Berita otomotif

Sri Mulyani Akui Dapat Arahan Jokowi Beri PPnBM 0 Persen untuk Mobil di Atas 1.500 CC

Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah sedang melakukan penyempurnaan mengenai penambahan kategori yang dapat relaksasi PPnBM

Editor: Feryanto Hadi
youtube
Menteri Keuangan Sri Mulyani 

Dengan demikian, program ini dapat meningkatkan animo masyarakat secara nyata untuk membeli kendaraan baru.

"Kami berharap relaksasi PPnBM, khususnya pada tipe kendaraan yang telah ditetapkan, dapat menjadi katalis kebangkitan industri otomotif nasional yang ditandai dengan peningkatan signifikan utilisasi produksi kendaraan bermotor pada akhir tahun 2021, dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya," jelas Agus.

Industri otomotif merupakan sektor andalan yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional.

Saat ini ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia dengan nilai investasi sebesar Rp 99,17 triliun untuk kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per-tahun.

Pada sektor ini mampu menyerap tenaga kerja langsung sebesar 38,39 ribu orang dan terdapat lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.

"Dengan terus mengupayakan program PPnBM kendaraan berjalan baik, diharapkan produksi dan penjualan pada sektor tersebut kembali pulih dan sektor tersebut mampu memberikan kontribusi positif pada perekonomian, serta memberi jumpstart pada perekonomian," ungkap Menperin.

Para pelaku industri pun menyambut baik kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dari pemerintah.

Mereka berharap upaya tersebut mampu memberikan stimulus positif bagi pasar otomotif Tanah Air dan manufaktur otomotif lokal di tengah pandemi Covid-19.

Vice President Toyota Astra Motor, Henry Tanoto mengatakan kebijakan ini membuat para pelaku industri sangat percaya diri untuk menaikkan penjualan dari model-model yang mendapatkan insentif.

Baca juga: 18 Tahun Warnai Otomotif Tanah Air, Honda Jazz ‘Pamit’ Digantikan Honda City Hatchback

Baca juga: Kondisi Ekonomi Hingga Kini Belum Stabil Imbas Covid-19, Pelaku Usaha Otomotif di Cibubur Gamang

Baca juga: Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi Jadi Saksi Besarnya Investasi Jepang di Industri Otomotif

Usai diumumkannya kebijakan relaksasi PPnBM oleh pemerintah, TAM melihat respons positif dari masyarakat.

"Tentunya kami akan mendukung dan berupaya berkontribusi pada target pemerintah untuk peningkatan penjualan hingga 82.000 unit," ujar Henry.

Bussiness Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy menyampaikan dampak diumumkannya kebijakan PPnBM untuk kendaraan langsung dirasakan pelaku industri, misalnya terjadi peningkatan permintaan hingga 50 persen dibandingkan bulan lalu pada periode yang sama.

"Kami sendiri menargetkan mampu mempertahankan market share sebesar 14 persen," ungkap Billy.

HPM juga sangat mengapresiasi kebijakan seperti ini, karena bisa memajukan perekonomian melalui industri otomotif.

"Ini juga menjadi tantangan bagi industri untuk mampu memenuhi permintaan konsumen yang meningkat. Jadi kami terus memonitor supaya suplai produk kendaraan bisa mengikuti permintaan," imbuh Billy.

Kementerian Perindustrian berharap relaksasi PPnBM, dapat menjadi pendongkrak kebangkitan industri otomotif nasional yang ditandai dengan peningkatan signifikan utilisasi produksi.

"Tentu kami dari pemerintah menginginkan program ini dapat berjalan baik, tepat sasaran dan sesuai target," tutur Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Yanuar Riezqi Yovanda

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved