Jenderal Listyo Sigit Prabowo Pastikan Pam Swakarsa Versinya Beda Jauh dari 1998
Ia menyebut pihaknya hanya merangkul masyarakat untuk menjaga ketertiban Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kantibmas).
Penulis: Desy Selviany |
WARTAKOTALIVE, MENTENG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan sistem kolaborasi yang dilakukan dengan masyarakat jauh berbeda dengan Pam Swakarsa atau Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa pada 1998 silam.
Ia menyebut pihaknya hanya merangkul masyarakat untuk menjaga ketertiban Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kantibmas).
Hal itu disampaikan Listyo usai bertemu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah, Jumat (29/1/2021) sore.
Baca juga: Teridentifikasi, Besok Jenazah Pilot SJ 182 Kapten Afwan Dimakamkan di Pondok Rajeg Cibinong
Listyo mengatakan, Pam Swakarsa versinya ialah melibatkan peran masyarakat dalam menjaga lingkungannya sendiri.
Namun, bukan berarti mempersenjatai masyarakat dalam menjaga lingkungannya.
"Ini seperti sama saja di sebuah perusahaan ada sekuriti."
Baca juga: DAFTAR 58 Jenazah Korban SJ 182 Teridentifikasi, Hari Ini Kapten Afwan Sang Pilot Berhasil Dikenali
"Maka di sebuah lingkungan nantinya akan ada pos kamling. Jadi Pos Kamling itu dihidupkan kembali," ungkapnya.
Sehingga, kata Listyo, Pam Swakarsa yang dimaksudnya bukanlah Pam Swakarsa seperti tahun 1998 silam.
Bedanya dengan Pos Kamling zaman dahulu, Pos Kamling kali ini, kata Listyo, akan terkoneksi dengan Polri lewat kecanggihan teknologi.
Baca juga: Ucapkan Fastabiqul Khoirot, Jenderal Listyo Sigit Prabowo Disebut Muhammadiyah Cabang Kepolisian
Di mana nantinya apabila ada gangguan Kamtibmas, akan ada tombol yang dapat ditekan oleh Pos Kamling yang langsung terhubung dengan polisi.
"Jadi kami manfaatkan sistem big data, sehingga kami akan respons cepat pidana yang muncul di masyarakat," terang Listyo.
Dengan adanya sistem tersebut, diharapkan gangguan Kantibmas dapat dicegah.
Baca juga: Kapolri Minta Muhammadiyah Bantu Tanggulangi Pandemi Covid-19, Berikan Edukasi Tegakkan Prokes
Listyo yakin, semakin kecil gangguan Kantibmas, maka akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Jadi yang kami maksud jauh sekali dari Pam Swakarsa tahun 1998."
"Tapi lebih ke kegiatan pemolisian masyarakat, agar warga berperan aktif jaga Kamtibmas di wilayah masing-masing," tuturnya.
Baca juga: Ukuran Petak Makam Covid-19 di TPU Bambu Apus Dikurangi, Wagub DKI: Sesuai Kebutuhan