Kasus Habib Rizieq
Kapolda Metro Jaya Bakal Tangkap Habib Rizieq Shihab dan 5 Tersangka Protokol Kesehatan
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memastikan akan menangkap Habib Rizieq Shihab dan lima tersangka pelanggar protokol kesehatan.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memastikan akan menangkap 6 tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan.
Para tersangka itu melakukan pelanggaran protokol kesehatan saat acara akad nikah puteri Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Penangkapan 6 orang itu termasuk Rizieq Shihab.
"Terhadap para tersangka, penyidik Polda Metro Jaya akan melakukan penangkapan, terimakasih," kata Fadil Imran singkat di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/12/2020).
Baca juga: Polisi Langsung Cekal Habib Rizieq usai Jadi Tersangka, Cegah Imam Besar Kabur ke Luar Negeri
Baca juga: Jadikan Rizieq Shihab Cs Tersangka, Kapolda Metro Jaya Bakal Beberkan Dua Alat Bukti
Fadil Imran memberikan pernyataan tersebut setelah Kabareskrim Komjen Listyo Sigit dan Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, menyampaikan keterangan pers.
Selain menetapkan 6 tersangka kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan, polisi juga melakukan pencekalan kepada para tersangka, termasuk Habib Rizieq Shihab.
Pencekalan selama 20 hari kedepan diajukan ke Ditjen Imigrasi Kememkumham, Kamis (10/12/2020).
Hal itu dikatakan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/12/2020).
"Setelah menetapkan 6 tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan ini, penyidik juga mengirimkan surat pencekalan 20 hari kedepan, ke Ditjen Imigrasi Kemenkumham," kata Argo.
Baca juga: Pasal-Pasal yang Dikenakan pada Rizieq Shihab Sebagai Tersangka, Mau Pemanggilan atau Penangkapan?
Baca juga: Dijerat Pakai Dua Pasal, Rizieq Shihab dan Lima Tersangka Lainnya Terancam Dipenjara 6 Tahun
Menurut Argo, pencekalan dilakukan untuk mencegah para tersangka kabur keluar negeri.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menetapkan 6 tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan saat acara akad nikah anak Rizieq Shihab di Petamburan.
Rizieq Shihab ditetapkan sebagai tersangka karena selaku penyelenggara acara akad nikah tersebut.
Penetapan tersangka ini dilakukan setelah Polda Metro Jaya melakukan gelar perkara kembali yang selesai pada Selasa (8/12/2020).
"Kami tetapkan tersangka di Pasal 160 KUHP dan Pasal 216 KUHP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/12/2020).
Baca juga: Habib Rizieq Shihab Jadi Tersangka Kasus Kerumunan Massa, Dijemput Paksa Hingga Ada 5 Tersangka Lain
Baca juga: Polisi Akan Jemput Paksa Habib Rizieq, Imam Besar FPI kini Terancam Tiga Tahun Hukuman Penjara
Menurut Yusri Yunus, Polri akan melakukan upaya paksa terhadap para tersangka untuk dilakukan penahanan.
"Ada dua upaya paksa yang bisa kita lakukan terhadap tersangka yakni pertama adalah pemanggilan dan yang kedua adalah jemput paksa. Ini akan kita lakukan dan kita lihat kedepannya," kata Yusri.
Yusri Yunus mengatakan, keenam tersangka yang ditetapkan penyidk dalam kasus ini setelah polisi melakukan gelar perkara.
"Ada enam orang yang kita tingkatkan statusnya dari saksi menjadi tersangka, dalam kasus pelanggaran protokol kesehatan di acara akad nikah putri MRS (Rizieq Shihab)di Petamburan," katanya.
Enam tersangka itu, kata Yusri Yunus, Rizieq Shihab selaku penyelenggara acara, ketua panitia acara 'HU', sekretaris panitia acara 'A'.
Serta penanggung jawab keamanan 'MS', penanggung jawab acara 'SL', dan kepala seksi acara HI.
Baca juga: BREAKING NEWS: Polda Metro Jaya Tetapkan Rizieq Shihab Tersangka Kasus Kerumunan di Petamburan
Baca juga: Ada Lubang Peluru di Bagian Jantung 6 Pengawal Habib Rizieq, Begini Tanggapan Polisi
"Kami tetapkan tersangka di Pasal 160 KUHP dan Pasal 216 KUHP," kata Yusri Yunus.
Yusri mengatakan, kepolisian mengenakan MRS dengan pasal berlapis, yakni pasal 160 dan pasal 216 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
Dalam pasal 160 KUHP, ancaman pidana penjara yang dapat dijatuhkan kepada tersangka yakni enam tahun penjara.
Pasal 160 KUHP berbunyi:
Barang siapa di muka umum dengan lisan atau tulisan menghasut supaya melakukan perbuatan pidana, melakukan kekerasan terhadap penguasa umum atau tidak menuruti baik ketentuan undang-undang maupun perintah jabatan yang diberikan berdasar ketentuan undang-undang, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun atau pidana denda paling banyak Rp4.500.
Baca juga: Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Kerumunan di Petamburan, Status Rizieq Shihab Masih Saksi
Baca juga: Mahfud MD Ungkap Pesan Jokowi Jelang Rizieq Shihab Pulang: Lindungi Hak Hukumnya, Jangan Dihalangi
Sedangkan dalam pasal 216 KUHP, ancaman pidana penjara maksimal bagi tersangka yakni empat bulan dua minggu.
Pasal 216 KUHP ayat (1) berbunyi:
Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula barang siapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan undang-undang yang dilakukan oleh salah seorang pejabat tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak Rp 9.000.