Berita Nasional
Soal Temuan Seaglider di Selayar, Kemenhan Minta Publik Tak Berpolemik, Akan Ditangani TNI
Seaglider yang ditemukan seorang nelayan di perairan Selayar, Kabupaten Kepulauan Selayar Selatan, Sulawesi Selatan tersebut terbuat dari alumunium
"Kemlu hanya puas dengan klarifikasi Kedubes Jerman, dan agen tersebut dipulangkan oleh Kedubes tanpa ada protes diplomatik.”
Baca juga: Bantah Klaim Saraswati, Fadli Zon: Gerindra Tak Dukung Pembubaran Organisasi Tanpa Proses Pengadilan
“Seharusnya Kemlu melakukan tindakan yang lebih tegas lainnya bila kegiatan mata-mata terkuak,” paparnya.
Dia menjelaskan, hal ini semua dilakukan agar diplomasi untuk mempertahankan kedaulatan NKRI benar-benar diperankan oleh Kemlu.
“Jangan sampai Indonesia dianggap lemah, bahkan mudah untuk diajak berkompromi, saat tindakan mata-mata yang dilakukan oleh negara lain terkuak,” ucapnya.
Sebelumnya, diduga ada negara tertentu yang menempatkan drone bawah laut.
Drone bawah laut ditemukan nelayan di dekat Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan, dan langsung diamankan TNI AL.
Baca juga: Ini Rekomendasi KPK Cegah Korupsi Pengadaan Vaksin Covid-19, Jangan Langsung Beli dalam Jumlah Besar
Drone yang diduga milik Cina ini saat ini telah diamankan di Pangkalan Angkatan Laut di Makassar.
Terkait hal itu, anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta mengatakan pemerintah perlu segera menyelidiki untuk mengungkap asal usul drone tersebut.
Jika drone tersebut terbukti milik Cina atau negara lain, maka pemerintah harus melakukan protes keras dan melakukan tindakan diplomatik yang tegas.
Baca juga: Muncul Organisasi Baru Berakronim FPI, Mahfud MD: Mendirikan Apa Saja Boleh Asal Tak Melanggar Hukum
"Drone bawah air tersebut sudah masuk sangat dalam ke wilayah Indonesia."
"Ini sinyal bahwa selama ini wilayah laut kita sangat mudah diterobos pihak asing."
"Sangat mungkin selama ini sudah banyak drone yang berkeliaran di wilayah Indonesia, dan mengambil data-data penting geografis dan potensi laut Indonesia."
"Artinya keamanan nasional kita sangat rentan."
"Pemerintah harus serius mengungkap asal usul drone tesebut," beber Sukamta lewat keterangan tertulis, Sabtu (2/1/2021).
Wakil Ketua Fraksi PKS ini juga menyoroti lemahnya sistem keamanan teritori Indonesia.
Baca juga: Ungkit Daya Beli Masyarakat, Jokowi Bakal Luncurkan Program Bansos 2021 pada 8 Atau 14 Januari