Pendidikan
Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Dalil Menyesatkan Tentang Puasa Sunnah Rajab: Dibebaskan dari Neraka?
Berikut ini penjelasan Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad tentang keutamaan puasa di bulan Rajab.
- Niat puasa Rajab boleh dilakukan saat pagi atau siang hari ketika sudah melewati waktu subuh.
Berikut niat puasa Rajab dilengkapi lafal latin dan artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT.
Berikut tiga keistimewaan bulan Rajab yang dikutip Tribunnewscom:
1. Bulan Rajab adalah Bulan Haram
Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan yang diharamkan.
Dengan kata lain, bulan Rajab merupakan bulan yang istimewa dan berbeda dari bulan-bulan lainnya.
Allah Ta’ala telah berfirman:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.
Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS At Taubah [9] : 36).
Maksud bulan haram dalam ayat tersebut adalah bulan haram (suci) yang terdiri dari bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Sebagaimana yang disebutkan oleh sabda Rasulullah SAW , "Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi."
"Satu tahun ada dua belas bulan di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan al-Muharam serta Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban." (HR. Al Bukhari).