VIDEO Keluh Kesah Pedagang Daging Sapi di Pasar Serpong, Harga Mahal dan Pembeli Berkurang

Pedagang Sapi Pasar Serpong Arwan mengatakan para pedagang terpaksa membuka lapaknya dengan menjual daging sapi di kisaran harga Rp 120.000 per kg.

Editor: Murtopo
Warta Kota/Rizki Amana
Pedagang daging sapi di Pasar Serpong mulai berjualan usai mogok selama tiga hari. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rizki Amana

WARTAKOTALIVE.COM, SERPONG - Para pedagang daging sapi di Pasar Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali membuka lapaknya usai melangsungkan aksi mogok berdagang pada tiga hari yang lalu. 

Arwan (44) selaku Ketua Paguyuban Pedagang Sapi Pasar Serpong mengatakan para pedagang terpaksa membuka lapaknya dengan menjual daging sapi di kisaran harga Rp 120.000 per kilogram. 

"Mulai jualan mulai hari ini ya tanggal 23 Januari 2021, harga jualnya mahal Rp 120.000," kata Arwan kepada Wartakotalive.com di lokasi, Serpong, Kota Tangsel, Sabtu (23/1/2021).

Ia menuturkan dibukanya lapak para pedagang itu dikarenakan permintaan para pelanggannya yang didominasi pedagang bakso dan rumah makan. 

Kendati telah membuka lapak, ia mengaku tak dapat meningkatkan harga dikarenakan kondisi pembeli yang juga mulai menurun akibat perekonomian masyarakat yang tak berjalan mulus di tengah pandemi covid-19.

"Ya sebenarnya kalau mau untung, ya jual harga Rp 130.000. Cuman kan kondisinya lagi gini kan kita mau naikin juga nanti konsumen enggak ada pada kabur karena terlalu mahal," jelasnya. 

Baca juga: Meski Sudah Demo Mogok tak Berjualan Tiga Hari, Harga Daging Sapi di Pasar Serpong Tetap Tinggi

Baca juga: Kepala RPH Tangerang Sebut Jumat Malam Pemotongan Sapi Dimulai lagi

Hal senada turut disampaikan pedagang daging sapi lainnya bernama Ismed (35).

Ia mengaku membuka lapak dagangannya itu ditengarai akan permintaan para pelanggannya yang didominasi para pedagang bakso dan rumah makan. 

"Ya sebenarnya bingung pak, ini respon dari atas belum ada respon cuman karena konsumen sudah banyak permintaan bingung juga," kata Ismed dikesempatan yang sama. 

Baca juga: Daging Sapi Langka, Pedagang Bakso di Bekasi Beralih Sementara Jualan Mie Ayam

Baca juga: Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan, Pemprov DKI Siapkan Daging Beku di Lima Lokasi

Ismed menjelaskan kenaikan harga daging sapi dari penyuplai tak membuat dirinya berkutik banyak. 

Sebab, dirinya terpaksa menjual dengan harga yang tak terlampau tinggi untuk dapat mempertahankan para pelanggarnya berbelanja di lokasi tersebut. 

Baca juga: Kuliner Nasi Jagal Sapi di Kota Tangerang Tetap Beroperasi, meski Pedagang Daging Sapi Mogok

Ditambah situasi pandemi covid-19 yang mematikan sejumlah roda perekonomian di masyarakat. 

"Sebenarnya bukan untung untuk jualan, karena harganya masih tinggi. Kalau harus ikutin harga pasar itu harus Rp 140.000 atau Rp 135.000. Cuman mau gimana karena daya penjualan enggak kuat, ya kita ikutin saja kalau mau kuat penjualannya dijual Rp. 120.000," pungkasnya. (m23) 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved