Berita Internasional
Demo Ricuh di Gedung Capitol AS, Seorang Wanita Tewas, Donald Trump Minta Massa Pendukungnya Pulang
Demo ricuh di Gedung Capitol Amerika Serikat (AS), Donald Trump minta massa pendukungnya pulang.
Kemudian dalam video diunggah CNN di YouTube, dia kembali mengulangi ucapannya bahwa dia memahami rasa sakit para pendukungnya.
Dia mengeklaim, kembali tanpa disertai bukti, dia sudah memenangkan Pilpres AS dengan gap yang begitu besar dari Biden.
Trump melanjutkan pesan itu dengan meminta pendukungnya pulang, dan menyerukan mereka untuk mematuhi ketertiban.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampil di hadapan pendukungnya di Washington DC pada 6 Januari 2021. (AP PHOTO/Jacquelyn Martin)
Video ini disikapi sejumlah politisi di Republik yang mengaku pesan presiden kurang kuat untuk memadamkan suasana rusuh tersebut.
Di sisi lain, mereka melontarkan pujian kepada Wakil Presiden Mike Pence yang datang ke sesi gabungan Kongres AS.
Pence sendiri sudah menekankan bahwa dirinya tidak mempunyai kewenangan untuk mengabulkan permintaan Trump, dan mendeklarasikan Pilpres AS tidak valid.
"Saya baru saja berbicara dengan Wapres Pence. Dia pria baik dan sopan. Dia menunjukkan keberanian di Gedung Capitol"

Pendukung Presiden Donald Trump berkumpul di luar Gedung Kongres AS, Rabu, 6 Januari 2021, di Washington. (AP PHOTO/ SHAFKAT ANOWAR).
"Saya bangga bertugas bersamanya," kata Penasihat Kemanan Nasional AS, Robert O'Brien.
Petugas dari Kepolisian Capitol yang berjumlah 2.000 personel tidak kuasa membendung massa yang marah, di mana mereka memecahkan kaca dan merangsek masuk.
Bantuan pun dikerahkan dari wilayah tetangga seperti Montgomery County, Maryland, untuk memadamkan kekacauan di ibu kota.
Trump sendiri disebut memerintahkan Garda Nasional dan pasukan federal untuk membantu kepolisian dan memulihkan ketertiban.
Sejak dinyatakan kalah dalam Pilpres AS 3 November, Trump selalu mengeklaim terjadi kecurangan dalam penghitungan.
Ia bahkan menyerukan dalam berbagai kondisi agar pendukungnya bergerak ke Washington, dan menghentikan proses pengesahan di Kongres.