Banjir Jakarta
Anies Baswedan Janji Tingkatkan Kinerja Agar Curah Hujan yang Turun di Jakarta Bisa Jadi Rahmat
Meski demikian, tenda-tenda yang didirikan petugas tidak akan dibongkar untuk mengantisipasi banjir susulan.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim ribuan warga yang mengungsi akibat banjir di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, telah kembali ke rumah masing-masing pada Senin (22/2/2021) pagi.
Meski demikian, tenda-tenda yang didirikan petugas tidak akan dibongkar untuk mengantisipasi banjir susulan.
"Alhamdulillah sampai pagi ini tenda pengungsian masih ada, tetapi pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing, fasilitas tenda masih tetap disiapkan," kata Anies di Balai Kota DKI, Senin (22/2/2021).
Baca juga: 4 Prinsip Program Vaksinasi Mandiri, Salah Satunya Tak Boleh Ada Persepsi Orang Kaya Lebih Dulu
Anies mengatakan, fasilitas kebutuhan pangan dari petugas juga masih disiapkan, sehingga masyarakat masih punya tempat berteduh.
"Jadi sambil semua kerja bakti untuk membersihkan tempat yang terdampak oleh banjir, fasilitasnya tetap berada di sana," ujar Anies.
Anies juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran TNI-Polri, PMI, dan sejumlah organisasi kemasyarakatan yang membantu pemerintah daerah mengevakuasi dan menyiapkan kebutuhan para pengungsi.
Baca juga: Warga yang Isolasi Mandiri 14 Hari Bakal Dapat Beras 20 Kilogram dan Masker Saat PPKM Mikro
Anies bersama jajaran aparatur di Pemprov DKI terus bersiaga, karena ramalan cuaca dari BMKG menyampaikan Pulau Jawa, khususnya di kawasan pesisir utara, masih memiliki risiko curah hujan ekstrem.
"Ini seperti yang kita alami Hari Sabtu (20/2/2021) dan Minggu (21/2/2021) kemarin."
"Persiapan kami sebelum memasuki musim hujan alhamdulillah menunjukan tanda-tanda pelaksanaan yang baik."
Baca juga: Wagub DKI: Mudah-mudahan Tahun Ini Tidak Ada Korban Meninggal karena Banjir
"Curah hujan ekstrem dalam waktu satu hari semuanya sudah bisa tertangani dengan baik."
"Terima kasih kepada seluruh jajaran."
"Insyaallah di pekan-pekan ke depan kita akan tingkatkan kinerjanya, sehingga curah hujan yang turun di kawasan Jabodetabek khususnya Jakarta bisa menjadi rahmat."
Baca juga: Jakarta Banjir Lagi, Anies Baswedan: Pastikan Warga Selamat, Jangan Sampai Ada Korban Jiwa
"Dan kami kurangi sesedikit mungkin dampaknya bila ada curah hujan yang ekstrem," tuturnya.
Anies tetap bersyukur meski Ibu Kota dilanda banjir dan ribuan warganya mengungsi.
Sebab, banjir hanya terjadi selama sehari, yakni pada Sabtu (20/2/2021) lalu.
"Alhamdulillah atas izin Allah biidznillah pada Hari Minggu (21/2/2021) atau satu hari kemudian, 99,9 persen surut."
Baca juga: BMKG Minta Warga Jabodetabek Waspadai Potensi Hujan Lebat pada 23 dan 24 Februari 2021
"Ini terjadi lewat kerja keras seluruh jajaran untuk melakukan pemompaan di tempat-tempat yang terdampak."
"Kemudian Hari Senin (22/2/2021) dini hari jam 3 pagi tadi dipastikan 100 persen sudah surut," kata Anies di Balai Kota DKI, Senin (22/2/2020).
Anies mengungkapkan, banjir yang terjadi di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan karena adanya cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 20 Februari 2021: 8.054 Pasien Baru, 9.835 Orang Sembuh, 164 Meninggal
Untuk wilayah Jakarta, curah hujannya mencapai 226 milimeter, dan angka itu melebihi batas minimal curah hujan ekstrem sebesar 150 milimeter.
"Jadi alhamdulillah Hari Senin (22/2/2021) pagi seluruh kegiatan perekonomian dan kegiatan pemerintahan bisa berlangsung."
"Tanpa ada gangguan sedikit pun akibat curah hujan ekstrem pada Hari Sabtu yang lalu," ujarnya.
Baca juga: Banyak Pemotor Kepayahan Usai Terjang Banjir di Cipulir, Zainal Jemput Bola Jadi Bengkel Berjalan
Anies juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran yang bekerja ekstra keras memastikan semua dampak dari curah hujan ekstrem bisa dikendalikan.
Dari pembuatan posko pengungsian, logistik untuk para pengungsi, pelayanan kesehatan, mengevakuasi warga, dan sebagainya.
Anies mengungkapkan, banjir yang melanda wilayah Jakarta pada Sabtu (20/1/2021) lalu bukan hanya karena hujan deras, tapi juga adanya kiriman dari Bogor dan Kota Depok, Jawa Barat.
Baca juga: Menkes Bilang Mutasi Covid-19 Belum Ditemukan di Indonesia, Sebelumnya Menristek Duga Sudah Terjadi
Tercatat ada 1.380 pengungsi akibat banjir yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini sempat mengklaim, banjir di Jakarta bakal surut selama enam jam.
Namun Anies memandang, upaya ini perlu didukung dengan debit air di kali dan sungai yang kembali normal.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 Indonesia 20 Februari 2021: 1.224.091 Sudah Disuntik Dosis Pertama
"Kami targetkan enam jam (banjir surut) sesudah air di sungai kembali normal, atau enam jam sesudah hujannya berhenti."
"Nah, yang terjadi adalah hujannya berhenti tapi aliran dari hulu masih jalan terus."
"Sehingga di situlah menjadi kendala tersendiri," kata Anies saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021).
Baca juga: WNA Boleh Masuk Indonesia Saat PPKM Mikro, Wajib Karantina 5 Hari di Hotel dan Bayar Sendiri
Anies menungkapkan, banjir di Jakarta akan lebih cepat surut apabila debit air di kali/sungai kembali normal dan hujan berhenti.
Namun bila keduanya tidak berjalan beriringan, tentu banjir di Jakarta akan semakin lama surut.
"Di catatan bahwa air kiriman dari kawasan hulu (Bogor) dan kawasan tengah (Depok) itu sekarang dalam perjalanan ke Jakarta."
"Dalam perjalanan ke Jakarta itu tentu akan berdampak pada kawasan-kawasan yang ada di sekitarnya," ulas Anies. (*)