Wali Kota Gibran
Gibran Lanjutkan Kebiasaan Positif Hadi Rudyatmo Sebagai Wali Kota Solo, Terima Tamu Pukul 06.00 WIB
Gibran Rakabuming pastikan akan melanjutkan kebiasaan positif Wali Kota Sebelumnya yakni FX Hadi Rudyatmo. Yakni menerima tamu mulai pukul 06.00 WIB.
WARTAKOTALIVE.COM, SOLO -- Gibran Rakabuming pastikan akan melanjutkan kebiasaan positif Wali Kota Sebelumnya yakni FX Hadi Rudyatmo.
Kebiasaan positif tersebut antara lain menerima tamu mulai pukul 06.00 WIB.
Gibran juga akan melanjutkan kegiatan Mider Projo yang dilaksanakan setiap Jumat pagi.
• Quick Count Pilkada, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution Menang, Ini Tanggapan Sekjen DPP PDIP
• Belum Muncul Sosok Potensial, Arief Poyuono: Gibran Akan Jadi Pesaing Berat Anies di Pilgub DKI
Wali Kota Solo terpilih Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan program kegiatan yang dilaksanakan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo selama ini.
Bahkan, Gibran telah berkoordinasi dengan Bagian Umum Sekretariat Daerah Solo terkait kebiasaan Rudy, sapaan FX Hadi, selama memimpin Kota Bengawan.

"Saya sudah berkoordinasi dengan misalnya Bagian Umum. Pertanyaan yang paling awal saya tanyakan apa kebiasaan Pak Rudy. Pak Rudy bangun jam berapa, mulai menemui tamu jam berapa. Saya lihat jadwal beliau mulai menemui tamu jam 6," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/2/2021).
• Petugas Keamanan Tewas Karena Covid-19, Pengadilan Negeri Jakarta Barat Ditutup Sepekan
Mengetahui jadwal Rudy menemui tamunya pukul 06.00 WIB, Gibran pun meminta Bagian Umum Sekretariat Daerah Solo tidak mengubahnya.
"Saya tegaskan ini jadwalnya jangan diubah kalau Pak Rudy sudah terbiasa menemui tamu jam 6, saya otomatis harus menyamakan jam 6 juga. Jam 7 berangkat Balai Kota harus disamakan semua," terang suami dari Selvi Ananda.
Selain itu, Gibran akan melanjutkan kegiatan Mider Projo yang dilaksanakan setiap Jumat pagi.
Mider Projo merupakan kegiatan Wali Kota Solo beserta Forkopimda berkeliling perkampungan dengan menaiki sepeda onthel untuk melihat kondisi masyarakat secara langsung.
• Orang Tua Sudah Restui Kisah Cinta Amanda Manopo dan Billy Syahputra, Akankah Berlabuh di Pelaminan?
"Mider Projo dilanjutkan itu otomatis. Jadi kebiasaan baiknya Pak Rudy pasti saya lanjutkan," terang Gibran.
Sebagaimana diketahui, Gibran merupakan Wali Kota Solo terpilih Pilkada 2020.
Dia berpasangan dengan Teguh Prakosa. Pasangan Gibran-Teguh ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo.
Penetapan pasangan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dilakukan dalam rapat pleno terbuka di Swiss Belhotel Solo, Kamis (21/1/2021).
• Pimpin Pemusatan Latihan Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Tingkatkan Stamina dan Organisasi Permainan
Pertahankan Blusukan
Blusukan secara virtual (online) dan tatap muka masih dipertahankan Wali Kota Solo terpilih, Gibran Rakabuming Raka setelah dirinya dilantik.
Hal tersebut dilakukan karena masih dalam kondisi pandemi wabah Covid-19.
Diketahui, gaya berinteraksi ini pernah diterapkan putra sulung Presiden Jokowi pada saat kampanye Pilkada 2020.
"Iya kombinasi. Kemarin waktu kampanye kan juga kombinasi. Ada yang lewat virtual, ada yang saya turun langsung. Pokoknya kombinasi," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/2/2021).
Suami dari Selvi Ananda menilai blusukan online efektif dalam mengurangi kerumunan massa.
• Kronologi Lima Pria Sindikat Narkoba Dikejar dan Dikepung Warga Pasca Gagal Culik Anak Usia 14 Tahun
Meskipun tidak bertemu secara langsung, dirinya masih bisa berkomunikasi dengan masyarakat.
Sebagaimana diketahui, Gibran merupakan Wali Kota Solo terpilih Pilkada 2020.
Dia berpasangan dengan Teguh Prakosa.
• Mulai Maret 2021, PMI Kota Bekasi Layani Donor Plasma Darah Konvalesen
Tanggapi Dugaan Korupsi Bansos
Merasa tak terlibat dengan dugaan kasus korupsi bansos, Gibran Rakabuming persilahkan ditangkap jika memang terbukti.
Gibran Rakabuming Raka angkat bicara terkait namanya yang terseret dalam skandal korupsi bantuan sosial (bansos).
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengaku tak terlibat dalam pengadaan bantuan sosial berupa goodie bag dari perusahaan tekstil Sritex di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca juga: Nama Gibran Muncul di Laporan Tempo tentang Korupsi Bansos, Andi Arief Minta KPK Klarifikasi
Menurutnya, pemberitaan soal dirinya terseret skandal korupsi bansos itu tidak benar.
Kabar tersebut sempat menjadi trending di Twitter dengan tagar #TangkapAnakPakLurah.
"Tidak pernah seperti itu. Itu berita yang tidak benar," kata Gibran, Senin (21/12/2020).
Bersedia diperiksa Selain itu, calon Wali Kota Solo itu juga bersedia diperiksa dan ditangkap jika ada bukti terkait keterlibatannya.
Baca juga: Ahmad Riza Pastikan Penerapan Pemeriksaan Dokumen Antigen Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
"Ya tangkap saja kalau salah. Tangkap aja kalau ada buktinya. Ini saya tegaskan lagi saya tidak pernah ikut-ikut."
"Tidak pernah yang namanya merekomendasikan memerintah atau apapun itu."
"Saya tidak pernah menerima apapun itu dari dana bansos," kata Gibran yang ditemui seusai memberikan bantuan gizi di Banyuagung, Kadipiro, Solo, Senin (21/12/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Gibran mengaku kenal dengan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, namun belum pernah bertemu langsung.
Seperti diketahui, Juliari tengah terjerat kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19 di Jabodetabek.
Baca juga: Ini Beda Pemeriksaan Dokumen Rapid Tes Antigen dengan SIKM Menurut Wagub DKI
Penjelasan Sritex
Head of Corporate Communication PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Joy Citradewi menjelaskan, soal pemesanan tas goodie bag memang benar.
Namun, soal keterlibatan Gibran dalam pemesanan itu dibantahnya.
"Kami juga ingin mengklarifikasi bahwa tudingan yang beredar mengenai adanya rekomendasi dari Gibran Rakabuming Raka itu tidak benar."
"Kami menghormati proses hukum yang berlaku dan berharap isu ini dapat segera dituntaskan dengan baik," terangnya.
Baca juga: Adipati Dolken Menikah, Canti Tachril: Dia Bukan Cowok Kita Bersama Lagi Ya
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Sri Rejeki Isman Tbk mendapatkan pemesanan tas goodie bag untuk bansos oleh Kemensos pada April lalu.
"Inquiry tersebut diterima oleh pihak marketing kami langsung dari Kemensos dan telah diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku," kata dia.
Pemberitaan Majalah Tempo
Seperti diketahui, pemberitaan Majalah Tempo edisi terbaru membuat masyarakat terkejut. Pasalnya, dalam laporan berjudul 'Upeti Bansos untuk Tim Banteng' muncul nama putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Disebutkan dalam laporan tersebut, Gibran memberikan rekomendasi pengadaan kantong bantuan sosial diberikan untuk PT Sritex.
Padahal, sebelumnya, direncanakan pengadaan kantong bansos tersebut untuk pelaku UMKM.
Gibran, dalam laporan itu, diistilahkan sebagai 'anak pak lurah'.
Baca juga: Kronologi Terbakarnya Barak Brimob Kelapa Dua, Polisi Belum Jelaskan Penyebabnya
Pak Lurah, menurut Tempo, mengacu kepada sosok Presiden Joko Widodo.
Dalam laporan itu juga Tempo mengungkap dugaan dana korupsi bantuan sosial Juliari Batubara mengalir untuk kepentingan partai politik, dalam hal ini PDI Perjuangan.
Baca juga: Alasan Habib Rizieq Shihab Belum Putuskan Ajukan Penangguhan Penahanan
"Kalau benar Gibran ada dalam skema bancakan peggadaan bansos, Pak Jokowi semestinya tahu apa yang sekarang harus dia lakukan," tulis Andi Arief dalam akun Twitternya, dikutip Wartakotalive.com.
Andi Arief pun meminta supaya KPK memberikan klarifikasi atas pemberitaan yang diterbitkan oleh Majalah Tempo tersebut.
"KPK perlu klarifikasi soal ini," imbuhnya.
Baca juga: Wasiat Pria Bertato Sebelum Akhiri Hidup di Sumur: Bacakan Surat Yasin Agar Arwahku Tidak Penasaran
Trending topik
Ramainya perbincangan soal Gibran bahkan sempat menjadi tending topik Twitter Indonesia.
Tagar #TangkapAnakPakLurah telah dicuitkan hingga 31 ribu kali hingga Senin (21/12/2020) pukul 04.00.
Warganet meminta agar KPK menyelidiki dan melakukan pengembangan penyelidikan terkait dugaan korupsi yang dilakukan Juliari Batubara termasuk ke mana saja uang hasil korupsi mengalir.
Baca juga: Trenyuh, Sang Ayah Meninggal di Hari Pernikahan Putrinya, Salat Jenazah Digelar di Sela Resepsi
Sementara itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut berkomentar terkait pemberitaan tersebut.
Mardani Ali Sera menuliskan dalam akun Twitternya, "Perlu keberanian @KPK_RI untuk mengusut tuntas. Dan perlu dukungan semua pihak kepada KPK untuk memberantas korupsi tanpa tebang pilih."
MAKI duga dana yang 'disunat' lebih besar
Sementara itu, Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) menduga setiap satu paket bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang dikorupsi Menteri Sosial Juliari Peter Batubara sebanyak Rp33.000, bukan Rp10.000.
"Kalau berapa kira-kira gambarannya per paket yang dikorup, dugaannya dari hitung-hitunganku Rp28.000 ditambah Rp5.000 adalah Rp33.000," ujar Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada awak media, Kamis (10/12/2020).
Dalam konferensi pers pada Minggu (6/12/2020) dini hari, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut Mensos Juliari diduga meminta jatah Rp10.000 dari nilai Rp300.000 per paket bansos.
Baca juga: Wasiat Pria Bertato Sebelum Akhiri Hidup di Sumur: Bacakan Surat Yasin Agar Arwahku Tidak Penasaran
Boyamin mengatakan, dugaan nilai yang dikorupsi Juliari melebihi angka Rp10.000. Dugaan itu ia telusuri dari survei harga barang yang beredar di pasaran.
"Jadi anggaran kan Rp300.000, terus dipotong Rp15.000 untuk transpor, Rp15.000 untuk tas goody bag. Jadi seakan-akan pemborong mendapatkan Rp270.000. Kalau berdasarkan barang yang ada di lapangan yang diterima masyarakat senilai Rp188.000. Jadi artinya dugaan yang dikorupsi adalah Rp82.000," jelas Boyamin.
Baca juga: Beredar Surat Panggilan dari Polisi untuk Babe Haikal,Akankah Mimpi Bertemu Rasulullah Berujung Bui?
Kata Boyamin, dalam program pengadaan bansos tersebut, pemenang tender boleh mengambil keuntungan maksimal hingga 20 persen. Menurutnya, 20 persen dari Rp270.000 itu Rp54.000.
"Dari selisih tadi, Rp82.000 dikurangi Rp54.000. Jadi kira-kira yang dikorup adalah per paket Rp28.000, itu untuk barang ya. Dan untuk goody bag juga ada sekitar Rp5.000 yang dikorup. Karena goody bag itu anggap saja harganya Rp 10.000 dari Rp 15.000. Jadi Rp28.000 ditambah Rp5.000 sekitar Rp33.000," jelas Boyamin.
"Berarti Rp23.000 tadi bisa saja untuk bancakan, ada yang ke pejabat, ada yang ke pemborong sendiri. Jadi pemborong mengambil untungnya lebih dari 20 persen. Karena apa? Selain dugaan untuk bancakan antara pemborong dan pejabat senilai Rp23.000 tadi, karena udah dipotong untuk Mensos Rp10.000," jelasnya lagi.
Menyikapi temuan MAKI, Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri mengatakan pihaknya akan mendalami informasi itu. Caranya lewat pemeriksaan saksi dalam proses penyidikan kasus ini.
Baca juga: Trenyuh, Sang Ayah Meninggal di Hari Pernikahan Putrinya, Salat Jenazah Digelar di Sela Resepsi
"Seluruh data dan informasi terkait pengadaan bansos tersebut tentu akan di dalami dan digali dari keterangan para saksi yang akan dihadirkan dalam proses penyidikan tersebut," kata Ali lewat pesan singkat, Kamis (10/12/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lanjutkan Program Rudy, Gibran Akan Temui Tamu Mulai 06.00 WIB", Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani