Tips Otomotif
Awas, Jangan Injak Rem Saat Ban Pecah di Jalan Tol, Lebih Baik Injak Gas dan Tahan Setir, Lho Kok?!
Bila mengalami pecah ban di jalan tol, usahakan semaksimal mungkin kurangi kepanikan. Selain itu, jangan injak rem, karena itu justru membahayakan!
"Ban pecah mengakibatkan gaya tarik ke samping menjadi lebih besar ketimbang gaya tarik ke depan. Tak heran kondisi ini membuat setir cenderung lebih berat, mengikuti arah pecahnya ban..."
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Salah satu penyebab kecelakaan tunggal di jalan tol adalah akibat pecah ban.
Saat ban pecah, banyak pengemudi yang panik dan spontan menginjak rem dengan maksud agar kendaraan segera berhenti.
Padahal, justru sebaliknya.
Tindakan itu akan membuat mobil kehilangan kendali dan bisa membuatnya terguling.
Baca juga: Awas, Jangan Pernah Paksa Mobil Mesin Diesel Jalan Saat Indikator Solar E, Ini Akibatnya
Baca juga: Buat Rider Berkacamata, Ini Tips Memilih Helm Full Face yang Nyaman dan Aman

Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia Fachrul Rozi mengatakan, ketika ban pecah jangan injak rem.
Lebih baik injak gas, terutama untuk pengemudi yang panik atau latah.
"Ban pecah mengakibatkan gaya tarik ke samping menjadi lebih besar ketimbang gaya tarik ke depan. Tak heran kondisi ini membuat setir cenderung lebih berat, mengikuti arah pecahnya ban," ujar Rozi, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Dengan kondisi mobil yang semakin lambat akan memperbesar gaya tarik ke samping tersebut.
Baca juga: Avanza Masih di Puncak, Nissan Livina Geser Xenia dan Ertiga, Ini Daftar Low MPV Paling Laku 2020
Baca juga: Benarkah Mobil Akan Lebih Boros Pakai Premium Dibanding Pertamax? Begini Penjelasannya
Baca juga: Mobil dengan Transmisi Matik Lebih Irit Dibanding Transmisi Manual, Benarkah?

Injak gas dan tahan setir
Selain menginjak gas, pengemudi juga penting untuk bersiap menahan setir sekuat tenaga.
Rozi menambahkan, tenangkan diri sambil melaju.
Tambas gas sedikit agar tercipta gaya tarik ke depan.
Jika sudah siap, baru kurangi kecepatan secara perlahan.
“Perlu diingat, jangan direm ya, kurangi kecepatan dengan lepas gas dan menurunkan gigi saja, tapi jangan tiba-tiba, lakukan secara perlahan saja,” tandas Rozi.
Baca juga: Honda Mobilio dan BR-V Mulai Meredup, Honda Indonesia: Kita Tunggu Tanggal Mainnya
Baca juga: Indikator Bensin Mobil Menyala, Berapa Jarak yang Masih Bisa Ditempuh? Apa Dampaknya buat Kendaraan?

Penyebab
Kejadian ban pecah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi fisik ban hingga tertusuk benda tajam.
Bahkan, tekanan udara yang kurang pun juga dapat membuat ban pecah.
Jika tekanan udara kurang, kawat di dinding ban dapat mengalami stress.
Dinding ban yang berfungsi sebagai penahan utama bobot mobil ke jalan jadi tidak mampu lagi bekerja dengan baik.
“Kalau sudah terus-terusan seperti ini, kawat bisa putus, hingga membuat dinding ban sobek. Apalagi saat berjalan, ban cenderung menjadi panas,” ujar Rozi.
Baca juga: Geser Toyota Avanza, Honda Brio Cetak Sejarah Jadi Mobil Paling Laku, Ini 10 Mobil Terlaris 2020
Baca juga: Didukung Avanza, Rush, dan Innova, Ini Strategi Toyota Indonesia Dominasi Pasar Mobil Tanah Air 2020
Perhatikan speed index dan load index
Tak sedikit insiden kecelakaan yang terjadi di jalan tol disebabkan oleh pecah ban.
Penyebab terjadinya pecah ban bisa dari berbagai faktor.
Tiap ban mobil diciptakan memiliki ketahanan atau batasan yang berbeda-beda terhadap kecepatan maksimum atau beban maksimum dari mobil itu sendiri.
Untuk meminimalisasi terjadinya pecah ban saat melaju di jalan tol, tiap pengemudi disarankan untuk memperhatikan speed index (indeks kecepatan) dan load index (indeks muatan) pada ban mobilnya.
Tiap ban memiliki batasan yang berbeda-beda dan dituliskan dalam sebuah kode.
Kode tersebut dapat dilihat di setiap dinding ban, tepatnya dua kode terakhir.
"Di setiap ban itu ada speed index-nya masing-masing. Nah, setiap mobil sesuai kemampuannya pabrikan sudah menyesuaikan ban dengan spesifikasi seperti speed index apa yang cocok untuk kemampuan setiap mobil," ujar Marcell Kurniawan Direktur Pelatihan The Real Driving Center, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Load index menggunakan kode angka dua digit, sedangkan speed index menggunakan kode atau simbol huruf.
Misalkan, kode yang tertera pada ban adalah 175/65 R14 82H.
Maka 82 adalah load index dan H adalah speed index.
Berikut daftar load index dan speed index:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ingat, Jangan Injak Rem Saat Ban Pecah di Jalan Tol" Penulis: Donny Dwisatryo Priyantoro
Marcell Kurniawan
Direktur Pelatihan The Real Driving Center
Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia
Fachrul Rozi
Fachrul Rozi PT Michelin Indonesia
penyebab ban pecah
tips antisipasi ban pecah
apa yang harus dilakukan saat ban pecah
jangan injak rem saat ban pecah
pecah ban
ban pecah
tips ban pecah
cara kendalikan mobil saat pecah ban
Lima Tips Mengemudi Mobil untuk Cegah Penularan Covid-19 |
![]() |
---|
Jaga Performa Mobil Daihatsu Tetap Prima, Simak Beberapa Hal Penting Berikut Ini |
![]() |
---|
Piaggio Indonesia Sediakan Spare Parts Vespa Tua, Komponen Vespa Tahun 1960 juga Ada |
![]() |
---|
Makin Mudah, Upgrade Tampilan Mobil Kini Bisa dari Rumah Saja |
![]() |
---|
Awas, Jangan Pernah Paksa Mobil Mesin Diesel Jalan Saat Indikator Solar E, Ini Akibatnya |
![]() |
---|