Virus Corona
Coba GeNose dan Negatif Covid-19, Luhut Minta Bahannya Diganti dengan yang Bisa Didaur Ulang
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menyaksikan langsung penggunaan GeNose.
"Bisa menjadi alternatif untuk menyeimbangkan antara pemulihan ekonomi dengan penanganan kesehatan," beber Bambang.
Sebelumnya, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) mengungkapkan, Indonesia sebentar lagi akan punya alat pendeteksi Covid-19 melalui saluran pernapasan.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, alat tersebut merupakan inovasi anak bangsa.
Baca juga: Staf Khusus Jokowi Ayu Kartika Dewi Positif Covid-19, Kemungkinan Tertular Saat Makan Bareng
"Semangat berinovasi belum berhenti."
"Peneliti di UGM melahirkan yang mudah-mudahan sebentar lagi bisa kita pakai secara massal."
"Adalah pendeteksi virus Covid-19 dengan embusan napas."
Baca juga: MAKI Duga Harga Sepaket Bansos yang Dikorupsi Juliari Batubara Rp 33 Ribu, Begini Hitungannya
"Ini menurut kami inovasi yang luar biasa," ujarnya dalam webinar, Jumat (11/12/2020).
Bambang menjelaskan, para peneliti itu pertama kalinya mendeteksi Covid-19 ada di saluran pernapasan.
"Karena penyakit ini menyerang saluran pernapasan."
Baca juga: Novel Baswedan Kembali Ungkap Niat Hengkang dari KPK, Nilai Negara Tak Ingin Lagi Berantas Korupsi
"Artinya, di situ mengandung suatu senyawa yang bisa diindikasikan terpapar oleh virus Covid-19," jelasnya.
Alat deteksi ini siap diproduksi massal, maupun dipakai sesegera mungkin.
Karena, tinggal mengurus tahap akhir perizinan di Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya: Enggak Ada Gigi Mundur, Hukum Harus Tegak pada Ormas yang Merasa di Atas Negara
"Dari pembicaraan terakhir dengan pengembang di UGM, masih ada 1 final report."
"Di-submit ke Kementerian Kesehatan untuk dapat izin edar," papar Bambang. (Reynas Abdila)