Virus Corona

Satgas: Fenomena Long Covid Pasien Sembuh Tidak Menular ke Orang Lain di Sekitar, Simak Gejalanya

Fenomena Long Covid yang dialami pasien usai sembuh dari infeksi tidak akan menular pada orang lain di sekitarnya.

Biro Pers/Setpres - Muchlis Jr
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, dengan melihat perkembangan yang positif ini, menjadi dasar bagi pemerintah menerapkan perpanjangan kebijakan PPKM dengan berbasis mikro hingga ke tingkat terkecil dalam masyarakat. 

"Umumnya juga, mereka yang terpapar akan sembuh dalam dua sampai enam pekan. Tapi beberapa pasien baru merasakan gejala Long Covid setelah dinyatakan pulih," katanya.*

Linglung salah satu gejala "long" Covid

Linglung dan bingung merupakan salah satu gejala yang bagi pasien yang mengalami fenomena "long" Covid, di mana gejala Covid-19 tetap bertahan atau timbul lama setelah pasien pulih.

Baca juga: Baru Berusia 28 Tahun, Pemuda Ini Bisa Racuni 578 Juta Jiwa dari 12 Hektar Ladang Ganja

Ketua POKJA Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Erlina Burhan mengatakan, pasien Covid-19 seharusnya mengalami pemulihan setelah dua hingga enam pekan.

"Confusion, lingung, bingung, banyak lupa, mau ngomong sesuatu tapi bingung, ini tidak nyaman sekali," Erlina menyebutkan gejala "long" Covid dalam acara daring, Selasa.

Gejala lainnya meliputi rasa lelah, batuk, kongesti, sesak napas, juga anosmia, sakit kepala dan nyeri badan. Pasien yang mengalami ini juga merasakan diare, mual, juga nyeri abdomen dan nyeri dada.

Dari pasien usia 18-34 tahun yang punya kesehatan baik, sekitar 20 persen dilaporkan mengalami prolonged symptomps, ujar dia.

Baca juga: LIBUR Isra Miraj dan Hari Raya Nyepi ASN Dilarang Keluar Daerah, Ini Alasan Menteri Tjahjo Kumolo

Faktor risiko fenomena ini disebabkan oleh hipertensi, obesitas juga kondisi kesehatan mental.

Meski hasil pemeriksaan klinis menunjukkan kondisi pasien sudah normal, mereka yang mengalami fenomena ini umumnya masih merasakan keluhan hingga berbulan-bulan.

Umumnya, fenomena ini dirasakan orang yang terkena Covid-19 dengan gejala sedang, berat atau kritis.

Dia mengatakan, pasien harus ditangani berdasarkan gejala yang dirasakan.

Jika masih ada gejala yang terasa mengganggu padahal seharusnya sudah pulih sejak lama, berkonsultasilah kepada dokter yang terkait.

"Kalau sakit kepala, kasih obat sakit kepala, kalau masih batuk, berikan obat batuk. Pendekatannya multidisplin."

Dokter bilang "long" Covid bukan Covid-19 yang masih terjadi

Dokter spesialis paru lulusan Universitas Brawijaya Sylvia Sagita Siahaan mengatakan, long Covid bukanlah Covid-19 yang masih terjadi melainkan keluhan pasca pasien sembuh.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved