Pilpres AS
Nasib Donald Trump di Ujung Kekuasaan, Ditinggal Orang Dekat dan Terancam Dilengserkan Paksa
Menyusul demo ricuh di Capitol Hill yang menelan korban jiwa, nasib Presiden Donald Trump di ujung kekuasaannya dipertanyakan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menyusul demo ricuh di Capitol Hill yang menelan korban jiwa, nasib Presiden Donald Trump di ujung kekuasaannya dipertanyakan.
Trump masih punya waktu hingga 20 Januari 2021 mendatang saat inaugurasi presiden baru AS digelar untuk menyambut presiden baru AS, Joe Biden.
Sepanjang dua minggu lebih ini segala sesuaatu masih bisa terjadi karena kendali pemerintahan AS masih di tangan Trump.
Baca juga: Ternyata Dokter Tentara AS, Pendukung Trump yang Tewas Tertembak Saat Demo Ricuh di Capitol Hill
Donald Trump tinggal mempunyai waktu dua minggu lagi sebelum resmi lengser dari jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Namun, berbagai gejolak mewarnai politik "Negeri Paman Sam" jelang kelengserannya, seperti menggugat hasil pilpres AS dan yang terbaru penyerbuan Gedung Capitol.
Bahkan ia terancam dilengserkan paksa menggunakan Amandemen ke-25.
Aksi Trump itu awalnya ditanggapi dengan tenang oleh para petinggi AS, tetapi kesabaran mereka belakangan ini tampaknya sudah habis.
Baca juga: Ini Foto-foto dan Video Detik-detik Wanita Pendukung Donald Trump Tewas Ditembak di Gedung Capitol
Lindsey Graham, senator senior AS dari South Carolina, mengatakan "Cukup, sudah cukup" di Kongres pada Kamis (7/1/2021) untuk menyelesaikan sertifikasi Joe Biden.
Di sekeliling mereka berserakan puing-puing bekas penyerbuan Capitol Hill, seperti pecahan kaca jendela dan peluru dari penembakan yang menewaskan seorang wanita.

Trump terisolasi Dukungan untuk Trump semakin menipis di Gedung Putih, bahkan Partai Republik berpaling darinya.
Sementara itu, Partai Demokrat lebih tegas. Mereka mendorong pejabat pemerintah mengaktifkan Amendemen ke-25 yang menyatakan presiden tak lagi mampu menjalankan tugasnya.
Baca juga: Usulan Donald Trump Dipecat Jelang Berakhirnya Kekuasaan, Dua Kali Dimakzulkan Selalu Gagal
"Presiden seharusnya tidak menjabat lagi, satu hari pun," kata Senator Chuck Schumer kemarin, yang akan memimpin Senat ketika mayoritas baru dari Demokrat mulai menjabat.
Ia meminta Wakil Presiden Mike Pence mengaktifkan Amendemen ke-25 dan segera mendepak Trump.

Schumer berkata, alternatif bagi Kongres adalah berkumpul lagi untuk memakzulkan presiden.
Deretan orang dalam presiden ke-45 AS itu juga mulai mundur satu per satu.
Baca juga: Kongres Kemenangan Joe Biden, Gedung Capitol AS Ricuh Didemo, Donald Trump Minta Pendukungnya Pulang