Menpora
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni'am Sholeh Bantah Biayai Kongres KNPI ke-16
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni'am Sholeh, bantah siapkan dana Rp 20 miliar untuk Kongres KNPI ke-16.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Haris Pratama yang baru saja dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menyebut ada isu bahwa Kemenpora menyediakan anggaran sekitar Rp 20 miliar untuk Kongres KNPI ke-16.
Pernyataan itu ia tuliskan dalam akun Twitter miliknya.
"Ada isu beredar bahwa @KEMENPORA_RI akan menyediakan anggaran sekitar 20 miliar untuk Kongres bersama KNPI ke-XVI. Apa benar? Jika benar maka @KPK_RI @bpkri @DivHumas_Polri harus mengawasi penggunaan anggaran tersebut,” tulis Haris.
Baca juga: Kemenpora Rabu Ini Akan Putuskan Waktu Pemberian Vaksin Covid-19 bagi Para Atlet Bulu Tangkis
Baca juga: Jelang Tur Eropa, PBSI Sambut Positif Upaya Kemenpora Beri Vaksin Prioritas ke Atlet Pelatnas
Baca juga: Terkait Lanjutan Kompetisi, Yoyok Sukawi Minta Kepastian Hukum dari Kemenpora
Hal itu langsung dibantah oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni'am Sholeh.
Dia menjelaskan bahwa rincian anggaran organisasi kepemudaan di bawah naungannya di tahun 2021 hanya sebesar Rp 18,9 miliar.
Asrorun menyebut bahwa rumor yang dikeluarkan ini aneh dan tidak masuk akal.
“Namanya rumor. Ini dari mana sumbernya, kan aneh ini. Tidak masuk akal,” kata Asrorun, Selasa (9/3/2021).
“Anggaran asisten deputi yang menangani urusan organisasi kepemudaan dan kepramukaan untuk 2021 sebesae Rp 18,9 miliar. Itu termasuk di dalamnya manajemen, Kwarnas Pramuka, Kepelajaran, Kemahasiswaan, Kepemudaan, dan lainnya,” jelas Asrorun.
Dia menyebut bahwa anggaran belasan miliar untuk Asisten Deputi Kepemudaan dan Kepramukaan tidak melulu berfokus ke satu bidang.
Belum lagi, anggaran Rp 18,9 miliar itu juga dibagi untuk kegiatan Hari Sumpah Pemuda dan kepramukaan.
“Kalau disebut sampai Rp20 miliar, saya tidak tahu itu dari mana sumbernya,” terang Asrorun.
Ni'am pun berpesan, karena baru sebatas rumor dan tak jelas sumbernya, maka diperlukan kebijakan dari masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial.
“Bijaklah di media sosial. Jangan semua yang didengar dipercaya. Jangan yang didengar disebar, karena ada risiko hukum dan moral. Perlu ditelaah dulu kebenarannya,” pungkasnya.
Terima Kunjungan
Di sisi lain, Menpora Zainudin Amali menerima kunjungan dari Ketua Umum DPP Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi), Bambang Patijaya, di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (9/3/2021) pagi.