Berita Jakarta
Penghuni Mengeluh, Kualitas Air Rusun DP 0 Rupiah yang Digagas Anies Baswedan Bikin Gatal Kulit
Sejumlah penghuni mengeluhkan kualitas air di Rusunawa DKI Apartement Sentraland Cengkareng, Jakarta Barat.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
Babay yang merangkap sebagai Direktur Keuangan Bank DKI mengatakan, dana itu diberikan kepada 514 penerima manfaat di sejumlah hunian yang terdaftar oleh Unit Fasilitasi Pemilikan Rumah Sejahtera (UFPRS).
Sejumlah hunian tersebut yakni Menara Samawa Nuansa Pondok Kelapa, Jakarta Timur milik KSO Sarana-Totalindo/Perumda Pembangunan Sarana Jaya.
Serta 2 hunian yang dikembangkan Perum Perumnas yaitu Rusunami Bandar Kemayoran, Jakarta Utara dan Apartemen Sentraland Cengkareng, Jakarta Barat.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Dorong Konsep Baru Hunian di Perkotaan
Baca juga: Jawab Kritik DPRD, Pemprov DKI Klaim Peminat Hunian DP 0 Rupiah Sangat Tinggi, Ada 23.939 Pendaftar
Pada 2 hunian yang dikembangkan Perum Perumnas, Bank DKI telah menyalurkan KPR FPPR sebesar Rp 11 miliar kepada 45 penerima manfaat.
"Hingga saat ini untuk kredit perumahan di Bank DKI sudah ada sekitar Rp 3,5 triliun yang terbagi untuk KPR sebesar Rp 2,1 triliun dan syariah sisanya, DP 0 Rp 143 miliar,” kata Babay seperti dikutip siaran pers, Minggu (8/11/2020).
Babay yang merangkap sebagai Direktur Keuangan Bank DKI Jakarta menyebutkan, masyarakat yang mengikuti program ini belum ada masalah dalam sistem kredit atau NPL (non performing loan).
Artinya, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang memiliki hunian DP 0 Rupiah memiliki komitmen tinggi membayar kreditnya setiap bulan, sekalipun dalam kondisi pandemi virus corona atau Covid-19.
Warga yang melamar demi memiliki hunian DP 0 Rupiah maksimal Rp 14 juta.
Baca juga: Bidik Segmen Milenial, ALSA Rilis Dua Hunian Baru di Masa Pandemi Covid-19
Baca juga: Klik Property Fiesta Virtual Expo 2020, Tersedia Beragam Hunian dan Promo, DP 1 Persen KPR 30 Tahun
Hal itu mengacu pada Pergub Nomor 14 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Pergub No 104 Tahun 2018 tentang Fasilitas Pembiayaan Perolehan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
Namun untuk minimalnya pembayarannya tergantung angsuran dan jangka waktunya.
Bank DKI menyediakan maksimal kredit atas angsuran kredit maksimal terhadap pendapatan (Debt Service Ratio/DSR) sampai 60 persen.
"Kira-kira kalau penghasilan Rp 7 juta berarti yang bisa diberikan maksimal angsuran Rp 4,2 juta ini di antara bank lain Bank DKI paling besar,” ujarnya.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini mengatakan, sebagai bank pembangunan daerah (BPD) milik Pemprov DKI Jakarta, Bank DKI turut serta dalam mendukung penyaluran kredit DP 0 Rupiah bagi warga Ibu Kota.
Terutama bagi yang dianggap telah memenuhi persyaratan sebagai calon penerima manfaat.
Baca juga: Luncurkan Proyek Hunian Baru di Bogor saat Pandemi Covid-19, Ini Alasan Summarecon
Baca juga: Tiga Jam Saja Hunian Berteknologi Digital di Summarecon Bekasi Terjual 78 Persen
Hingga kini, Bank DKI masih terus memproses pengajuan kredit yang dilakukan calon penerima manfaat.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai bank pelaksana, Bank DKI bertugas memverifikasi warga DKI Jakarta dianggap yang memenuhi kriteria kredit/pembiayaan perbankan khusus program sebagai calon penerima manfaat.