VIDEO Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab Minta Maaf Sebabkan Kerumunan Saat Pandemi Covid-19

Rizieq Shihab meminta maaf di acara Reuni 212 bertema Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh secara virtual, Jakarta, Rabu (2/12/2020).

Editor: Murtopo
Front TV via Kompas.com
Habib Rizieq Minta Maaf soal Kerumunan tapi Proses Hukum Tetap Jalan, Kata Kabid Humas Polda Jabar. Tampak Pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab menghadiri Reuni 212 yang digelar secara daring, Rabu (2/11/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab meminta maaf kepada masyarakat, karena telah menyebabkan kerumunan manusia di sejumlah acara saat pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkannya di acara Reuni 212 bertema Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh secara virtual, Jakarta, Rabu (2/12/2020).

"Saya minta maaf kepada semua masyarakat, kalau dalam kerumunan di bandara, Petamburan, Tebet, Megamendung terjadi suatu penumpukan."

"Yang memang di luar kendali, karena antusiasnya umat," ujar Rizieq Shihab.

Agar tidak menimbulkan kerumunan manusia kembali, kata Rizieq Shihab, dirinya telah membatalkan sejumlah agenda di luar kota untuk sementara, hingga kondisi Indonesia kembali normal.

"Saya dengan kawan-kawan di DPP FPI semenjak kejadian itu, kita setop, tidak ada lagi kerumunan."

"Bahkan seluruh rencana jadwal ke luar kota, daerah, kita setop sampai pandemi ini berakhir," tuturnya.

Baca juga: Rizieq Shihab Minta Maaf, Penyidikan Kasus Pelanggaran Protokol Kesehatan Tetap Berjalan

Rizieq Shihab pun mengaku dirinya sedang melakukan isolasi mandiri setelah berada di acara yang menimbulkan kerumunan manusia.

"Tim medis menyarankan, ini bukan persoalan Covid-19 atau tidak Covid-19, baik Covid-19 maupun tidak Covid-19."

"Dalam suasana yang sudah crowded (ramai) seperti itu, ya seharusnya memang mengarantina diri atau mengisolasi diri."

Baca juga: Senin Pekan Depan Penyidik Bakal Tetapkan Tersangka Terkait Hasil Swab Rizieq Shihab di RS UMMI

"Walaupun tidak Covid-19 sekalipun, tetap untuk pemulihan untuk menjaga."

"Atas saran mereka juga, nanti secara berkala diperiksa, dengan rapid tes, swab antigen, swab PCR, dan lain sebagainya," sambung Rizieq Shihab.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Gaji Anggota DPRD DKI Diusulkan Rp 8,38 Miliar Per Tahun, ini Rinciannya

Baca juga: Baru Dilahirkan, Bayi di Madiun Terpapar Covid-19

Baca juga: Tahu Rumah Ibundanya di Madura Diserbu Massa, Mahfud MD Langsung Lakukan Langkah ini

Dikutip dari Tribunnews, Rizieq Shihab masih menjadi perbincangan publik dalam beberapa hari terakhir.

Seperti diketahui, pria yang akrab disapa Habib Rizieq Shihab (HRS) ini pulang ke Tanah Air pada hari Selasa, 10 November 2020.

Sontak, kedatangan sang Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) memicu kerumunan massa simpatisan yang ingin menyambutnya.

Tak hanya itu, pada hari Sabtu, 14 November 2020, Rizieq kembali membuat kerumunan di tengah pandemi karena menikahkan sang putri yang bernama Syarifah Najwa Shihab dengan Irfan Alaydrus.

Keesokan harinya, Najwa Shihab dan Irfan Alaydrus pun menggelar resepsi pernikahan di Petamburan, Jakarta Pusat, tempat kediaman sang ayahanda, Habib Rizieq Shihab.

Hal ini pun berimbas pada pencopotan beberapa pejabat hingga pemanggilan Gubernur DKI Jakarta dan Jawa Barat.

HRS juga menghebohkan publik setelah memaksa pulang dari RS Ummi Bogor.

RS Ummi ditegur

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menegur keras RS Ummi yang tidak mengetahui adanya kegiatan tes swab terhadap Rizieq Shihab saat dirawat di rumah sakit itu.

Bima mengatakan, pihak rumah sakit seharusnya mengetahui siapa saja orang yang datang atau berkunjung.

"Kami tegur. Rumah sakit ini kan punya sistem, masa nggak tahu ada orang yang datang. Bisa di-swab tapi tidak diketahui. Saya, Kapolres, Dandim, masuk dicek, masa tim medis dari luar masuk untuk swab tidak ketahuan," ujar Bima, Sabtu lalu.

Bima juga menyatakan kesangsian atas hasil tes swab yang dilakukan MER-C.

Sebab, MER-C disebut tidak terdaftar dalam rujukan sebagai pelaksana tes Covid-19.

Berdasarkan informasi yang diterima, sampel swab Rizieq telah dibawa ke laboratorium MER-C di Jakarta.

Namun Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM, Mahfud Md, dalam siaran lewat di kanal YouTube Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) RI pada Minggu malam mengatakan, MER-C tidak punya laboratorium dan tidak terdaftar dalam jaringan yang memiliki kewenagnan utuk melakukan tes Covid-19.

Baca juga: Viral Video Detik-detik Sopir Ojol Lawan 4 Begal Motor Bercelurit hingga Bikin Kabur Kocar-kacir

Baca juga: Diperingati Setiap 1 Desember, ini Arti Pita Merah di Hari AIDS Sedunia

Baca juga: Pemilik Distro Ditangkap karena Lecehkan 16 Gadis saat Mencoba Pakaian di Tokonya 

Bima pun meminta agar tes swab terhadap Rizieq dilakukan ulang dengan melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat dan RS Ummi.

Namun, permintaan tes ulang itu ditolak keluarga Rizieq.

"Alasan keluarga menolak karena beliau sudah swab lebih dulu. Terus keluarga bilang kalau harus swab kasihan karena harus nahan sakit," ujar Bima.

Bima menegaskan, sebagai kepala daerah dan Ketua Satgas Penangangan Covid-19 Kota Bogor, ia berkewajiban menjalankan amanat sesuai Undang-undang (UU) Karantina.

"Rumah Sakit Ummi itu masih NKRI, masih wilayah saya. Saya akan datangi. Saya akan minta penjelasan kenapa menolak," ujar Bima.

Buntut setelahnya, Satgas Covid-19 Kota Bogor, melaporkan Direktur Utama RS Ummi, Andi Tatat, ke Mapolresta Bogor Kota.

Andi dilaporkan bersama beberapa pegawai RS Ummi lainnya karena dinilai tidak kooperatif dan transparan dalam memberikan keterangan tentang pelaksanaan tes swab Rizieq.

Ketua Bidang Penegakan Hukum dan Kedisiplinan Satgas Covid-19 Kota Bogor, Agustian Syach pada Sabtu  malam mengatakan, pihak rumah sakit tidak dapat memberikan keterangan secara utuh kapan, di mana, dan siapa yang melakukan swab test terhadap Rizieq Shihab.

Rizieq tinggalkan RS di tengah adanya kontroversi

Di tengah kontroversi itu, muncul kabar Rizieq Shihab sudah meninggalkan RS Ummi.

Berdasarkan informasi yang didapat, Rizieq meninggalkan rumah sakit pada Sabtu malam melalui pintu belakang yang diduga sebagai tempat penyimpanan atau gudang obat.

"Benar, Rizieq Shihab kemarin malam meninggalkan RS Ummi. Informasi lebih lanjut silakan konfirmasi ke pihak rumah sakit," kata Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Rachmar Gumiliar, Minggu kemarin.

Kabar Rizieq meninggalkan RS Ummi juga dibenarkan Wakil Sekretaris Umum FPI, Aziz Yanuar.

"Benar (sudah tidak dirawat), informasi dari rumah sakit seperti itu. Alhamdulillah. Menurut informasi dari pihak rumah sakit (keluar) tadi malam," ujar Aziz kepada Kompas.com kemarin.

Aziz membantah bahwa Rizieq meninggalkan RS Ummi secara diam-diam.

"Tidak masuk akallah mana bisa diam-diam? Bodoh akut itu diduga yang bicara," ujar Aziz.

MER-C masih bungkam soal hasil tes

MERC-C masih bungkam soal hasil tes usap Rizieq Shihab

Minggu kemarin, Kompas.com beberapa kali mencoba menghubungi Arief Rahman (anggota presidium MER-C) dan Tina (humas lembaga itu) untuk menanyakan soal hasil tes yang diminta oleh Satgas Covid-19 Kota Bogor. Namun pihak MER-C tidak memberi tanggapan.

MER-C justru berkomentar soal perlakuan Bima Arya kepada Rizieq Shihab.

Menurut Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad, Rizieq mendapat perlakuan kurang beretika dari Bima Arya.

"Wali Kota Bogor (Bima Arya) juga tidak beretika dalam mempublikasi kondisi pasien kepada publik, sehingga menimbulkan kesimpangsiuran dan keresahan bagi masyarakat," kata Sarbini dalam keterangan tertulis, Sabtu. (TribunNewsmaker.com/Irsan Yamananda/ Kompas)

Gatot Nurmantyo Bela Rizieq Shihab

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo menyebut penegakkan hukum di Indonesia sudah tebang pilih, tanpa mengedepankan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Gatot Nurmantyo saat acara Reuni 212 bertema Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh secara virtual, Jakarta, Rabu (2/12/2020).

"Apa yang terjadi belakangan ini tentang pemeriksaan Habib Rizieq Shihab. Kalau memang negara ini adil dan beradap, maka semua yang perkumpulan diperiksa semuanya," kata Gatot.

Menurut Gatot, para pemegang kekuasaan saat ini telah melakukan penyimpangan.

Padahal pemerintah hanya sebagai penerima mandat dari rakyat dan rakyat menjadi pemilik kedaulatan tertinggi.

"Jadi revolusi akhlak ini sangat penting, karena sudah parah, berubah keburukan menjadi kebaikan," ujar mantan Panglima TNI itu.

Selain itu, penangkapan sejumlah petinggi KAMI, kata Gatot, sebuah bentuk penegakkan hukum yang tidak benar dilakukan karena tanpa alat bukti yang kuat.

"Saya kasihan sama penyidiknya, karena penyidik Kepolisian adalah orang yang pintar, cerdas dan pasti mempunyai hati nurani," paparnya.

"Dia batinnya tersiksa, karena dia harus melakukan pelanggaran hukum untuk menangkap saudara-saudara KAMI," sambung Gatot.

Polisi Diceramahi Warga Petamburan ketika Antar Surat Pemanggilan

Suasana di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat mendadak ramai ketika sejumlah warga berkumpul di depan kediaman Habib Rizieq Shihab (HRS), Rabu (2/12/2020).

Hal itu lantaran penyidik dari Polda Metro Jaya yang kembali mengantarkan surat panggilan kedua kasus kerumunan kepada HRS pada Rabu (2/12/2020) siang.

Awalnya, para penyidik Polda Metro Jaya sempat meninggalkan kediaman Rizieq, tetapi kembali datang mengunjungi rumah imam besar FPI itu.

Kedatangan penyidik ke lokasi dikarenakan surat panggilan ternyata diduga belum bisa disampaikan dan diterima oleh pihak perwakilan keluarga Rizieq sebelumnya.

Pihak penyidik datang kembali sekira pukul 13.20 WIB ke kediaman HRS.

Namun, lagi-lagi aparat mendapat halangan dari pasukan laskar FPI yang berjaga di lokasi.

Para punggawa Laskar meminta aparat menunggu dahulu, sembari dirinya melakukan koordinasi dengan keluarga dan pengacara Rizieq.

Berdasarkan pantauan Tribunnews di lokasi, aparat yang datang sempat diteriaki lantunan salawat nabi dan diceramahi.

"Kalau bapak berpihak kepada orang yang salah, hati bapak akan salah Dekat ulama hati bapak Insyaallah bersih. Jangan dikit-dikit panggil, jangan pilih kasih," kata salah satu perwakilan massa menceramahi penyidik Polda Metro Jaya, Rabu (2/12/2020).

Tak berselang lama salah satu penyidik diberkenankan masuk ke dalam kediaman Rizieq.

Akan tetapi, sekitar lima menit kemudian penyidik itu keluar dan meninggalkan lokasi secara bersama-sama.

Ketika mengonfirmasi kepada penyidik, laskar mengamuk dan meneriakkan makian kepada polisi.

Awak media yang hendak menanyakan perihal surat pun diusir dari lokasi.

Massa dan warga terus mengikuti polisi dan awak media hingga keluar area Gang Paksi ke arah Jalan KS Tubun.

Beberapa wartawan mendapatkan intimidasi  dari laskar dan massa di Petamburan, di antaranya TV One, Okezone, Detik, dan CNN Indonesia.

Suasana di Petamburan III masih dijaga ketat oleh laskar. Pihak-pihak yang tak berkepentingan dilarang berada di lokasi.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan HRS: Minta Maaf dan Janji Tak Buat Kerumunan Selama Pandemi hingga Sedang Isolasi Mandiri

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved