Kisah Mbah Projo Kakek 71 Tahun, Cari Nafkah Pagi Hingga Malam Demi Adik yang Keterbelakangan Mental

Pekerjaan yang dilakukan Mbah Projo dilakukan semata-mata untuk merawat sang adik yang mengalami keterbelakangan mental.

Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNJOGJA/ Miftahul Huda
Di usianya yang ke-71, Mbah Projo rela bekerja dari pagi hingga malam keliling Yogyakarta dengan membuka jasa reparasi jam. Pekerjaan yang dilakukan Mbah Projo dilakukan semata-mata untuk merawat sang adik yang mengalami keterbelakangan mental. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Meski usianya sudah senja, namun semangat Mbah Projo Herwanto untuk menjalani hidup tak pernah padam.

Di usianya yang ke-71, Mbah Projo rela bekerja dari pagi hingga malam keliling Yogyakarta dengan membuka jasa reparasi jam.

Pekerjaan yang dilakukan Mbah Projo dilakukan semata-mata untuk merawat sang adik yang mengalami keterbelakangan mental.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, 153 WNA China Tetap Masuk Indonesia Lewat Bandara Soetta, ini Kata Imigrasi

Baca juga: Istana Negara Turun Tangan Kasus Penghinaan Natalius Pigai, Minta Polisi Tindak Ambroncius Nababan

Baca juga: 119 Jenazah Covid-19 Telah Dimakamkan di TPU Jombang Tangsel, Tapi Upah Penggali Kubur Belum Dibayar

Selama ini Mbah Projo menghidupi dirinya dan sang adik dengan keahliannya memperbaiki jam tangan yang sejak tahun 1992 menekuni jasa reparasi aneka jenis jam tangan.

Sehari-hari kehidupan Mbah Projo sudah dimulai sejak pukul 06.00.

Bahkan sejak pagi buta, Mbah Projo mengayuh sepedanya itu untuk menuju emperan toko di sekitar Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta.

Dikutip dari TribunJogja, di tempat itulah beliau membuka lapaknya dan mulai membetulkan jam tangan yang sudah rusak.

Sekitar dua jam membuka lapak di kawasan Tegalrejo, sekitar pukul 10.00 Mbah Projo seringkali berpindah ke Jalan I Dewa Nyoman Oka, Kotabaru, Yogyakarta.

"Setelah jam 13.00 saya baru bisa pulang," katanya, saat ditemui Tribun Jogja, Kamis (27/1/2021)

Bukan tanpa alasan Mbah Projo hanya bekerja separuh hari.

Dirinya harus pulang pukul 13.00 lantaran ada adiknya yang harus diurus di rumah.

Ia tinggal di Jalan Imogiri Barat, Bangunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul.

Sedangkan adiknya bernama Ganjar Utami. Dia memiliki gangguan mental sejak 2003 dan kini usianya sudah sekitar 51 tahun.

Namun, untuk semua keperluannya masih harus dibantu olehnya.

"Adik saya punya suami. Kerjanya tukang batu (kuli bangunan-red) ya biarlah uang hasil kerjanya dikumpulkan. Untuk urusan makan adik saya, ya itu masih tanggung jawab saya," ujarnya.

Dalam satu hari, mbah Projo bisa membawa pulang uang hasil dari jasa reparasi jam tangan itu sekitar Rp 30 sampai Rp 60 ribu.

Baca juga: PERHATIAN! Tak hanya Penjual, Pengguna Surat Swab Palsu juga Bisa Dipidana Hingga 12 Tahun Penjara

Baca juga: Viral Video Gerombolan 30 Remaja Hendak Tawuran, Cegat Lawannya Pakai Celurit, Rampas Motornya

Baca juga: PSBB Jakarta Diperpanjang, Ini Jam Operasional Bus Transjakarta

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved