Banjir Jakarta

Anies Pastikan Banjir di Jakarta Tak Surut dalam 6 Jam Karena Kiriman, Tetap Bersyukur Istana Aman

Anies Baswedan mengungkapkan, banjir yang melanda wilayah Jakarta pada Sabtu (20/1/2021) juga karena banjir kiriman, tapi ia bersyukur Istana aman

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Kolase Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan/Kompas Images/Roderick Adrian Mozes
Ketinggian banjir di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu yang sempat ditinjau Gubernur DKI Anies Baswedan masih mencapai 70 sentimeter, pada Jumat (19/2/2021). Anies sebut penyebab banjir di Jakarta karena banjir kiriman 

Namun, ada saja warga yang menolak untuk dievakuasi ke lokasi pengungsian.

Hal ini disebabkan karena kondisi tempat evakuasi yang belum nyaman. 

"Iya saya tidak mau dievakuasi dan mau kembali kerumah saja karena saya lebih nyaman untuk tinggal diatas rumah saja," ujar Kobul seorang lansia, Jumat (19/2/2021) malam.

Sudah Dipuja-puji, Tesla Ternyata Lebih Pilih India Ketimbang Indonesia, Berikut Analisa Pengamat

Seorang bapak tua ini berusaha untuk kembali kerumahnya bermodalkan kursi roda yang dimilikinya. 

"Iya bapak saya tidak mau keluar dari rumahnya karena dia lebih nyaman untuk tinggal dirumahnya, nanti kalau kondisi mulai kurang membaik saya akan bawa kembali ke tenda pengungsian," ujar Ismail ditemui di lokasi

Ia berharap segera ada bantuan dari pemerintah agar setiap korban banjir Cipinang Melayu, Jakarta Timur mendapatkan tempat layak. 

Melihat Tempat Kuliner di Petak Enam di Chandra Glodok yang Instagramable

Ismail juga menegaskan bahwa dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum usai, ia khawatir akan kondisi orangtuanya ditenda pengungsian dan dapat terkena Covid-19. 

Ia berharap agar ditenda pengunsian tetap dipantau agar setiap warga yang mengungsi dapat terhindar dari Covid-19.

Ketinggian capai dua meter

Diberitakan sebelumnya, sempat dibanggakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, permukiman warga RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur kebanjiran semenjak  Jumat (19/2/2021) pagi hingga malam.

Wilayah RW 04 yang semula disebut Anies bebas banjir itu kini justru kebanjiran lebih dari dua meter.

Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi mengatakan perlahan tapi pasti air mulai merendam permukiman pada Jumat (19/2/2021) sekira pukul 03.00 WIB. 

"Ketinggian air sekarang sekitar dua meter," kata Irwan, Jumat (19/2/2021).

Akibat tempat tinggalnya terendam banjir, warga mulai pindah ke tempat pengungsian yang telah disediakan dan tersebar di sejumlah titik.

"Sekarang warga sudah mengungsi. Lokasi pengungsian dibagi enam," ujarnya.

Baca juga: Hujan Deras Semalaman, Kali Ciliwung Meluap, Kampung Melayu Kebanjiran Lebih dari Semeter Pagi Ini

Beberapa tempat pengungsian yang disediakan di antaranya berada di depan Kampus Akpindo, lalu kolong tol jembatan kuning, rumah satu pemuka agama di RT 08, dan Pos RW 04. 

“Pembagian lokasi pengungsian untuk mencegah kerumunan warga saat pandemi,” ungkapnya. 

Namun belum dapat dipastikan berapa jumlah warga yang mengungsi karena saat ini proses evakuasi warga masih berlangsung.

Baca juga: Waduh, 13 RW Masih Terendam Banjir hingga Pagi Ini, Paling Banyak di Jakarta Barat

Kondisi itu berbanding terbalik dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengatakan wilayah RW 04 Kelurahan Cipinang sudah bebas banjir, pada Selasa (9/2/2021) lalu. 

Bebas banjirnya wilayah RW 04 Cipinang Melayu diungkapkan Anies karena berfungsinya sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Cipayung yang dibangun Pemprov DKI Jakarta.

"Kawasan RW 04 Cipinang Melayu akhirnya warga bisa merasakan musim penghujan tanpa harus merasakan banjir," ujar Anies.

20 pompoa dikerahkan

Sebanyak 20 unit mobil pompa milik Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta dikerahkan untuk menyedot banjir di RW 04 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.

Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan pihaknya saat ini masih terus berusaha untuk menyedot banjir yang merendam pemukiman warga.

Kita mengerahkan 20 unit pompa sampai sekarang, dari TKP kita buang ke Kalimalang,” ungkap Satriadi, Jumat (19/2/2021).

Satriadi menambahkan unit mobil pompa yang dikerahkan itu memiliki kapasitas berbeda-beda satu dengan lainnya yakni 3.000 liter per menit, 6.000 liter per menit dan 10 ribu liter per menit.

“Dengan jumlah personel sekitar 50 orang,” ucap Satriadi.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved