Berita nasional

Muhadjir Effendy: Masih Ada Orangtua yang Menganggap Anak Berkebutuhan Khusus sebagai Aib

Muhadjir mengatakan masih ada orangtua yang menganggap anak berkebutuhan khusus sebagai aib

Istimewa
Ilustrasi - Kolaborasi Sorak Gemilang Entertainment dan Dian Sastrowardoyo dalam penggalangan dana untuk Sekolah khusus Anak Berkebutuhan Khusus Drisana, Rabu (20/11/2019). 

Wartakotalive.com, Jakarta - Menteri Sosial Ad Interim Prof Muhadjir Effendy menekankan pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat untuk bersikap kooperatif bila ada anggota keluarganya yang memiliki kebutuhan khusus.

Muhadjir mengatakan, masih ada orangtua yang menganggap anak berkebutuhan khusus sebagai aib.

Sehingga banyak anak berkebutuhan khusus yang tidak mendapatkan penanganan yang semestinya. Dirinya menyontohkan minimnya penanganan rehabilitasi sosial terhadap anak penderita autis.

Baca juga: Jokowi Tanggapi Peristiwa Tewasnya 6 Anggota FPI, Aparat Tidak Boleh Gentar dan Mundur Sedikitpun

"Contohnya untuk anak penderita autis, saat ini baru terlayani di kisaran 18-20 persen," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Minggu (13/12/2020).

"Penyebabnya karena orangtua anak tersebut menganggap aib, padahal anak tersebut biasanya memiliki keistimewaan yang harus digali untuk bekal masa depannya," tambah Muhadjir.

Muhadjir mengatakan semakin kompleksnya permasalahan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) berdampak pada meningkatnya kebutuhan pelayanan rehabilitasi sosial.

Dalam beberapa kasus, permasalahan yang terjadi sudah mengancam keselamatan jiwa manusia.

Baca juga: Tiga dari Lima Tersangka Kerumunan di Petamburan Serahkan Diri, Dua Lainnya Polda Beri Dua Opsi

Contohnya, anak-anak dan lanjut usia yang ditelantarkan keluarga, serta para perempuan yang diperdagangkan.

"Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mengalami tindakan kekerasan. Belum lagi adanya remaja dan pemuda yang awalnya hanya menjadi korban penyalahgunaan Napza, kemudian menjadi pecandu, dan bahkan terinfeksi HIV/AIDS. Ada juga penyandang disabilitas mental yang mengalami pemasungan," ungkap Muhadjir.

Menurutnya, saat ini diperlukan koordinasi terpadu untuk penanganan masalah ini. Muhadjir mengatakan tidak semua warga negara mampu mengakses peluang-peluang yang ada.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Baru 20 Persen Anak Berkebutuhan Khusus Dapatkan Layanan Rehabilitasi Sosial

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved