Lockdown Weekend
PHRI Gertak Ribuan Restoran Bakal Tutup Permanen Jika Lockdown Weekend Diterapkan
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan bakal ada ribuan restoran yang bangkrut, jika lockdown weekend (akhir pekan) diterapkan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan bakal ada ribuan restoran yang tutup permanen, jika lockdown weekend (akhir pekan) diterapkan.
"Ditemukan sekitar 1.033 restoran yang tutup permanen," kata Ketua PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/2/2021).
Sutrisno menyebut, restoran-restoran tersebut tak sanggup lagi menambal beban operasional dan gaji karyawan karena sepinya pengunjung serta jam operasional yang dibatasi.
Ia mengatakan, tren restoran yang tutup permanen ini mulai meningkat di akhir tahun 2020 dan masih berlangsung sampai saat ini.
"Sejak bulan Oktober 2020 sampai sekarang, bisa diperkirakan sekitar 125-150 restoran yang tutup per bulan," katanya.
Oleh karena itu, Sutrisno senang kebijakan lockdown akhir pekan di ibu kota batal diterapkan. Jika tidak, kata dia, kondisinya akan lebih parah.
Menurut dia, saat ini yang terpenting adalah penegakan disiplin masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19.
"Jika opsi (lockdown akhir pekan) ini berjalan, bisa dipastikan penutupan restoran secara permanen akan mencapai sekitar 750 (per bulan)," kata Sutrisno.
"Penutupan usaha bisnis secara permanen berarti tingkat pengangguran pun bertambah," ucapnya.
Lockdown akhir pekan akhirnya tidak diterapkan di Jakarta. Opsi tersebut dinilai tidak akan efektif untuk menekan penularan Covid-19 dan hanya akan memberatkan pelaku usaha.
Ide lockdown ini awalnya disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Ia menyebut usul ini datang dari anggota DPR mengacu pada kebijakan yang diterapkan di Turki tentang lockdown di akhir pekan.
"Nanti tentu DKI Jakarta akan melakukan kajian analisa, nanti Pak Gubernur juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan dari DPR RI (untuk lockdown) dimungkinkan," ujar Riza.
Riza mengamini pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) belum efektif menekan penyebaran Covid-19.
"Ya, yang disampaikan Pak Jokowi betul, memang ini belum efektif," kata Riza.
Pelaku Usaha Keberatan Pernyataan Riza itu pun langsung mendapat respons negatif dari pelaku usaha.