Pemprov DKI Bakal Bangun 4 Fasilitas Canggih Pengelolaan Sampah di Dalam Kota
emprov DKI Jakarta akan membangun empat fasilitas pengelolaan sampah antara (FPSA) atau intermediate treatment facility (ITF) di dalam kota.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta akan membangun empat fasilitas pengelolaan sampah antara (FPSA) atau intermediate treatment facility (ITF) di dalam kota.
Proyek ini dikerjakan oleh dua badan usaha milik daerah (BUMD) DKI, yaitu PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Perumda Sarana Jaya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya mengurangi sampah yang ada di Ibu Kota dengan rencana pembangunan ITF di dalam kota.
Baca juga: PLTSa Milik DKI Jakarta Bakar 9.879 Ton Sampah Sepanjang Tahun 2020, Hasilkan Listrik 783,63 MWh
Fasilitas ini nantinya diharapkan dapat mengurangi volume sampah dengan pengolahan berbasis teknologi yang tepat guna, teruji, dan ramah lingkungan, serta dapat menghasilkan energi terbarukan yang memiliki kemanfaatan umum atau nilai tambah.
“Adapun titik lokasi ITF yang dibangun, yakni ITF Sunter sebagai pusatnya dan ITF Wilayah Layanan Barat dibangun oleh PT Jakpro,” kata Syaripudin berdasarkan keterangan yang diterima pada Sabtu (20/3/2021).
Menurutnya, keputusan itu telah tertuang dalam Pergub Nomor 33 tahun 2018 dan Pergub Nomor 65 tahun 2019.
Baca juga: WADUH, Sampah Masker di DKI Jakarta Menggunung hingga 1,5 Ton, Ini Kata YLKI
Sedangkan ITF Wilayah Layanan Timur dan Selatan berdasarkan Pergub 71/2020 penugasannya kepada Perumda Sarana Jaya.
Kata dia, ITF Wilayah Layanan Barat direncanakan akan mengolah sampah sebesar 2.000 ton per hari dengan efisiensi 80 persen.
Untuk pembangunan ITF Wilayah Layanan Barat, PT Jakpro bekerja sama dengan konsorsium PT Wijaya Karya (WIKA)-PT Indoplas Karya Energi (Indoplas).
Baca juga: Tiap Hari Bungkusan Sampah Menumpuk di Jalan Plumpang dan Pinggir Kali, Pihak Kelurahan Gelar OTT
“Proses pemilihan mitra ini sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur, terbuka dan transparan karena dipublikasikan di media massa,” ujarnya.
Kemudian untuk ITF di Wilayah Layanan Timur dan Selatan, diperkirakan mampu mereduksi sampah sebanyak 70-90 persen. Ditambah lagi dengan ITF Sunter sebagai pusatnya yang mampu mengurangi sampah sebanyak 2.200 ton per hari dan menghasilkan energi listrik sebesar 35 Mega Watt.
Fasilitas pengelolaan sampah tersebut nantinya dapat meminimalkan ketergantungan daerah terhadap Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di luar daerah. Pengolahan dan pemanfaatan sampah di berbagai wilayah tersebut diharapkan menjadi salah satu solusi atas volume sampah di TPST Bantar Gebang.
Baca juga: Buang Sampah Sembarangan, 14 Warga Tugu Selatan Ditangkap Satgas OTT Sampah
“Selain itu, proyek ini juga mampu menjadi salah satu upaya untuk memanfaatkan sampah menjadi listrik yang bermanfaat bagi masyarakat Jakarta,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, untuk menuntaskan permasalahan sampah sebetulnya tidak hanya dilakukan dari unsur pemerintah saja. Tentu, dibutuhkan upaya bersama masyarakat, dimulai dari pemilahan dan pengurangan sampah rumah tangga.
“Karena sejatinya sampah rumah tangga juga bisa didaur ulang, seperti menjadi kompos, untuk nantinya mampu mengurangi volume sampah yang dihasilkan secara keseluruhan di Jakarta,” katanya.
Baca juga: Ini Alasan DPRD Setujui Kerjasama Pemkot Tangsel dan Pemkot Serang Pengelolaan Sampah