Berita Nasional
Lapas Gunungsindur Terapkan Penjagaan Ketat Jelang Bebasnya Abu Bakar Baasyir, Densus 88 Diterjunkan
Lapas Khusus II A Gunungsindur menerapkan pengamanan ekstra dan berkoordinasi dengan elemen lainnya.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Feryanto Hadi
Hal tersebut sesuai dengan instruksi Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi yang juga mengancam pembubaran massa jika berkerumun.
"Tidak ada pengamanan khusus terhadap bebasnya Abu Bakar Baasyir, namun kami mengingatkan pada para penjemput harus patuhi prokes. Tim Gugus Covid akan bertindak tegas." ujar Luthfi.
Saat ditanya mengenai prosedur protokol kesehatan ketika penjemputan Abu Bakar Baasyir di Lapas Gunung Sindur pada pekan ini, ia mengaku akan berkoordinasi dengan pihak pemangku kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Karena itu, Mujiarto menyarankan supaya simpatisan tidak membuat kerumunan pada saat penjemput Baasyir di sekitar Lapas Gunung Sindur.
Hal itu dilakukan guna menghindari kerumunan di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19 di wilayah Kabupaten Bogor khususnya Kecamatan Gunung Sindur.
Selain itu, untuk menjamin keamanan warga sekitar supaya terhindar dari virus Covid-19.
"Kami akan koordinasi dengan stakeholder lainnya untuk antisipasi pengamanan dan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor dalam hal ini pihak Kecamatan Gunung Sindur, termasuk imbauan kepada simpatisan ABB untuk tidak membuat kerumunan," jelas dia.
5. TNI siapkan Kostrad hingga Kopassus
Sementara dari aparat TNI juga akan membantu kepolisian melakukan antisipasi pelanggaran protokol kesehatan.
Komandan Korem 074/Warastratama Kolonel Inf Rano Tilaar mengatakan akan melakukan penyekatan di perbatasan wilayah Solo Raya.
"Jangan sampai terjadi sama seperti yang dilakukan oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya pada saat kedatangan HRS," terang dia kepada Kompas.com, Selasa.
"Dan untuk itu kita mengimbau bahwa protokol kesehatan masih diberlakukan. Ada Undang-undangnya, ada pendekatan hukumnya. Dan kemudian berikutnya dilarang berkumpul," sambung dia.
Dia juga telah menyiagakan kendaraan taktis (rantis) dan sejumlah kesatuan TNI yang ada di kawasan Solo.
"Kami punya rantis-rantis, Batalyon 408, Kopassus kemudian Kostrad ini bisa kita koordinasikan untuk kita berdayakan melakukan operasi penyekatan mendukung rekan-rekan Kapolres yang menjadi leading sektornya nanti," kata Rano.