Ekonomi
Ekspor Indonesia Turun 7,48 Persen, Sepanjang Januari 2021 Hanya Catatkan 15,30 Miliar Dolar AS
Penurunan tersebut terjadi karena ekspor migas turun sebesar minus 13,24 persen dan posisi non migas juga turun minus 7,11 persen.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 membuat nilai ekspor Indonesia menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat untuk nilai ekspor Indonesia pada Januari 2021 sebesar 15,30 miliar dolar AS.
Bila dibandingkan dengan bulan Desember 2020 yang sebesar 16,54 miliar dolar AS, capaian ekspor pada bulan Januari 2021 ini turun 7,48 persen month to month.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan tersebut terjadi karena ekspor migas turun sebesar minus 13,24 persen dan posisi non migas juga turun minus 7,11 persen.
“Kalau kita lihat siklus-siklus ditahun sebelumnya selalu terjadi penurunan dari bulan Januari ke bulan Desember. Karena di bulan Desember banyak sekali kegiatan, sementara di awal Januari itu tahunnya tahun baru dan dan baru mulai bergeliat," kata Suhariyanto dalam video conference BPS Rilis Ekspor, Impor, Senin (15/2).
• Muscle First Luncurkan Produk Terbaru, Suplemen Kaya Protein Penunjang Kegiatan Fitnes
Baca juga: Semakin Alot, Jadi Kapan Stimulus Jumbo Amerika Serikat Usulan Joe Biden Diteken?
Nilai ekspor Indonesia naik (YoY)
Sementara jika nilai ekspor Indonesia pada Januari 2021 sebesar 15,30 miliar dolar AS dibandingkan secara year on year (YoY), yakni dengan Januari 2020, justru tercatat alami peningkatan sebesar yakni 12,24 persen persen. Di mana, periode Januari 2020, ekspor Indonesia tercatat 13,63 miliar dolar AS.
“Peningkatan tersebut terjadi karena sektor migas meningkat sebesar 8,30 persen dan nonmigas 12,49 persen. Jadi secara year on year nilai ekspor Januari pada 2021 ini mengalami peningkatan 12,24 persen," ujarnya dia.
Ekspor menurut sektor
Ia juga menyebutkan bahwa ekspor Indonesia menurut sektor yang mengalami penurunan cukup dalam yakni sektor pertanian sebesar minus 22,19 persen secara month to month dari posisi Desember 2020. Penurunan ekspor terjadi pada kopi, tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, cengkeh, dan buah-buahan tahunan.
“Tetapi jika kita bandingkan secara year on year, beberapa hasil pertanian yang naik secara year on year diantaranya adalah sarang burung, tanaman obat aromatic dan rempah-rempah, hasil hutan bukan kayu lainnya dan mutiara dari hasil budidaya,” ungkapnya.
Baca juga: Sering Diledek di Dalam Negeri soal Utang, Sri Mulyani Jadi Pimpinan Koalisi Menteri Keuangan Dunia
Airlangga Hartarto: Program Vaksinasi Covid-19 Sebagai Game Changer Pemulihan Ekonomi Indonesia |
![]() |
---|
Revisi Laporan Keuangan Unaudited Kuartal 2 dan 3, Laba Bersih PT Itama Ranoraya Naik 70% Tahun 2020 |
![]() |
---|
DKI Urutan ke-31 dari 90 Kota yang Alami Inflasi, Ini Tiga Faktor Penyumbang Inflasi |
![]() |
---|
Empat Langkah OJK Dukung Kebijakan Pemerintah dalam Mitigasi Covid-19 |
![]() |
---|
DKI Jakarta Menempati Urutan ke-12 dari 39 Kota di Indonesia yang Mengalami Inflasi |
![]() |
---|