Aplikasi

Pengguna Baru Aplikasi Telegram dan Signal Naik Drastis, Ini Klarifikasi WhatsApp soal Kebijakannya

Menyusul kebijakan WhatsApp, dalam beberapa hari terakhir ini jumlah pengguna baru aplikasi pesan instan Telegram dan Signal meningkat tajam.

thinkstockphotos
ILUSTRASI Aplikasi WhatsApp. Pengguna aplikasi Telegram dan Signal meningkat drastis setelah kebijakan WhatsApp diumumkan dan diterapkan. Salah kebijakannya menyebut soal keharusan data pengguna WhatsApp yang diteruskan ke Facebook. 

Sebelumnya pada 2015, Signal juga pernah "direkomendasikan" oleh whistleblower fenomenal, Edward Snowden.

Klarifikasi WhatsApp

Sementara itu, WhatsApp menyampaikan beberapa penjelasan penting terkait kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru yang berjalan di platformnya.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima KompasTekno pada Sabtu (9/1/2021) lalu, WhatsApp menjelaskan bahwa pihaknya telah membagikan data terbatas dengan Facebook di ranah backend sejak 2016.

Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur perusahaan.

Dalam kebijakan  terbaru yang diumumkan awal 2021 ini, tidak ada perubahan tentang berbagi infrastruktur backend ini.

WhatsApp menegaskan bahwa update awal 2021 ini menekankan pada perpesanan WhatsApp Business, yang kini dapat menggunakan infrastruktur hosting Facebook untuk percakapan WhatsApp-nya.

Artinya, percakapan yang terjadi pada akun bisnis tersebut akan disimpan di server Facebook.

Meski demikian, pengguna masih diberikan kebebasan untuk memilih, apakah mereka ingin berinteraksi dengan akun bisnis tersebut atau tidak.

"Bisnislah yang menentukan bagaimana mereka menggunakan atau membagikan informasi tersebut," tulis WhatsApp.

Selain itu, WhatsApp turut menegaskan bahwa dalam kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru, pihaknya masih menggunakan sistem enkripsi secara end-to-end, sehingga baik WhatsApp maupun Facebook tidak dapat mengakses percakapan pribadi pengguna.

ILUSTRASI Aplikasi WhatsApp
ILUSTRASI Aplikasi WhatsApp (net)

Tiga poin persyaratan

Pada Kamis (7/1/2021) lalu, WhatsApp resmi memperbarui persyaratan layanan dan kebijakan privasinya.

Terdapat tiga poin persyaratan baru yang ditampilkan, salah satunya terkait keharusan data pengguna WhatsApp yang diteruskan ke Facebook.

Dalam menanggapi persyaratan tersebut, pengguna diminta untuk memilih untuk menyetujui, menunda persetujuan, atau menghapus akunnya.

Apabila tidak setuju, WhatsApp sebelumnya mengatakan bahwa pengguna bisa menghapus akunnya melalui bantuan laman help center di link berikut ini.

Meski demikian, akun milik pengguna yang tidak menyetujui kebijakan privasi baru ini masih akan tetap aktif sehingga pengguna dapat memilih untuk menyetujui update ini di kemudian hari.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved