Formula E
Gilbert Simanjuntak Prediksi Uang yang Dikeluarkan untuk Formula E Capai Rp 1 triliun
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, memprediksi uang yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk ajang Formula E mencapai Rp 1 triliun.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, memprediksi uang yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk ajang Formula E mencapai Rp 1 triliun lebih. Hal itu berdasarkan proyeksi kegiatan yang diadakan DKI Jakarta sejak 2019 lalu.
Gilbert mengatakan, DKI tidak hanya menyetor duit komitmen (commitment fee) sebesar Rp 560 miliar kepada penyelenggara Formula E. Namun, ada biaya langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan.
“Jadi di luar itu masih keluar dana terukur (tangible) berupa dana langsung (direct cost) dan tidak langsung (indirect cost), dan tak terukur (intangible). Misalnya tenaga, waktu dan kehilangan fokus buat hal lainnya,” kata Gilbert, Selasa (26/1/2021).
Gilbert menjelaskan, data terukur tidak langsung misalnya perubahan lapangan Monas yang sejak awal direncanakan berkaitan dengan Formula E dengan menelan biaya Rp 28 miliar tahun 2019 dan Rp 115 miliar tahun 2020 dengan total Rp 143 miliar. Belum lagi, kata dia, biaya kerusakan akibat penebangan pohon yang yang ada di Monas.
“Di luar itu dari rencana PMD (penyertaan modal daerah) 2020 Rp 305 miliar kepada Jakpro berkaitan Formula E. Rinciannya Rp 5 miliar untuk studi kelayakan, Rp 600 juta sosialisasi Rp 10 miliar untuk layanan umum dan lain-lain,” ujar Gilbert.
“Biaya ini tidak jelas apakah sudah dikeluarkan dan digunakan atau batal. Lalu biaya untuk negosiasi awal ke New York yang dilakukan oleh Gubernur tahun 2019,” tambah politikus PDI Perjuangan ini.
Menurutnya, selain commitment fee yang sudah dibayar Rp 560 M, dan biaya tidak langsung Rp 150 miliar, ada juga biaya langsung berupa bank garansi sebesar Rp 423 miliar di tahun 2020.
Beberapa anggaran Formula E juga terdapat di beberapa SKPD lain seperti Dispora, Dishub (rencana pembelian sepeda) dan Disparbud dengan jumlah yang bervariasi.
Melihat perkiraan biaya yang sudah keluar sebesar Rp 1,1 triliun lebih, Gilbert menyarankan seharusnya sejak awal itu dialokasikan untuk penanganan banjir. Bukan merencanakan balapan Formula E yang tidak dibutuhkan masyarakat.
Selain itu, bisa juga duit tersebut dialokasikan untuk mempercepat penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi kepada sejumlah 18,3 juta orang, sehingga DKI tidak perlu menyerahkan penanganan Covid-19 kepada pemerintah pusat.
“Misalnya harga vaksin AstraZeneca seharga Rp 60.000 dengan target vaksinasi DKI kepada 7 juta, dan dua kali suntikan jadi 14 juta orang,” ungkapnya.
Sebelumnya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) memastikan, duit komitmen Formula E yang telah disetor sebesar Rp 560 miliar tidak akan raib meski ajang balap pada 2020 itu ditunda akibat wabah Covid-19. Hingga kini, Pemprov DKI Jakarta masih berkeyakinan ajang balap itu ditunda, bukan dibatalkan.
Corporate Communication Manager PT Jakpro Melisa Sjach mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan keputusan penundaan ajang balap kepada Organizing Committee (OC) Formula E. Anies memilih menundanya demi keselamatan masyarakat atas perkembangan Covid-19 yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Jakarta.
“Langkah ini merupakan inisiatif sekaligus respon terhadap masukan dari para pemangku kepentingan guna memastikan keselamatan bersama sebagai prioritas. Meski demikian, dipastikan dana commitment fee tidak akan hilang, karena penundaan ini adanya pandemi Covid-19 yang melanda Ibu Kota,” kata Melisa berdasarkan keterangannya pada Sabtu (23/1/2021).
Ajang balap Formula E yang sedianya digelar di Kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Juni 2020 itu terpaksa ditunda akibat wabah Covid-19. Pemprov DKI Jakarta telah membayarkan duit komitmen Formula E sebesar 31 juta pound sterling atau Rp 560 miliar pada 2019 dan 2020 lalu.
Rinciannya Rp 360 miliar dibayarkan pada Desember 2019 untuk komitmen penyelenggaraan tahun 2020. Kemudian Rp 200 miliar dibayar pada tahun 2020 untuk komitmen penyelenggaraan tahun 2021.