Formula E

Ajang Balap Formula E Ditunda hingga 2022, Pemprov DKI Optimis Berdampak Positif Pada Ekonomi

rencana balap mobil tersebut telah dikaji secara matang oleh Pemprov DKI Jakarta dengan melibatkan beberapa konsultan independen

fiaformulae.com
Ajang balap mobil listrik Formula E yang akan diselenggarakan di Jakarta akan bawa dampak positif pada perekonomian 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta optimistis ajang balap Formula E pada 2022 mendatang akan berdampak positif pada perekonomian Ibu Kota.

Pasalnya, balap mobil bertenaga listrik itu akan didatangi oleh wisatawan asing dari berbagai belahan negara di dunia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, rencana balap mobil tersebut telah dikaji secara matang oleh Pemprov DKI Jakarta dengan melibatkan beberapa konsultan independen.

Namun dia tak menjelaskan secara rinci estimasi dampak positif bagi perekonomian Jakarta.

Baca juga: PSI Soroti Komitmen Fee Ajang Formula E yang Naik 10 Persen, meski Tertunda Dua tahun

Baca juga: Formula E DitundA, Ariza Pastikan Duit Penyelenggaraan Event Internasional itu Aman

“Berapa nilai ekonomisnya, analisa keuangan semua itu nilainya positif. Berapa bagi Jakarta dan tentunya Indonesia itu juga sudah dihitung,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Selasa (23/3/2021).

Ariza mengaku, Pemprov DKI Jakarta tidak akan gegabah menggelar suatu event besar bila tidak berdampak positif bagi Ibu Kota.

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat meninjau TPU Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2021).
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat meninjau TPU Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2021). (Warta Kota/Fitriandi Fajar)

Apalagi Pemprov DKI Jakarta diproyeksikan bakal mengeluarkan duit hingga Rp 1,2 triliun untuk ajang balap itu yang digelar selama beberapa musim.

“Kalau tidak (menguntungkan), tidak beranilah.Jadi, uang yang kami keluarkan tentu sesuai dengan apa yang nanti kita dapatkan,” ujar Ariza.

“Kajiannya dibuat detail dan lengkap sekali oleh konsultan, silakan nanti Anda tanyakan ya,” lanjutnya.

Dia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta telah memutuskan ajang balap Formula yang sedianya digelar pada 2020 terpaksa ditunda pada 2022 mendatang.

Alasannya, DKI Jakarta masih dilanda pandemi Covid-19, sehingga tidak memungkinkan untuk menggelar balap itu.

Baca juga: Gilbert Simanjuntak Prediksi Uang yang Dikeluarkan untuk Formula E Capai Rp 1 triliun

Di sisi lain, pemerintah terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 sebagai strategi menekan penyebaran virus.

Sekalipun wabah Covid-19 pada 2022 tetap tinggi, DKI akan tetap menggelar ajang balap itu dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Insya Allah tahun 2022 kami akan melaksanakan Formula E di Jakarta, tentu sesuai dengan peraturan dan ketentruan protokol kesehatan, kalau memang nanti tahun 2022 masih cukup tinggi. Namun kami berharap Jakarta atau Indonesia bisa segera terbebas dari Covid-19,” ungkapnya.

Baca juga: Formula E DitundA, Ariza Pastikan Duit Penyelenggaraan Event Internasional itu Aman

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta melalui PT Jakpro dan Dinas Pemuda dan Olahraga DKI telah melakukan pembayaran biaya penyelenggaraan Formula E kepada FEO senilai 53 juta pound sterling atau setara Rp 983.310.000.000.

Rinciannya, 20 juta pound sterling atau setara Rp 360.000.000.000 dibayar tahun 2019 dan 11 juta pound sterling atau Rp 200.310.000.000 dibayar tahun 2020.

Duit sebanyak itu dibayar Dispora kepada FEO.

Kemudian bank garansi 22 juta pound sterling atau Rp 423.000.000.000 dibayar PT Jakpro.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa, 13 Agustus 2019 lalu mengklaim, biaya penyelenggaraan Formula E untuk sekali musim tidak sebesar dibanding perhelatan turnamen sepak bola Piala Dunia.

Baca juga: Kevin Siggy Petik Kemenangan Perdana di Kejuaraan Esports Formula E: Accelerate 2021

Baca juga: Diminta Dana Komitmen Formula E 31 Juta Poundsterling Ditarik Kembali, Ini yang Dilakukan PT Jakpro

Menurut dia, negara Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia sebelumnya harus mengocek anggaran hingga 11.600 juta dollar AS.

“Jadi memang selalu ada biaya yang harus dikeluarkan sebagai tuan rumah penyelenggara, untuk Formula E biayanya juga cuma dari provinsi,” katanya.

Meski anggarannya cukup besar, namun Anies yakin keuntungan yang diperoleh dari perhelatan Formula E akan besar.

Berdasarkan kalkulasinya, kemungkinan perputaran uang dari kegiatan ini mencapai Rp 1,2 triliun.

“Kegiatan ini bisa menggerakkan perekonomian karena meskipun penyelenggaraan itu tentu ada biaya, tapi pergerakan perekonomiannya dalam proyeksi konservatif saja diperkirakan Rp 1,2 triliun,” ujarnya. (faf)

Data :

Rincian perkiraan biaya penyelenggaraan Formula E melalui PMD PT Jakpro tahun 2019-2024

1. Tahun 2020 sebesar Rp 344.400.000.000

2. Tahun 2021 sebesar Rp 218.000.000.000

3. Tahun 2022 sebesar Rp 221.000.000.000

4. Tahun 2023 sebesar Rp 226.000.000.000

5. Tahun 2024 sebesar Rp 230.000.000.000

Total Rp 1.239.400.000.000

Ikuti berita lainnya Formula E

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved