Penanganan Sampah Kolong Tol Wiyoto Wiyono di Papanggo Ditargetkan Rampung 5 Hari
Penanggulangan sampah di kolong jalan tol Wiyoto Wiyono diperkirakan memakan waktu lima hari.
Penulis: Junianto Hamonangan |
WARTAKOTALIVE.COM, TANJUNGPRIOK - Penanganan tumpukan sampah di kolong tol Ir. Wiyoto Wiyono, RW 08 Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, akan berlangsung selama lima hari ke depan.
Petugas gabungan memasukkan sampah sampah itu ke dalam karung untuk kemudian dipindahkan ke dalam gerobak motor dan selanjutnya dibawa ke TPS terdekat.
Tumpukan sampah yang berada di kolong tol itu didominasi limbah rumah tangga maupun plastik seperti bungkus makanan, botol minuman, hingga perabotan tidk terpakai.
Baca juga: Tidak Selamanya Jadi Barang Tak Berguna Istri Wakil Wali Kota Depok: Ayo Manfaatkan Sampah Jadi Duit
Koordinator Lapangan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Edi Juanda mengatakan penanganan tumpukan sampah di kolong tol sudah dilakukan sejak Senin (22/3/2021) kemarin.
"Target pembersihan, tadi saya berkoordinasi dengan CMNP, dilihat sampai lima hari, sampai Jumat," kata Edi, Selasa (23/3/2021).
Penanganan sampah di kolong tol melibatkan personel gabungan dari unsur petugas PPSU Kelurahan Papanggo, Sudin LH Jakarta Utara, hingga pengelola jalan tol yakni PT CMNP.
"Masing-masing terdiri dari 10 petugas. Semua bersinergi dan hari kedua ini sampah berkurang. Tapi kayak petugas PPSU mereka bisa sampai 14-15 orang," ucap Edi.
Baca juga: Pemprov DKI Bakal Bangun 4 Fasilitas Canggih Pengelolaan Sampah di Dalam Kota
Sementara alat pendukung yang ikut dikerahkan berupa satu gerobak motor pengangkut sampah dari Sudin LH dan tiga unit dari petugas PPSU.
Menurut Edi, sampah yang berada di kolong tol itu kebanyakan sampah lama yang sudah menumpuk berbulan-bulan dan tidak pernah ditangani oleh petugas sempat.
"Yang dilihat dari lapangan ini kebanyakan sampah lama, beberapa saja sampah baru," kata Edi.
Baca juga: WADUH, Sampah Masker di DKI Jakarta Menggunung hingga 1,5 Ton, Ini Kata YLKI
Sementara jenis sampah yang memenuhi kolong tol didominasi limbah rumah tangga. Bahkan tidak sedikit dari limbah rumah tangga itu yang sudah dalam kondisi bekas terbakar.
"Tugas kita juga mengingatkan supaya tidak ada pembakaran sampah, karena tidak boleh ya," kata Edi.