Ini Tiga Vitamin yang Dikonsumsi Rutin Tjahjo Kumolo Selama Pandemi, tapi Akhirnya Malah Bikin Batuk
Usut punya usut, vitamin yang dimaksud oleh Tjahjo ternyata bukanlah vitamin pada umumnya.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengawali rapat kerja dengan Komisi II DPR, Rabu (23/4/2021), dengan sedikit berkelakar.
Tjahjo memaparkan dirinya selalu sehat selama pandemi Covid-19, karena secara teratur mengonsumsi tiga vitamin.
"Saya sehat selama Covid karena tiga vitamin yang saya pegang."
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 Indonesia 23 Maret 2021: 5.732.210 Disuntik Pertama, 2.312.601 Dosis Kedua
"Dua hari kebanyakan minum vitamin sehingga agak batuk," kata Tjahjo, di ruang rapat Komisi II DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/3/2021).
Usut punya usut, vitamin yang dimaksud oleh Tjahjo ternyata bukanlah vitamin pada umumnya.
Sebab, vitamin yang dimaksud Tjahjo adalah kopi, rokok, dan sop kambing.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 23 Maret 2021: Pasien Baru Tambah 5.297, Sembuh 6.954 Orang, 154 Wafat
Dalam sehari, Tjahjo mengaku bisa mengonsumsi kopi hingga 16 kali.
"Vitamin yang pertama kopi, pak. Itu bisa 5 sampai 16 sehari," ujarnya disambut gelak tawa anggota.
Sedangkan untuk vitamin kedua, dia meminta agar masyarakat tidak menirunya untuk mengonsumsi. Sebab, vitamin kedua bagi dirinya adalah rokok.
Baca juga: Ogah Bacakan Eksepsi, Rizieq Shihab: Saya Tidak Mau Pertaruhkan Nasib pada Sinyal
Untuk vitamin ketiga, Tjahjo menegaskan setiap hari selalu wajib menyantap sop kambing.
"Vitamin kedua ini jangan ditiru, rokok."
"Vitamin ketiga itu tiap hari wajib sop kambing."
Baca juga: Mantan Jaksa Agung Basrief Arief Wafat, SBY: Penegak Hukum yang Amanah dan Lurus
"Nah, jadi makanya karena kebanyakan, jadi agak batuk, mohon izin," ucap Tjahjo, seraya disambut tawa seisi Komisi II DPR.
Dalam rapat itu, Tjahjo hadir secara fisik. Dia terlihat mengenakan masker hitam.
Rapat lantas dibuka dan dipimpin Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia.
Baca juga: Rizieq Shihab Bayar Denda Rp 50 Juta, Munarman Nilai Sidang Kerumunan di Petamburan Tak Boleh Lanjut
Saat Doli mempersilakan Tjahjo menyampaikan pemaparan, Tjahjo langsung meminta maaf.
Tjahjo mengaku agak batuk sehingga meminta diperkenankan tetap menggunakan masker.
"Mohon izin Ketua saya pakai masker, agak sedikit batuk," ujar Tjahjo.
Baca juga: Jeda Waktu Pemberian Vaksin Covid-19 Sinovac dari Dosis Pertama dan Kedua Menjadi 28 Hari
"Silakan, pak," timpal Doli.
Politikus PDIP itu lantas menyatakan dirinya sebenarnya sehat.
Namun, karena kebanyakan vitamin yang dia konsumsi, maka dirinya menjadi batuk.
"Sehat, tapi karena kebanyakan vitamin yang overdosis, pak, jadi sedikit batuk," jelas Tjahjo.
Pemerintah Bakal Rekrut 1.275.387 CPNS
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan mengumumkan jumlah formasi yang dibutuhkan sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Tjahjo menegaskan, hal itu baru akan diumumkan pada akhir Maret 2021, sebab masih ada tawar menawar di kementerian/lembaga.
"Kami merencanakan dengan BKN nanti mudah-mudahan akhir Maret ini kita putuskan, berapa sebenarnya formasi yang dibutuhkan."
Baca juga: DAFTAR 33 RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2021, Ada tentang Wabah dan Larangan Minuman Beralkohol
"Jadi ini tawar-menawar masih banyak, baik daerah beberapa Kementerian/Lembaga (K/L) instansi, tapi alhamdulillah ini akan mencapai," ujar Tjahjo, dalam rapat kerjadengan Komisi II DPR, Rabu (24/3/2021).
Tjahjo lantas mengungkap pemerintah sudah memprediksi berapa kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) yang akan direkrut pada tahun ini.
Dalam pemaparannya, dia menyebut ada 1.275.387 lowongan, dengan rincian 83.669 di antaranya untuk memenuhi kebutuhan pemerintah pusat.
Baca juga: Marzuki Alie Cabut Gugatan Terhadap AHY, Hakim PN Jakpus: Aduh Senangnya
Ada pula rencana 1.191.718 lowongan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah daerah.
Dari total lowongan yang dibutuhkan, Tjahjo menyebut posisi paling banyak akan ditempatkan sebagai guru PPPK, yaitu sebanyak 1.022.616, PPPK non guru sebanyak 70.008, dan sisanya sebagai CPNS sebanyak 119.094.
"Tapi jumlah rencana penetapan untuk pemerintah pusat sebanyak 69.684, dengan rincian 61.129 untuk 56 K/L, dan 8.555 untuk 8 sekolah kedinasan."
Baca juga: Diancam Bakal Dites Swab Massal, Emak-emak Pendukung Rizieq Shihab Tinggalkan PN Jakarta Timur
"Untuk pemerintah daerah sebanyak 671.867, dengan rincian guru PPPK sebanyak 565.633, PPPK non guru 21.571, dan CPNS 64.663," ungkapnya.
Namun, Tjahjo mengungkap total rencana kebutuhan yang dirinya sebutkan masih belum termasuk beberapa instansi.
Sebab, hingga saat ini baru ada usulan dari 588 instansi.
Baca juga: Konflik AS-Cina di Laut Cina Selatan, Moeldoko: Indonesia Tetap Netral, Tidak ke Kiri Atau Kanan
"Hingga saat ini sebanyak 588 instansi sudah mengusulkan kebutuhan."
"Dengan rincian 539 instansi yang sudah usul dengan dokumen yang lengkap, dan 49 instansi sudah mengusulkan."
"Namun ini sedang kita kejar lagi untuk melengkapi dokumen."
"Dan ada 32 instansi yang tidak mengusulkan kebutuhan ASN, ini yang jadi pertimbangan kami," bebernya. (Vincentius Jyestha)