Muhadjir Effendy Kaget Tracer Covid-19 di Indonesia Tak Sampai 5.000 Orang, Nilai 3T Belum Serius

"Untuk penduduk indonesia yang jumlahnya lebih 271 juta, maka kira-kira dibutuhkan 80.0000 tracer di Indonesia."

• Berstatus Tahanan Kejaksaan, Komnas HAM akan Tanya Korps Adhyaksa Soal Kematian Maaher At-Thuwailibi

"Dan mesti tersebar di seluruh desa," kata Budi Gunadi, usai Apel Serentak Kesiapan Bhabinkabtimas dan Tenaga Kesehatan Polri sebagai Tracer dan Vaksinator Covid-19 di Lapangan Promoter Ditlantas Polda Metro Jaya, Kamis (11/2/2021).

Sedangkan Kemenkes, katanya tidak punya petugas sebanyak 80.000 untuk menjadi tracer.

"Yang punya hanya Polri dan TNI."

• Dituding Mangkir Sidang Praperadilan Anggota FPI yang Ditembak Polisi, Komnas HAM: Tak Diundang

"Oleh karena itu kita bekerja sama dengan Polri dan TNI untuk melakukan fungsi surveillance ini dengan tracing," ujar Budi Gunadi

Strategi surveillance atau strategi intelegensi ini, katanya, untuk mengidentifikasi musuhnya di mana.

"Dengan melibatkan minimal 80.000 tracer atau intel."

• UPDATE Covid-19 Indonesia 10 Februari 2021: Pasien Baru Tambah 8.776, Sembuh 9.520 Orang

"Itu sebabnya kita dibantu, cuma intelnya bukan intel cari musuh manusia, intelnya cari musuh Virus Corona," tutur Budi Gunadi.

Ia mengatakan, Perang Dunia I dan II sudah membunuh jutaan manusia.

"Sekarang perang dengan pandemi ini sudah membunuh lebih dari dua juta manusia."

• UPDATE Vaksinasi Covid-19 Indonesia 10 Februari 2021: 969.546 Suntikan Pertama, 279.251 Dosis Kedua

"Dan kami menyadari membutuhkan sistem pertahanan yang berbeda dan persenjataan yang berbeda."

"Untuk melawan musuh yang sudah membunuh jutaan manusia ini," paparnya.

Menurut Budi, sistem persenjataan melawan pandemi ini, adalah kombinasi dari Polri, TNI dan juga dari Kementerian Kesehatan, serta pemerintah daerah yang bersama-sama harus bersinergi melawan Covid-19.

• KRONOLOGI Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Versi KNKT: Throttle Sebelah Kiri Bergerak Mundur

"Target operasi dari perang menghadapi pandemi ini satu."

"Bagaimana kita bisa mengurangi laju penularan, strateginya ada dua."