Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
KNKT Sukses Unduh Data FDR SJ 182, 330 Parameter dalam Kondisi Baik
KNKT berhasil mengunduh rekaman data penerbangan (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya berhasil mengunduh rekaman data penerbangan (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Soerjanto mengatakan, data tersebut terdiri dari 330 parameter, yang semuanya dalam kondisi baik.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mempelajari data tersebut.
Baca juga: Masih Sesak Napas, Rizieq Shihab Dipindahkan ke Rutan Bareskrim
“Ada 330 parameter dan semua dalam kondisi baik."
"Saat ini sedang kita pelajari," kata Soerjanto dalam siaran pers KNKT yang diterima pada Jumat (15/1/2021).
Sebelumnya, KNKT melakukan sejumlah tahapan dalam proses pengunduhan data dari salah satu bagian black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yakni Flight Data Recorder (FDR).
Baca juga: Okky Bisma Sosok Humoris, Suka Bercanda Saat Rekannya Sesama Kru Sriwijaya Air Sedang Stres
Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan, pihaknya telah menerima crash survivable memory unit (CSMU).
CSMU adalah bagian dari black box yang tahan banting dan benturan sampai dengan 250 G, dan tahan suhu sampai 1.000 derajat selama satu jam.
Baca juga: Jadi Calon Kapolri Pilihan Jokowi, Mobil Komjen Listyo Sigit Prabowo Cuma Toyota Fortuner
Nurcahyo menjelaskan, proses tersebut diawali dengan mengambil atau mengeluarkan memori unit tersebut.
Kemudian, lanjut dia, memori unit tersebut dibersihkan dari kotoran, terutama dari garam.
Karena unit ini pernah terendam di laut, kata Nurcahyo, maka dibersihkan menggunakan air suling, dan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan alkohol.
Baca juga: Wadah Pegawai KPK Dukung Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri, Dinilai Polisi Reformis dan Profesional
"Setelah dibersihkan, kemudian dilanjutkan dengan proses pengeringan."
"Yaitu menggunakan oven khusus selama delapan jam," kata Nurcahyo dalam video yang diterima, Rabu (13/1/2021).
Selanjutnya setelah kering, kata Nurcahyo, maka proses akan dilanjutkan dengan pengunduhan data, yaitu menghubungkan dengan FDR yang masih bagus untuk diunduh datanya.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 13 Januari 2021: Pecah Rekor! Pasien Positif Melonjak 11.278 Orang
Proses tersebut, kata Nurcahyo, sama dengan mengunduh data dari suatu memory card atau dari suatu CD, menggunakan player yang masih bagus.
"Proses pengunduhan data memakan waktu dua jam apabila berjalan lancar tanpa kendala," terang Nurcahyo.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, salah satu bagian dari black box milik pesawat Sriwijaya Air SJ182 telah ditemukan.
Baca juga: Ribka Tjiptaning Tolak Divaksin, Sekjen PDIP: Maksudnya Negara Tak Boleh Berbisnis dengan Rakyat
Hadi mengatakan bagian tersebut merupakan flight data recorder (FDR).
Ia menjelaskan, FDR tersebut ditemukan pada pukul 16.10 WIB.
Selain itu, kata Hadi, ditemukan pula dua underwater accoustic beacon.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 12 Januari 2021: Pasien Positif Melonjak 10.047 Jadi 846.765 Orang
"Pada pukul 16.40 Kepala Staf Ankatan Laut melaporkan kembali bahwa FDR sudah ditemukan."
"Dan dilaporkan pula bahwa underwater accoustic beacon sebanyak dua juga telah ditemukan," kata Hadi di Posko JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021).
Hadi mengatakan, dengan demikian tinggal satu lagi bagian black box yang belum ditemukan, yakni Cockpit Voice Recorder (CVR).
Baca juga: Besok Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19, Maruf Amin Kapan?
"Saya yakin dengan kerja profesional dan didukung peralatan mumpuni dari KRI Rigel dan Baruna, maka pencarian CVR yang beaconnya sudah ditemukan hari ini juga bisa kita temukan," tutur Hadi.
Diserahkan ke KNKT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyerahkan salah satu bagian dari black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yakni Flight Data Recorder (FDR) yang telah dimasukan ke dalam kotak penyimpanan khusus, kepada Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito.
Bagus kemudian menyerahkannya lagi kepada Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, di Posko JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021).
Dalam kesempatan itu, Soerjanto memohon doa dari masyarakat agar pihaknya dapat segera mengunduh data dari FDR tersebut, dalam kurun waktu dua sampai lima hari.
Baca juga: Jokowi Lebih dari 5 Kali Telepon Menhub Tanyakan Perkembangan Kecelakaan SJ182, Ini Instruksinya
"Sekali lagi kami sampaikan kami membutuhkan waktu dua sampai lima hari untuk mengunduh data."
"Nanti akan kami sampaikan kepada rekan-rekan media apakah data dari FDR tersebut bisa diunduh atau tidak," ucap Soerjanto.
"Hari ini kita bisa temukan flight data recorder dan kedua pinger."
Baca juga: DAFTAR Harta Kekayaan 5 Jenderal Calon Kapolri, Komjen Arief Sulistyanto Paling Tajir
"Tapi memang pembising atau pinger tersebut terlepas dari black box, tapi alhamdulillah kita bisa menemukan FDR."
"Mohon doa masyarakat agar pembacaan data FDR yang kami perkiraan makan waktu dua sampai lima hari berjalan lancar."
"Dan segera dapat mengungkap misteri yang jadi penyebab kecelakaan ini," ucap Soerjanto.
Operasi Belum Selesai
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, operasi dukungan terhadap Basarnas dalam rangka evakuasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih terus berlanjut, meski FDR telah ditemukan.
Hadi mengatakan, operasi tersebut juga masih terus dilakukan untuk mengangkat bagian-bagian bodi pesawat lainnya.
"Saudara-saudara sekalian, operasi belum selesai karena terus akan kita lakukan evakuasi korban."
Baca juga: BREAKING NEWS: Kotak Hitam Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan
"Termasuk dengan seluruh potongan bodi pesawat juga akan kita upayakan diangkat."
"Dan (pengangkatan) bodi pesawat adalah dalam rangka melengkapi data yang diperlukan oleh KNKT," papar Hadi.
Hadi mengatakan, operasi dukungan tersebut akan dilakukan di sekitar lokasi di titik ditemukannya pesawat tersebut.
"Mudah-mudahan apa yang menjadi target kita bisa segera terealisasi," harap Hadi. (Gita Irawan)