Berita Nasional
Pernyataan Lengkap Imam Katolik yang Memprotes Gus Yaqut terkait Salah Tulis di Buku Sejarah Gereja
Pater Kopong berusaha meluruskan kekeliruan yang terjadi dan menempatkan duduk persoalan sesuai kajian sejarah
2. Meminta kepada penulis, editor dan penerbit agar mengedepankan kebenaran fakta sejarah dalam menuliskan sejarah agama dan gereja lain.
Jika ada hal-hal yang berhubungan dengan gereja atau agama lain sebaiknya menggunakan sumber yang jelas dan benar atau minimal bertanya kepada pihak atau otoritas agama tersebut. Karena di dalam buku itu ditulis Gereja Katolik Roma, maka pihak yang bisa menjadi sumber yang tepat dan benar adalah KWI.
Salam damai dan salam hormat;
Manila: 02-Maret 2021
RP. Yohanes Kopong Tuan MSF
Siapa Pater Kopong
Yohanes Kopong Tuan adalah imam misionaris dari Kongregasi Keluarga Kudus atau MSF asal Indonesia yang bertugas di Filipina.
Pater Kopong pernah menuai perhatian publik saat menyurati secara terbuka Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 1 September 2020.
Saat itu ia meminta MUI menertibkan para mualaf yang suka berbohong dan menyebut-nyebut diri atau mengaku-ngaku sebagai mantan pastor Katolik, lulusan Universitas Vatikan, mantan biarawati, mantan seminaris, dan bahkan anak kardinal.

Dalam surat kepada MUI tersebut, Pater Kopong berkali-kali menyebut bahwa ia mencintai Islam.
Imam asal Adonara, Nusa Tenggara Timur itu pun menjelaskan latar belakang yang membuat dirinya mencintai Islam.
Mengutip tempusdei.id, Pater Kopong lahir di Desa Keluwain, Kecamatan Kelubagolit.
Baca juga: Salah Tulis di Surat Lamaran CPNS 2019? Simak Dulu Daftar Kesalahan yang Dapat Ditolerir
Namun orang tuanya berasal dari Desa Balaweling, Kecamatan Witihama.
Ia anak bungsu dari pasangan suami istri Katolik yaitu Thomas Ola Rain dan Maria Goreti Rawa Dore.
Dari kedua orang tuanya itu, yang menjadi Katolik sejak lahir adalah ayahnya, sedangkan sang ibu berasal dari keluarga Muslim yang kemudian masuk Katolik saat menikah dengan ayahnya.
Baca juga: Mantan Mendikbud Menilai Kurikulum 2013 Bukan Ajaran Sesat
Karena orang tua meninggal saat masih kecil, maka ibunda Pater Kopong dibesarkan dan dididik oleh pamannya yang seorang Muslim, yakni Abdurahim Ola Daen.
Sosok inilah yang kemudian oleh Pater Kopong disebut sebagai kakek.