Ikut Pemerintah Pusat Pemprov DKI Perpanjang PPKM Mikro Selama Dua Pekan Sampai 5 April 2021
Ariza mengimbau warganya untuk tetap berada di rumah, meski pemerintah pusat mengizinkan mudik saat lebaran pada Mei 2021 mendatang.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Agus Himawan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemerintah pusat telah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro. Kebijakan yang berlaku selama dua pekan dari Selasa (23/3/2021) sampai Senin (5/4/2021) itu juga berlaku di DKI Jakarta.
“Mudah-mudahan dalam satu hari ke depan, ini kan tanggal 22, mudah-mudahan nanti pak Gubernur akan mengeluarkan perpanjangan PSBB atau PPKM,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Senin (22/3/2021).
Ariza mengatakan, perpanjangan PPKM mikro kali ini secara garis besar tidak ada bedanya dengan kebijakan dua pekan yang lalu. Misalnya pegawai perkantoran masih menerapkan 50 persen bekerja dari rumah dan sisanya bekerja dari kantor.
Kemudian restoran, rumah makan dan kafe juga membatasi pengunjung maksimal 50 persen. Mereka juga hanya boleh beroperasi maksimal sampai pukul 21.00.
Baca juga: Rich Brian Luncurkan Singel Baru “Sydney Sebagai Lagu Resmi PUBG Mobile Pro League 2021
Baca juga: Puluhan Penunggang Moge MV Agusta Touring Jakarta-Jogja, Menikmati Eksotisme Alam sembari Baksos
“InsyaAllah tidak ada sesuatu yang berarti sama seperti sebelumnya, tapi mungkin ada beberapa perubahan,” ungkap Ariza.
Dalam kesempatan itu, Ariza bersyukur Ibu Kota tak lagi masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19. Angka kesembuhannya mencapai 96,4 persen atau 358.826 orang, dan tingkat kematian 1,7 persen atau 6.179 orang.
“Terkait PCR juga masih 8 sampai 12 kali dari rata-rata WHO. Kemudian jumlah PCR kita sudah lebih dari 3,3 juta. Tes spesimen kita bahkan lebih dari 4 juta,” ujarnya.
“Komitmen kami terus untuk meningkatkan 3T dan masyarakat mahon dukungan dan bantuannya untuk melaksanakan protokol kesehatan atau 3M, 4M atau 5M dan sekali tempat yang terbaik bagi kita adalah tetap berada di rumah,” tambahnya.
Selain itu Pemprov DKI Jakarta sedang menyiapkan skema uji coba metode pembelajaran campuran, yaitu secara offline (tatap muka) dan online (secara daring). Uji coba ini akan dilakukan dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK di Ibu Kota.
Baca juga: Kapolri: Polri Siap Bekerja Sama dan Mendukung Program-program Pemuda Remaja Masjid
Baca juga: DPRD Kabupaten Bogor dan Pemkab Bogor Bikin Raperda Tentang Penyakit Menular, Inilah 12 Raperda Lagi
“Nanti di seluruh Jakarta kita akan lihat ya mudah-mudahan nanti bu Kadisdik (Nahdiana) yang akan menyampaikan kira-kira sekolah mana yang sedang dipersiapkan,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI pada Senin (22/3/2021).
Ariza menyatakan, seluruh sekolah dan para pelajar serta pendidik juga harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19 bila pembelajaran dilakukan secara offline. Hal itu dilakukan untuk menghindari terbentuknya klaster Covid-19 di sekolah, yang berpotensi merembet ke keluarga pendidik dan pelajar di rumah.
“Tentu semuanya harus memenuhi syarat protokol kesehatan tenaga pendidiknya, siswanya dibagi berapa persen yang offline dan berapa persen yang sekolah ikut secara online,” ungkapnya.
Meski demikian, kata dia, saat ini DKI masih memberlakukan sistem belajar sekolah melalui online, meski pemerintah pusat telah mengizinkan Pemprov di Indonesia untuk menggelar metode pembelajaran tatap muka di sekolah. Soalnya DKI masih melakukan kajian mendalam terkait rencana pembelajaran campuran antara offline dengan online.
“DKI Jakarta sampai hari ini masih memutuskan untuk tetap online, kami akan lihat nanti dalam berapa bulan ke depan seiring dengan meningkatnya vaksin,” katanya.
Baca juga: Kunjungi Desa Pecatu, Sandiaga Uno Optimis Target Pembukaan Pariwisata Bali Tercapai
Baca juga: Kini 9 Pulau di Kepulauan Seribu Punya Air Bersih dari Teknologi Canggih
“Seiring makin menurunnya kasus Covid-19 mudah-mudahan ada perkembangan yang lebih baik, sehingga ke depan dimungkinkan tatap muka atau secara campuran, nanti kami masih menunggu fakta dan data,” tambahnya.