Berita Nasional

Pernyataan Lengkap Imam Katolik yang Memprotes Gus Yaqut terkait Salah Tulis di Buku Sejarah Gereja

Pater Kopong berusaha meluruskan kekeliruan yang terjadi dan menempatkan duduk persoalan sesuai kajian sejarah

Editor: Feryanto Hadi
istimewa
Pater Kopong di saat santai. 

Dari kakek Ola Daen, ibunda pater Kopong mendapatkan didikan dan nilai-nilai hidup islami yang sangat kuat.

Baca juga: PENYESALAN Elma Theana, Terseret Ajaran Sesat, Narkoba, Asusila, dan Telantarkan Anak Selama 9 Tahun

Menariknya, sang ibunda tidak menanggalkan apalagi mencampakkan nilai-nilai Islam begitu saja gara-gara masuk Katolik.

Sebaliknya, sang ibunda memelihara banyak nilai islami yang tidak berseberangan dengan nilai iman Katolik dan meneruskan kepada anak-anaknya, termasuk kepada Pater Kopong.

Nilai-nilai itu diakui Pater Kopong secara terbuka dalam berbagai kesempatan.

Ketika berkotbah dalam misa arwah untuk sang ibunda menjelang pemakamannya pada paruh pertama 2018, Pater Kopong mengatakan secara benderang bahwa sebagian besar nilai kehidupan yang diwariskan kepadanya dan saudara-saudara yang lain, merupakan ajaran dan teladan yang ibundanya terima sejak masih bayi hingga menjelang pernikahan dengan bapaknya.

Baca juga: Mengenal Santo Valentinus, Martir Gereja Katolik yang Jadi Sejarah Hari Valentine

“Saya katakan bahwa cinta, kebaikan, keteladanan yang Mama berikan dan wariskan kepada kami semua tidak lepas dari nilai islami. Dan itu nampak dari sikap Mama yang tidak melupakan salah satu tradisi baik dari umat Islam, yaitu berkumpul bersama di rumah kakek dan saling memaafkan satu sama lain menjelang Idul Adha dan Idul Fitri,” tutur Pater Kopong.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved