Virus Corona

Muhadjir Effendy Kaget Tracer Covid-19 di Indonesia Tak Sampai 5.000 Orang, Nilai 3T Belum Serius

Mantan Mendikbud ini mengakui upaya 3T (testing, tracing, treatment) masih belum serius jika melihat dari minimnya jumlah tracer.

Tribunnews.com
Menko PMK Muhadjir Effendy terkejut usai mengetahui jumlah tracer atau petugas pelacak kontak Covid-19 di Indonesia masih sangat minim. 

"Jadi mudah-mudahan bisa membantu, pertama untuk strategi intelegennya, surveillance-nya sebagai tracer."

"Kemudian yang kedua strategi untuk memukul musuhnya, dengan menggunakan suntikan dalam bentuk strategi vaksinasi," bebernya.

Siagakan 13.500 Vaksinator

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, untuk mendukung program vaksinasi nasional dalam mengatasi pandemi Covid-19, Polri menyiagakan 13.500.tenaga kesehatan sebagai vaksinator.

Serta, 40.336 personel Babinkabtimas di seluruh Indonesia sebagai tracer, atau pelacak jejak warga yang terduga terpapar Covid-19.

Hal itu dikatakan Listyo Sigit dalam Apel Serentak Kesiapan Bhabinkabtimas dan Tenaga Kesehatan Polri sebagai Tracer dan Vaksinator Covid-19 di Lapangan Promoter Ditlantas Polda Metro Jaya, Kamis (11/2/2021).

Listyo mengatakan, dari 13.500 tenaga kesehatan Polri sebagai vaksinator, sebanyak 900 personel di antaranya sudah mendapat pelatihan sebagai vaksinator oleh Bapelkes dan Kementerian Kesehatan.

"Sementara 900 personel lainnya akan menyusul mendapat pelatihan serupa," jelas Listyo.

Sedangkan 40.336 personel Babinkabtimas di seluruh daerah di Indonesia disiapkan untuk bertindak sebagai tracer.

"Ini sebagai langkah deteksi dini dalam mengantisipasi penyebaran Virus Corona," ucapnya.

Menurut Listyo, penyiapan tenaga vaksinator dan tracer ini ssbagai upaya mendukung program vaksinasi nasional dalam mengatasi pandemi Covid-19.

"Sesuai pesan Bapak Presiden bahwa untuk mengatasi Covid-19 ini, seluruh komponen bangsa harus bahu membahu, dengan menjalankan protokol kesehatan di mana pun dan kapanpun."

"Serta optimisme masyarakat harus terus dijaga dengan keseriusan," tutur Listyo.

Ia menegaskan, semua tenaga kesehatan Polri sebagai vaksinator dan personel Bhabinkamtibmas selaku tracer, saat bergerak di lapangan harus senantiasa berkoordinasi dan bersinergi dengan personel TNI dan petugas Dinas Kesehatan setempat.

"Saat ini kita harus bisa menyukseskan program vaksinasi nasional, dengan diiringi konsistensi penegakan prokes secara humanis dan tegas," ujarnya.

Menurut Listyo, Indonesia kini memiliki 19,5 juta vaksin yang telah didistribusikan ke dinas-dinas kesehatan provinsi.

"Oleh karena itu, saya perintahkan kepada seluruh jajaran Polri untuk terus melakukan pengawalan, pengamanan."

"Baik saat pendistribusian maupun saat vaksin tersebut diberikan kepada masyarakat," perintahnya.

Pemberian vaksin yang akan diberikan sepanjang tahun ini, lanjutnya, membutuhkan tenaga kesehatan sebagai vaksinator, di mana Polri turut serta mengerahkan personelnya yang sudah dilatih menjadi vaksinator.

"Berbagai upaya pemerintah secara ekstra ordinary terus dilakukan secara terpadu."

"Dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 dan mewujudkan pemulihan ekonomi nasional," cetusnya.

Dalam apel itu hadir pula Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman. (Fahdi Fahlevi)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved