All England

Berangkat Pakai Kocek Pribadi, Mohammad Ahsan Minta Jokowi Fasilitasi Kepulangan Atlet dari Inggris

Ahsan berharap agar seluruh altet dapat dikembalikan ke Indonesia sebelum tanggal yang ditentukan oleh pihak penyelenggara.

Editor: Feryanto Hadi
Badminton Photo
Hendra setiawan/Mohammad Ahsan meminta agar pemerintah memfasilitasi kepulangan para atlet bulutangkis dari Inggris 

Pria yang akrab dipanggil Okto itu mengatakan bahwa setelah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, yakni Kemenpora, PP PBSI, dan Dubes Indonesia untuk Inggris Desra Percaya.

Baca juga: Ketum KOI Raja Sapta Oktohari Bakal Panggil PP PBVSI Terkait Status Terbaru Aprilia Manganang

Baca juga: Raja Sapta Oktohari Ketum KOI Tegaskan Peluang Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032 Terbuka

Mereka sepakat yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini adalah federasi badminton dunia atau BWF dan panitia penyelenggara.

"Sejak tadi pagi, kami dan PBSI intensif bersepakat bahwa apa yang terjadi sepenuhnya adalah tanggung jawab BWF. Kemarin karena informasi masih sepotong-sepotong, jadi kami masih beranggapan bahwa ini terjadi karena regulasi Inggris,” kata Okto dalam konferensi pers di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (19/3/2021).

"Tadi malam, setelah jam 6 sore waktu Indonesia, kami zoom dengan Pak Dubes (Desra Percaya). Di situ disampaikan bahwa apa yang terjadi cukup jelas. Sepenuhnya tanggung jawab BWF dan panitia,” ujar Okto.

Baca juga: Artis Seksi Gabriella Larasati Mengaku Shock Berat saat Dicaci Warganet terkait Video Syur

Okto menilai bahwa BWF tidak profesional, karena tidak dapat menyesuaikan dengan baik dalam menghelat turnamen dengan aturan pemerintah Inggris khususnya penerapan protokol kesehatan.

Ia pun tak ingin kejadian seperti ini terjadi kembali pada ajang Olimpiade 2021 Tokyo, Jepang.

Untuk itu, pihaknya terus mengupayakan, agar BWF ke depan tidak semena-mena dan menuntut BWF segera meminta maaf kepada masyarakat Indonesia dan mengakui bahwa kejadian ini karena keteledoran kinerja mereka.

"Kalau mereka jeli beradaptasi dengan regulasi di Inggris, tentunya hal ini bisa diantisipasi dan tidak terjadi. Apalagi, terjadinya kepada salah satu fan base badminton terbesar di dunia,” terang Okto.

"Kami akan upayakan terus, agar BWF segera minta maaf dan kita tidak mau preseden ini terjadi lagi apalagi sampai ke Olimpiade,” pungkasnya.

BWF Jangan Buang Badan

Okto menambahkan bahwa BWF jangan buang badan dengan kasus mundur paksa tim bulu tangkis Indonesia dari All England 2021.

"Kami memberi pernyataan tegas kepada BWF, agar tidak buang badan ke pemerintah Inggris. Melayangkan surat ke BWF dan NOC Inggris. BWF protes sifatnya, NOC Inggris untuk meminta dukungan agar tidak menerima kepentingan BWF,” kata Okto.

“Sampai hari ini BWF belum minta maaf, padahal telah melukai masyarakat Indonesia. Seharusnya, BWF meminta maaf, tetapi hanya mengakui kelalaian dan merasa tidak nyaman atas kejadian ini,” ujar Okto.

Untuk itu, Okto yang telah berkirim surat protes kepada BWF meminta BWF sesegera mungkin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.

Pihaknya juga tengah menyiapkan opsi lainnya jika BWF tak kunjung meminta maaf dengan melanjutkan permasalahan ini ke pengadilan arbitrase untuk olahraga (CAS).

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved