Berita Tangerang

Antisipasi Kemacetan Tol Kunciran-Bandara Soetta, Pemkot akan Bangun Dua Jembatan

Pemerintah Kota Tangerang pun akan segera membangun dua jembatan tol Kunciran terkait operasional akses tol

Warta Kota/ Andika Panduwinata
Gerbang tol (GT) Kunciran pada Minggu (8/12/2019) 

Pemkot Tangerang Bangun Dua Jembatan Terkait Operasional Tol Kunciran - Bandara Soetta 

WARTA KOTA, TANGERANG - Jalan Tol Kunciran-Bandara Internasional Soekarno Hatta dalam waktu dekat lagi akan dioperasikan.

Pemerintah Kota Tangerang pun akan segera membangun dua jembatan tol Kunciran terkait operasional akses tol tersebut.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Tangerang, Ahmad Sugiharto Ahmad Bagja.

Ia menjelaskan dibangunnya jembatan ini guna mengantisipasi kemacetan jika Tol Kunciran-Bandara Soetta dibuka.

Baca juga: Jalan Menyempit DPRD Kota Tangerang Minta Jembatan Tol Kunciran-Bandara Soetta Dihentikan

"Kami bangun dua jembatan. Dalam waktu dekat ini segera direalisasikan," ujar pria yang akrab disapa Ugi ini kepada Warta Kota, Senin (14/12/2020).

Ugi pun mengungkapkan terkait hal teknis dalam pembangunan dua jembatan tersebut. Proses pembangunan akan dilaksanakan oleh Dinas PUPR Kota Tangerang.

"Teknisnya di Dinas PUPR. Dua jembatan itu ada di titik Jalan Lio Baru dan Jalan Daan Mogot," ucapnya.

Persisnya sekitar lampu merah SMPN 5 Kota Tangerang. Nantinya lampu merah di lokasi itu akan ditiadakan.

"Jadinya tidak ada lampu merah jika jembatan itu sudah dibangun. Sehingga tak ada lagi kemacetan ke akses Bandara Soetta," kata Ugi.

Jalan Menyempit DPRD Kota Tangerang Minta Jembatan Tol Kunciran-Bandara Soetta Dihentikan

DPRD Kota Tangerang meminta pihak JKC untuk menghentikan sementara pembangunan jembatan tol JORR II di Jalan Irigasi Sipon sisi kiri dan pekerja bisa tetap kerja di sisi kanan, Kelurahan Buaran Indah, Kota Tangerang.

Pemberhentian sementara proyek tersebut dilakukan karena pembangunan jembatan untuk menunjang Tol Kunciran-Bandara Soekarno Hatta ini mempersempit akses jalan masyarakat sekitar.

“Kami minta ini dihentikan sementara dulu sebelum disetujui di lajur sisi kiri, dan pekerja bisa tetap kerja di sisi kanan," ujar Turidi Susanto, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang kepada Warta Kota, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Ketua DPRD Kota Tangerang Datangi Korban Gusuran Tol Kunciran-Bandara Soetta, akan Dampingi Gugatan

Lebih lanjut, Turidi menjelaskan berdasarkan aduan masyarakat setempat pembangunan struktur ini mempersempit lajur jalan di sisi kiri sekitar enam meter.

Oleh karenanya DPRD menginginkan pembangunan ini dihentikan sementara untuk mengkaji rekomendasi dimundurkannya struktur bangunan yang mempersempit jalan tersebut.

“Nanti kami minta dimundurkan lima meter saya rasa cukup dan menambahkan lampu merah di persimpangan jalur sipon. Untuk masalah teknisnya seperti apa nanti kami serahkan kepada mereka," ucapnya.

Hal senanda disampaikan Ketua Komisi I Junadi, menyampaikan kedepan pihaknya berharap Jalan irigasi Sipon jadi jalur kebanggaan masyarakat dan sebagai pemecah kemacetan selama ini.

Anak-anak RT 002 RW 001 Kampung Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang yang merupakan korban gusuran proyek pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soekarno Hatta (Soetta) tampak bermain dan sibuk mencari barang-barang yang masih bisa diselamatkan, Rabu (2/9/2020). Tak sedikit, anak-anak korban gusuran proyek pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soetta mengalami trauma, salah satunya takut melihat alat berat atau bekhoe yang menghancurkan tempat tinggal mereka.
Anak-anak RT 002 RW 001 Kampung Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang yang merupakan korban gusuran proyek pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soekarno Hatta (Soetta) tampak bermain dan sibuk mencari barang-barang yang masih bisa diselamatkan, Rabu (2/9/2020). Tak sedikit, anak-anak korban gusuran proyek pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soetta mengalami trauma, salah satunya takut melihat alat berat atau bekhoe yang menghancurkan tempat tinggal mereka. (Wartakotalive.com/Andika Panduwinata)

Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang, Sumarti, menambahkan rekomendasi pemberhentian sementara proyek ini demi kepentingan masyarakat Kota Tangerang dan bukan untuk menghambat investasi.

“Tentunya karena ini jalur yang berhubungan dengan masyarakat dan harus dipenuhi aspirasinya," ujarnya.

"Agar jalannya menjadi jalan utama yang menjadi keinginan Kota Tangerang yang ke depan supaya lebih maju dan lebih baik lagi,” imbuh Sumarti dari Fraksi PDIP.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC), Agung Widodo menuturkan, pihaknya telah sepakat menghentikan sementara proses pembangunan jembatan Tol JORR II ini sampai ada kebijakan lebih lanjut dari Kementerian PUPR.

“Kami akan sesegera mungkin bisa melakukan review persetujuan untuk memundurkan jarak lima meter jaraknya, sehingga kami bisa bekerja kembali,” katanya.

Agung menambahkan, sesungguhnya proyek jembatan Tol JORR II yang ditargetkan rampung pada Desember 2020 ini telah dilakukan koordinasi dan kajian secara komprehensif dengan melibatkan stakeholder terkait.

Dia menyebut persoalan DPRD Kota Tangerang yang meminta proyek untuk diberhentikan sementara karena adanya masalah komunikasi.

“Sebetulnya ini bukan proyek kemarin sore. Tapi ini sudah lama sekali dan kami targetkan bisa selesai akhir tahun ini. Jadi mungkin masalah komunikasi saja,” papar Agung. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved