Banjir Kalimantan Selatan
Tagar KalselJugaIndonesia Tembus Ratusan Ribu, Warga Kalsel Memohon Diberikan Bantuan Logistik
Meski bantuan mulai mengalir, banyak warga Kalsel yang menyebut masih belum mendapatkan bantuan logistik seperti makanan hingga pakaian.
Bahkan ruas jalan dari arah Kota Pelaihari menuju simpang empat tersebut juga turut tenggelam yakni di wilayah Desa Atuatu. Jaraknya sekitar 300-an meter dari simpangempat.
"Sementara ini jalur Atilam-Kunyit tak bisa lagi dilewati karena genangan cukup dalam dan melauas,' ucap Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi melalui Kasat Lantas AKP M Taufiq Qurahman.
Itu artinya sementara waktu akses keluar masuk ke dan dari Kota Pelaihari terputus total. Pasanya jalur poros Jalan A Yani juga terputus sejak runtuhnya oprit jembatan Pabahanan, Kamis menjelang petang kemarin.
Baca juga: Kapal China Menyusup Sampai Selat Sunda, Said Didu Ingatkan Prabowo: Pertahanan Kita Sudah Jebol
Jembatan darurat memang telah dibikin oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan Tala. Namun hanya dapat dilintasi pejalan kaki.
Taufiq mengimbau masyarakat agar sementara waktu saat ini tak bepergian jauh jika tak ada kepentingan mendesak. Pasalnya cuaca masih ekstrem dan akses keluar masuk ke Pelaihari pun tertutup banjir
Ribuan orang mengungsi
Ribuan orang terpaksa mengungsi akibat banjir yang disebutkan hampir merata di seluruh provinsi itu.
Banjir disebabkan karena tingginya intensitas curah hujan yang melanda wilayah Kalimantan Selatan.
Di Kabupaten Tanahlaut (Tala), hujan yang terjadi sejak beberapa hari lalu hingga Jumat (15/1/2021) menyebabkan kian parah dan meluasnya paparan banjir.
Wilayah banjir terparah di Tala yakni di Kecamatan Kurau, Bumimakmur, dan Batibati, genangan di dalam rumah makin dalam.
Baca juga: Novel Baswedan Berharap Komjen Listyo Sigit Berani Tertibkan Faksi-faksi di Institusi Polri
Dilaporkan ada yang telah mencapai setinggi bahu orang dewasa.
Karena itu, gelombang pengungsian pun melonjak drastis
Kemarin hingga malam tadi kami juga terlibat pengevakuasian korban banjir di Kecamatan Kurau dan Bumimakmur. Sudah ribuan orang yang diungsikan ke tempat aman," ucap Marliana, anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Tala Marliana, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Kapal China Menyusup Sampai Selat Sunda, Said Didu Ingatkan Prabowo: Pertahanan Kita Sudah Jebol
Ia menyebutkan sejak beberapa hari lalu personel PMI Tala bersama semua pihak terkait bahu-membahu melakukan penanganan banjir.
Selain evakuasi, juga penyediaan makanan di dapur umum serta penyaluran bantuan berupa bahan pangan maupun pakaian layak pakai.
Dikatakannya, kondisi banjir di Kurau dan Bumimakmur sangat parah.
"Desa Kalibesar, Handilnegara, Handilmaluka tenggelam sudah. Maka itu evakuasi terus berlanjut," paparnya.
Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Kerumunan yang Dihadiri Raffi Ahmad hingga Ahok, Enam Saksi Sudah Diperiksa
Masih cukup banyak warga di dua wilayah kecamatan bertetangga itu yang meminta dievakuasi.
"Kami sangat kekurangan armada perahu untuk evakuasi. Saat ini sangat diperlukan tambahan perahu maupun armada evakuasi lainnya seperti truk atau tronton," sebutnya.
Marliana mengatakan korban banjir diungsikan ke desa-desa tetangga yang berada di daratan tinggi seperti di Desa Malukabaulin, Kecamatan Kurau.
"Lalu di kediaman Pak Ego di Desa Kayuhabang Kecamatan Tambangulang. Sedikitnya sudah 3.000-an orang yang di situ saja," paparnya.
Baca juga: Satrio Piningit yang Muncul di Tahun 2021 Menurut Denny Darko Berdarah Jawa dan Bukan dari Militer
Baca juga: Raffi dan Ahok Didesak Diproses Hukum, Mustofa Nahra Nyindir: Pasti Hukumannya Lebih Berat dari HRS
Dapur Umum Dipindah
Sementara itu, dapur umum Posko Penanganan Banjir Kecamatan Kurau dan Bumimakmur yang berada di halaman kantor Camat Kurau telah dipindahkan ke gedung badminton di Desa Padangluas milik warga setempat.
Camat Kurau M Anang Pandi mengatakan kantor kecamatannya akhirnya turut kebanjiran.
Jika semula hanya sebagian halaman yang tergenang rendah, sejak sekitar dua hari lalu genangan air merangsek ke dalam kantor.
"Maka itu dapur umum dipindah. Pengungsi yang semula menempati aula kantor camat Kurau juga dipindahkan," timpal Marliana.
Baca juga: Syekh Ali Jaber Ajak Fadli Zon Berdoa Agar Indonesia Dihindarkan dari Penjajah yang Serakah
Banjir di Banjar Baru
Hujan tidak ada hentinya, mulai dinihari hingga Jumat (15/1/2021) pagi.
Jalan-jalan bak Sungai.
Bahkan, di sebagian kawasan yang daerahnya rendah air menggenang sampai masuk ke dalam rumah.
Sehingga warga pun menggungsi.
Di daerah Guntung Manggis misalnya sudah ada ratusan Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi ke tenda darurat BPBD Banjarbaru di Trikora.
Baca juga: Potongan Kecil Tubuh Jenazah Menyulitkan Proses Identifikasi

Hujan sejak tadi malam, ketinggian debit air telah naik setinggi lutut, bahkan, di sekitar kompleks yang tidak jauh dari kelurahan Guntung Manggis, Banjarbaru sebagian telah mencapai setinggi dada orang dewasa. Tadi, saya sempat memantau di jalan perumahan kompleks Mahkota Kebun Manggis itu sekitar tingginya sedada orang dewasa. kalau sampai di sini mungkin tenggelam," urai Ketua RT 24 Guntung Manggis Rusliansyah,
Ia menuturkan, hingga kini korban yang mengungsi ke dataran tinggi di Guntung Manggis, Banjarbaru hampir mencapai ratusan kepala keluarga (KK).
Meski sebagian memilih mengungsi di rumah kerabat.
Baca juga: John Kei Didakwa Pasal Pembunuhan Berencana, Kuasa Hukum Sebut GodFather of Jakarta Itu Sudah Tobat
Sebelumnya, Rusli mengatakan, tingginya debit air di kelurahan Guntung Manggis belum sampai ke kawasan RT 24.
Namun, sejak Minggu 11 Januari 2021, banjir mulai dirasakan oleh warga yang tinggal di wilayah sekitar itu.
Disebutkannya untuk logistik makanan diprediksi cukup.
Ia menyebutkan, ketersediaan tenda dan obat-obatan sangat dibutuhkan pihaknya saat ini, mengingat risiko berbagai penularan berbagai macam penyakit juga menjadi kekhawatiran serta perhatian dari warga sekitar.
"Tenda di sini masih kurang, bahkan, para pengungsi juga harus berdesak-desakan, minimal kalau bisa ditambah lagi. Selain itu pula, obat-obatan sebenarnya juga harus disediakan kalaupun berupa uang, kita akan sesuaikan dengan kebutuhan pengungsi yang bermalam di tenda darurat ini," katanya.
Baca juga: Kaget Rohimah Tak Terima Dipoligami, Istri Muda Kiwil: Aku Pikir Dia Mau Berbagi Kasih dengan Saya
Sementara itu, salah satu pengungsi korban banjir di Guntung Manggis, Sumiati memaparkan, sudah berada di tenda darurat milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru selama dua hari sejak terjadinya banjir dengan intensitas curah hujan tinggi di kawasan tersebut.
"Sudah dua hari, sebelumnya tidak terlalu dalam, namun hari ini yang parahnya," ucapnya.
Dia berharap banjir tak parah lagi.
"Mudahan hujannya berhenti dan tak banjir lagi," harapnya
Sebagian artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Status Banjarmasin Ditingkatkan Menjadi Tanggap Darurat Banjir dan Air Pasang