Calo Rapid Test

Duduk Perkara Munculnya Calo Rapid Test di Stasiun Senen, Benarkah Tak Ditemukan Unsur Pidana?

Berikut ini duduk perkara kasus calo rapid test palsu untuk penumpang kereta api yang terungkap di Stasiun Senen. Benarkah tak ditemukan unsur pidana?

Warta Kota/Desy Selviany
Tiga calo rapid test di Stasiun Senen diringkus polisi Minggu (20/12/2020). Berikut duduk perkaranya berdasarkan ini pengakuan calo, keterangan pihak stasiun, hingga polisi. Mengapa muncul anggapan tak ditemukan unsur pidana? 

Buru Klinik Terlibat Percaloan Rapid Test

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengatakan, pihaknya kini tengah menyelidiki klinik yang terlibat dalam praktek percaloan ini.

“Terkait kliniknya masih kami dalami lagi, saat ini belum bisa kami ekspos dulu,” ucapnya, Minggu (20/12/2020).

Tiga calo rapid test Covid-19 di Stasiun Senen, Jakarta Pusat yang sediakan jasa pembuatan surat keterangan bebas influenza berhasil diringkus Polsek Senen, Sabtu (19/12/2020). Kasus tersebut dirilis langsung Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto, di Polsek Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Minggu (20/12/2020).
Tiga calo rapid test Covid-19 di Stasiun Senen, Jakarta Pusat yang sediakan jasa pembuatan surat keterangan bebas influenza berhasil diringkus Polsek Senen, Sabtu (19/12/2020). Kasus tersebut dirilis langsung Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto, di Polsek Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Minggu (20/12/2020). (Wartakotalive.com/Desy Selviany)

Penyelidikan juga dilakukan untuk menentukan unsur pidana yang dilakukan oleh ketiga pelaku yang diketahui berinisial HS (40), EY (34), dan AS (46).

Pasalnya, ketiganya diduga melakukan pemalsuan hasil tes cepat untuk para calon penumpang kereta api.

“Keterlibatan calo ini sementara masih sebagai (penyedia) jasa saja, tapi akan kami dalami apakah ada tindak pidananya," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Metro Jakarta Pusat.

Baca juga: Nikita Mirzani Siapkan Bakso Sampai Emas Batangan Jika Maheer dan Ratusan Laskar Datang ke Rumahnya

Dalam menjalankan aksinya, Heru menyebut, ketiga pelaku memberi iming-iming rapid test cepat dengan hasil negatif kepada korbannya.

Heru mengatakan, biasanya para calo ini mengicar calon penumpang kereta api yang sedang terburu-buru dan ogah mengantre di fasilitas rapid test yang ada di Stasiun Senen.

"Sejak diwajibkan rapid (bagi calon penumpang kereta api) mereka cari celah, ada yang antre tidak sabar, lalu mereka menawarkan jasanya," kata dia.

Dibandingkan di fasilitas kesehatan resmi, biaya rapid test yang ditawarkan calo ini terbilang lebih mahal.

Calon penumpang pun harus merogoh kocek hingga Rp 190 ribu untuk mendapatkan surat hasil rapid test dengan hasil negatif.

Baca juga: Menikah di Bangka Belitung, Adipati Dolken dan Canti Tachril Bicara Soal Hari Bahagia Itu Siang Ini

Cari Unsur Pidana

Hingga Minggu sore, polisi masih belum menemukan unsur pidana ketiganya.

"Akan kita dalami apakah ada tindak pidananya atau penyalahgunaan tentang rapid ini kami masih mohon waktu," ujar Heru.

Heru mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved