Pasar Dinar Dirham

Ternyata Konsekuensi Hukum Dinar-Dirham Ala Zaim Saidi Berat, Saksikan di Program Aiman Malam Ini

Program AIMAN, tertarik mengangkat masalah itu untuk melihat bagaimana pasar yang viral ini terjadi di Depok. Dan ternyata konsekwensi hukumnya berat

Wartakotalive.com/Vini Rizki Amelia
Sejak ditangkapnya pemilik Pasar Muamalah, Zaim Saidi oleh Bareskrim Mabes Polri, suasana pasar Muamalah di ruko yang terletak di RT 003/04, Jalan Raya Tanah Baru, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok tampak sepi. Saksikan liputan eksusif Dinar Dirham di Kompas TV malam ini 

Aiman Mencari Keping Logam Dinar-Dirham

Saya mencari ke sana dan sini untuk mendapatkan kepingan koin tersebut.

Dan akhirnya saya berhasil mendapatkan secara eksklusif kepingan koin Dirham. Koin Dinar yang saya dapatkan informasinya terbuat dari emas 22 karat seberat 4,25 gram. Dan memiliki nilai 4 Juta rupiah per keping.

Sementara keping koin Dirham terbuat dari perak murni dengan berat sekitar 3 gram setiap pecahan untuk 1 Dirham yang seharga dengan uang sekitar 75 ribu rupiah.

Yang menariknya lagi, telur ayam curah tak sampai 2 Kilogram yang biasanya di pasar-pasar tradisional dijual tak sampai 50 ribu rupiah, di pasar mata uang baru ini dijual seharga 1 dirham alias sekitar 75 ribu rupiah.

Wakapolda Metro Jaya Minta Anggotanya yang Pernah Terpapar Covid-19, Donorkan Plasma Konvalesen

Dinar-Dirham di Zaman Nabi

Dinar-Dirham memang alat pembayaran yang pernah digunakan di zaman Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, tapi bukan satu-satunya.

"Sebelumnya digunakan sistem barter (tukar-menukar barang), lalu digunakan garam sebagai alat pembayaran, hingga akhirnya keping emas dan perak yang dinamakan Dinar dan Dirham," ucap Ketua PBNU yang juga Sekretaris Dewan Penggerak Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), KH. Marsudi Syuhud.

Pada masa di depannya, sistem pembayaran ini terus berkembang, dan akhirnya tercipta uang kertas yang saat ini kita gunakan untuk alat pembayaran maupun elektronik. Tapi semuanya senilai alias sama dan serupa dengan rupiah, dan dijamin stabilitasnya oleh negara.

Ridho Rhoma Minta Maaf ke Orang Tua dan Masyarakat Setelah 2 Kali Tersandung Kasus Narkoba

Jadi menciptakan mata uang baru, sangat berbahaya bagi sebuah negara.

Kenapa?

Misalnya dengan dinar - dirham ini. Ada dua hal yang bisa terjadi. Pertama, jika digunakan masif, maka harga - harga dipastikan naik drastis, dan inflasi bisa tak terkendali. Hal ini terjadi sebagai efek dari pembulatan harga untuk disesuaikan dengan pecahan dinar - dirham tersebut.

Kedua, harga emas dan perak akan naik tajam, karena permintaan yang tinggi untuk membuat keping logam ini. Lagi - lagi juga berujung pada inflasi yang tak terkendali di sebuah negara.

Jika inflasi tak terkendali, harga uang menjadi turun dan tergerus jika tak mau dikatakan tak ada nilainya. Hal ini menyebabkan potensi Angka kemiskinan naik drastis di suatu negara. Angka kemiskinan yang tinggi secara tiba - tiba, jika tak dikelola dengan hati - hati, bisa memunculkan huru - hara di sebuah negara.

Anggota Polri Penyintas Covid-19 Donor Plasma Konvalesen untuk Menanggulangi Pandemi Virus Corona

Pakar Ekonomi Syariah, Banu Muhammad, mengatakan dalam Program AIMAN yang akan tayang pada Senin, 8 Februari 2020.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved