Virus Corona

Jangan Sampai Tahu-tahu DROP, Isolasi Mandiri Harus Berkonsultasi dengan Dokter Meski OTG Covid-19

Dokter Sayuri Suwandi tidak menganjurkan pasien Covid-19 yang tak bergejala (OTG) melakukan isolasi mandiri di rumah tanpa berkonsultasi dokter.

Pendam Jaya
Pasien OTG tidak disarankan melakukan isolasi mandiri tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. Foto ilustrasi: Babinsa Koramil 01/Menteng Serda Sunarji menyerahkan bantuan kepada warga yang melakukan isolasi mandiri di kelurahan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. 

Bila tidak perlu minuman obat, dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi banyak vitamin demi memperbaiki sistem imunitas tubuh. Setiap vitamin punya kegunaan masing-masing.

Mereknya boleh apa saja asal komposisinya lengkap untuk memperbaiki daya tahan tubuh.

Jika masih ada kebutuhan untuk membeli obat atau vitamin, sebaiknya minta tolong orang lain atau belanja daring dan hindari bepergian.

Jika terpaksa keluar rumah, pastikan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Pastikan hasil tes akurat

Beragam tes Covid-19 berupa tes rapid antigen atau tes usap jadi persyaratan untuk aktivitas seperti bepergian ke luar kota sampai syarat masuk kerja.

Jika tes usap antigen menunjukkan hasil positif meski tak ada gejala, dokter menganjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan PCR demi mengonfirmasi hasil yang lebih akurat.

Sementara itu, bila muncul gejala dan hasil tes usap antigen positif, biasanya orang tersebut memang dianggap terinfeksi Covid-19.

"Yang jadi masalah adalah dia bergejala kemudian swab negative, nah itu yang jadi masalah karena itu yang lolos. Biasanya saya akan menganjurkan pasien kalau misalnya ada gejala walaupun swab antigen negatif, tetap harus dilanjutkan untuk PCR."

Sayuri juga menjelaskan, mengenai hasil tes usap PCR negatif, tapi selanjutnya ada gejala-gejala yang dirasakan, seperti kehilangan indra perasa dan penciuman.

Menurut dokter, kehilangan penciuman bisa disebabkan oleh beberapa faktor, tapi bila itu terjadi secara mendadak di tengah pandemi, wajar bila Covid-19 yang langsung dipikirkan.

Jika gejala dirasakan namun hasil PCR negatif, dia menyarankan untuk melakukan tes kembali untuk mengantisipasi bila ada kesalahan pada pemeriksaan pertama yang mempengaruhi hasil.

"Jadi dokter menganjurkan pasien untuk kalo misalnya tiba- tiba kehilangan penciuman, kemudian apalagi kalo dia ada riwayat kontak, kita tetap menganjurkan untuk PCR ulang. Karena rata- rata kalau sudah seperti itu bergejala, pasti positif.”

Ketika sudah terkonfirmasi positif, segera lakukan contact tracing.

Hubungi siapa yang melakukan kontak dengan Anda selama 48 jam sebelum melakukan tes, beritahu agar mereka bisa melakukan karantina karena ada kemungkinan tertular virus. (Nanien Yuniar)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved