Kriminalitas

Polisi Antisipasi Adanya Serangan Balasan Pasca-bentrok Berdarah yang Tewaskan Satu Anggota FBR

Polisi kini juga masih mencari barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan dua orang tersangka dari Kelompok Yeni Kei untuk melukai anggota FBR.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Google
Ilustrasi bentrok antar-kelompok. Polisi mengaku sudah mengantisipasi adanya bentrok susulan pasca-meninggalnya seorang anggota FBR 

WARTAKOTLALIVE.COM, BEKASI -- Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Alfian Nurrizal mengatakan telah berkoordinasi dengan dua kelompok ormas yang berseteru, yakni FBR dan Kelompok Yani Kei.

Koordinasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya serangan balik usai satu orang anggota FBR bernama Novian (29) dinyatakan meninggal setelah menjadi korban bentrok.

"Sudah saya pastikan tidak ada serangan balik dari kelompok FBR dan mereka menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," kata Alfian saat dikonfirmasi, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Sempat Kritis, Anggota FBR yang Bentrok dengan Kelompok Kei di Bekasi Meninggal Dunia

Begitu pula dengan kelompok Yani Kei, kepolisian sudah menjalin komunikasi dengan pimpinan ormas tersebut untuk mencari tahu keberadaan anggota lain yang ditengarai juga berpartisipasi saat bentrokan.

"Demikian juga kelompok yang lain, tidak ada yang berkumpul. Saya sudah berkomunikasi dengan Yani Kei. Yang jelas anggota saat ini sedang bekerja," ungkapnya.

Seiring dengan pencarian pelaku lain, polisi kini juga masih mencari barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan dua orang tersangka untuk melukai korban.

Baca juga: Buntut Bentrokan Kelompok Kei dan FBR di Bekasi, Polisi Tangkap Dua Pelaku, Begini Awal Masalahnya

"Dua orang sudah kami amankan. Barang bukti sedang kita kumpulkan semuanya, kita juga lagi mencari semuanya," tutur Alfian.

Seperti diketahui, satu orang anggota organisasi masyarakat (ormas) meninggal setelah alami kritis dan sempat dirawat di RSUD Kota Bekasi.

Wakapolres Metro Bekasi AKBP Alfian Nurrizal, menyatakan korban atas nama Novian (29) yang merupakan anggota ormas FBR

Ia dinyatakan meninggal pada Sabtu (23/1/2021) lalu.

"Ya benar, korban atas nama Novian tutup usia," kata Alfian saat dikonfirmasi, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Buntut Bentrokan Kelompok Kei dan FBR di Bekasi, Polisi Tangkap Dua Pelaku, Begini Awal Masalahnya

Ia meninggal setelah mengalami luka berat, yakni sobek terkena sajam pada pipi kiri, gigi rontok pada rahang, luka memar akibat benda tumpul di bagian kiri, saat dikeroyok puluhan orang ketika terjadinya bentrok.

Sebelumnya, terjadi bentrokan antara dua organisasi masyarakat (ormas) yang berseteru di Jalan KH Noer Ali, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (21/1/2021), sekira pukul 04.00 WIB lalu.

Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing mengatakan akibat bentrokan tersebut, 2 orang mengalami luka berat dan dilaporkan kritis.

Baca juga: Pilkada DKI Tetap Digelar 2022, Apa Benar Bu Risma Siap Jadi Lawan Terkuat Anies Baswedan?

"Ada dua korban yang mengalami luka berat setelah bentrokan terjadi," ungkap Erna saat dikonfirmasi, Jumat (22/1/2021) kemarin.

Diketahui bahwa 30 orang dari Kelompok Yani Kei saat itu sedang merayakan ulang tahun pimpinannya.

Kemudian 7 orang anggota FBR datang mendekati mereka dan terjadi lah bentrokan.

Lalu terjadi salah paham hingga berujung perkelahian.

"Bentrokan dipicu karena kesalahpahaman yang terjadi di parkiran kafe. Mereka kemudian berkelahi," kata Erna.

Akibatnya, dua dari tujuh orang anggota ormas yang dikeroyok mengalami luka berat.

Baca juga: Rizieq Shihab Kembali Dipolisikan terkait Penggunaan Lahan PTPN VIII, Ferdinand Hutahaen: Rasain!

Korban atas nama Novian (29) mengalami luka sobek pada pipi kiri, gigi rontok pada rahang kiri dan luka memar pada telinga kiri.

Baca juga: Tuai Banyak Sindiran, Budiman Sudjatmiko Bantah Minta Jatah Jadi Komisaris: Tiba-tiba saya Dihubungi

Korban lainnya atas nama Erickson (18) mengalami luka sobek pada pelipis kiri, luka lecet pada pelipis kanan dan luka memar pada dada kiri. 

Rebutan Lahan Parkir

Sebelumnya, di lokasi terpisah, tawuran antar kelompok pemuda terjadi di depan Kejaksaan Jakarta Timur jalan DI Panjaitan, Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, viral di media sosial.

Seperti dilansir dari akun instagram @ndorobeii, peristiwa tawuran tersebut terjadi pada Kamis (21/1/2021) pukul 17.00.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab tawuran tersebut.

Dalam kolom komentar salah seorang netizen menyebutkan bahwa aksi tawuran tersebut terjadi dekat tempat tinggalnya.

Baca juga: Puji Pemotongan Gaji Kader PKS untuk Bencana, Tengku Zul Singgung Korupsi Bansos dan Partai Korup

Baca juga: Dugaan Siswi Kristen di SMKN 2 Padang Diminta Berjilbab, Komnas HAM: Yang Bersalah Bakal Ditindak

Diduga tawuran tersebut dipicu lantaran perebutan lahan parkir.

Komentar lain menyebtukan bahwa tawuran tersebut merupakan tawuran antar warga berlainan RW.

Tampak dalam video tersebut warga yang ketakutan akan aksi tersebut meminta para pemuda itu menghentikan aksi tawurannya.

Sejumlah pemuda tampak membawa senjata tajam dan saling balas melempar batu hingga botol ke jalan.

Baca juga: Begini Jika Kelompok Remaja Milenial Tawuran, Bikin Video TikTok Dulu Sambil Acungkan Senjata Tajam

Tawuran Sambil Bikin TikTok

Masih tentang tawuran, ulah  dua kelompok remaja zaman milenial  yang hendak tawuran di wilayah Kota Depok ini bikin heran.

Sebelum beraksi di Jalan Haji Dul, Ratu Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok, pada Selasa (5/1/2021) dini hari, kelompok remaja ini bikin video TikTok sambil memperlihatkan senjata tajam.

Cara tersebut dilakukan agar lawannya takut dan tak berani melawan.

Kepala Tim Jaguar, Iptu Winam Agus, menjelaskan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat sekitar bahwa akan terjadi keributan di lokasi tersebut.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Jaguar pun segera bergegas ke lokasi kejadian, dan mendapati sejumlah remaja yang langsung kocar-kacir melarikan diri.

Baca juga: Disindir Dandhy Laksono soal Komisaris, Budiman Sudjatmiko Tak Terima, Ungkit Sebuah Momen Memalukan

Baca juga: Beri Selamat kepada Budiman Sudjatmiko, Ferdinand Hutahaen Didoakan Segera Menyusul Jadi Komisaris

"Kami sergap dan berhasil amankan tiga orang dan yang lain melarikan diri. Lanjut kita sisir lokasi dan kita temukan empat sajam (senjata tajam) jenis celurit dan satu stik golf," ujar Winam dikonfirmasi wartawan, Selasa (5/1/2021) seperti dilansir TribunJakarta.com.

Winam menjelaskan, hasil pemeriksaan ke-tiga remaja yang tertangkap ini merupakan warga sekitar, dan hendak tawuran dengan kelompok remaja dari Gang Nyamuk, Pondok Jaya.

Lebih lanjut, Winam menuturkan dua kelompok remaja ini mengatur janji untuk tawuran melalui media sosial.

Bahkan, ke-tiga remaja yang diamankan ini sempat membuat video TikTok sambil mengacungkan senjata tajam tersebut untuk menantang dan menakut-nakuti kelompok lawannya.

"Untuk nakutin lawannya, anak-anak dari Gang Haji Dul sebelum tawuran bikin vidio terlebih dahulu. Di share di instagram mereka, mereka komunikasi dengan lawannya lewat pesan di instagram," ungkapnya.

Mulanya, ke-tiga remaja ini tak mengakui bahwa sajam tersebut yang ditemukan di lokasi sekitar adalah milik mereka.

Namun setelah petugas menunjukan bukti video tersebut, mereka pun hanya bisa tertunduk lemas dan mengakuinya.

Ketiganya kemudian digelandang ke Polsek Pancoran Mas, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Tadinya sajam tidak diakui oleh mereka. Setelah melihat video tersebut mereka tidak mengelak lagi," pungkasnya.

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved