mengalahkan wakil Inggris, Matthew Clare-Ethan Van Leeuwen.
Banyak pihak yang berharap, agar The Minions tidak berlarut-larut dalam kekecewaan, termasuk Kurniahu Gideon, ayah dari Marcus Fernaldi.
Baca juga: Terkait Kasus di All England 2021, Marcus Fernaldi Gideon Menilai Permohonan Maaf dari BWF Tak Cukup
Baca juga: Kembali Tampil di All England, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo Buta Kekuatan Lawan
Baca juga: Dirikan Akademi Badminton, Marcus Fernaldi Gideon Bakal Gali Potensi Atlet Bulutangkis dari Papua
"Memang mereka kecewa. Apalagi, mereka telah berlatih keras dan serius menatap All England 2021 untuk juara yang ketiga kalinya," kata Kurniahu kepada Warta Kota, Jumat (26/3/2021).
"Saya berharap, mereka tidak berlama-lama dalam kekecewaan ini. Saya kira satu minggu saja pun sudah cukup," ujar Kurniahu.
Terkhusus untuk Marcus, Kurniahu menyebutkan bahwa putranya ingin langsung pulang ke rumah seusai tiba di Indonesia pada Senin (22/3/2021).
Sebab, Marcus sangat kecewa terusir paksa dari All England 2021.
Namun, Marcus tidak bisa langsung pulang ke rumah, karena harus menjalani karantina sesuai aturan penyegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.
"Baru hari ini bisa pulang ke rumah. Nanti malam, saya akan temui dia untuk memberikan semangat," ujar Kurniahu.
Mantan ranking tujuh dunia era 1980-an itu menerangkan bahwa Marcus kerap menambah jam latihannya bersama Kurniahu di GOR Gideon Cibubur setiap akhir pekan untuk mempersiapkan diri di kejuaraan All England 2021.
Tak Sangka
Selain itu, Kurniahu sangat kaget mengetahui tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari kejuaraan All England 2021 yang digelar di Birmingham, Inggris.
Pasalnya, mantan pemain era Liem Swei King dan Rudy Hartono itu baru saja berkomunikasi lewat chat WhatsApp bersama putranya, Marcus Fernaldi Gideon.
padahal, Marcus yang berpasangan dengan Kevin Sanjaya baru saja bertanding dan mengalahkan ganda putra Inggris, Matthew Clare-Ethan Van Leeuwen, lewat rubber game di babak 32 besar.
"Saya baru chat dengan Marcus dan memberi pesan agar pertandingan berikutnya bisa bermain lebih baik lagi," kata Kurniahu.
Baca juga: Kurniahu Gideon Curiga Dengan Pemulangan Paksa Indonesia dari Kejuaraan All England 2021 di Inggris
Baca juga: Kurniahu Gideon Sindir BWF Tidak Adil Karena Meminta Mundur Tim Bulu Tangkis Indonesia
Baca juga: Tak Terima Indonesia Diusir dari All England 2021, AMUBA akan Gelar Protes ke Kedutaan Besar Inggris
"Selang beberapa lama, Marcus mengatakan bahwa sepertinya tim Indonesia tidak bisa bermain lagi. Namun, saya bilang, agar dibawa di dalam doa saja. Semoga, hal yang tidak diinginkan tidak terjadi," ujar Kurniahu.
Sempat berpikir positif, akhirnya Kurniahu mendapat kabar lagi bahwa tim Indonesia didepak dari All England 2021 dengan alasan satu penerbangan dengan seorang penumpang pesawat yang terindikasi Covid-19.
Pesawat tersebut adalah pesawat yang ditumpangi tim Indonesia dari Istanbul, Turki, menuju Birmingham, Inggris.
Alhasil, kedatangan tim bulu tangkis Indonesia ke Inggris pun sia-sia.
"Saya kaget dan menyayangkan peristiwa itu. Menurut saya, seharusnya panitia All England 2021, yaitu BWF bisa membantu mereka. Sebab, atlet ini ada di dalam naungan mereka. Tetapi, mereka tidak ada reaksi," ujar Kurniahu.
Mantan ranking 7 dunia era tahun 198-an itu menilai bahwa keputusan BWF tidak adil dan tidak transparan.
Baca juga: Ketum KOI Raja Sapta Oktohari Bakal Kembali Lakukan Koordinasi Soal Langkah Pelaporan BWF kepada CAS
Baca juga: Terkait Kasus di All England 2021, Marcus Fernaldi Gideon Menilai Permohonan Maaf dari BWF Tak Cukup
Baca juga: Marcus Gideon dan Greysia Polii Kritik Keras ke BWF Atas Kejadian Pemunduran Paksa di All England
Tak hanya itu, membiarkan atlet negara lain yang satu penerbangan dengan Indonesia tetap bermain menjadi indikasi BWF pilih kasih, meskipun keesokannya sang atlet, yaitu Yeslihan Yigit asal Turki, dipaksa mundur pula.
"Saya kecewa di situ. Padahal, mereka bisa jelaskan dengan baik dan tranparan," tutupnya.
Sebelumnya, Marcus Fernaldi dan Kevin Sanjaya menjuarai All England tahun 2017 dan 2018.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/kurniahu-gideon-ayah-dari-marcus-fernaldi-gideon.jpg)