Calon Kapolri

Komjen Listyo Sigit: Tidak Ada Agama yang Mengajarkan Terorisme, Semua Ajarkan Kasih Sayang

Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo menegaskan, tidak ada satu agama pun yang mengajarkan terorisme.

Tribunnews/HO/Humas DPR
Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo memberi salam saat mengikuti fit and proper test alias uji kelayakan dan kepatutan, di Komisi III DPR, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2021). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo menegaskan, tidak ada satu agama pun yang mengajarkan terorisme.

Penegasan itu disampaikan Listyo saat paparan penutup uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta Selatan, Rabu (20/1/2021).

"Tidak ada satu agama pun yang mengajarkan terorisme," kata Listyo.

Baca juga: DAFTAR Terbaru 108 Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Jawa Tengah Membara, Jakarta Sumbang 4

Listyo yang beragama Kristen Katolik mempercayai Islam selalu mengajarkan kasih sayang.

Ia membantah Agama Islam mengajarkan kekerasan seperti tindakan terorisme.

Menurutnya, pelaku tindak pidana terorisme hanya memanfaatkan Agama Islam sebagai komoditas kepentingannya untuk melakukan aksi kekerasan.

Baca juga: DAFTAR Terbaru 14 Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Cumar Ada di Papua, Nias, dan Maluku

"Semua agama mengajarkan kasih sayang, dan termasuk Islam yang mengajarkan rahmatan lil alamin."

"Artinya, terorisme itu adalah cara dengan memanfaatkan ajaran-ajaran yang tentunya saya tidak tahu itu ajaran dari mana," tuturnya.

Listyo mengaku berkomitmen untuk tetap melakukan penindakan tegas terhadap pelaku tindak pidana terorisme di Indonesia.

Baca juga: 9 Fraksi Setuju, Komisi III DPR Restui Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri

"Tentunya kita wajib memerangi."

"Sekali lagi, terorisme itu musuh bersama kita semua."

"Wajib bagi kita mencekal dan mencegah dan memerangi," tegasnya.

Berantas Kelompok yang Coba Ubah NKRI

Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pihaknya akan menindak tegas bagi siapapun yang mencoba mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Indonesia.

Hal itu disampaikan Listyo saat menjawab pertanyaan terkait masih maraknya perbedaan pandangan etnis yang berujung konflik.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved